Contoh Teks Resensi, Sistematika, Kaidah Kebahasaan | Bahasa Indonesia Kelas 11
Beragam teks telah kita pelajari, mulai dari teks biografi, negosiasi, puisi, debat, hingga drama. Kali ini, kita akan melaju ke materi selanjunya, yakni Menilai Karya Melalui Teks Resensi.
Pada materi tersebut, kita akan mempelajari pengertian dan objek, sistematika teks resensi, kaidah kebahasaan, hingga contoh analisis struktur teks resensi. Simak selengkapnya di bawah ini!

Pengertian dan Objek Resensi
Resensi adalah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai suatu karya baik itu buku, film, atau karya lain.
Makna lain dari resensi yakni evaluasi atau ulasan terhadap kualitas suatu karya sastra, bisa semacam novel.
Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya. Sehingga, resensi ditulis untuk menarik minat baca khalayak untuk membaca novel yang diulas.
Unsur persuasif sering ditonjolkan dalam resensi. Dengan adanya resensi akan timbul keinginan untuk membaca novel itu dan turut mengapresiasinya.
Dengan demikian, resensi juga berfungsi sebagai pengantar dan pemandu bagi pembaca dalam menikmati novel tersebut.
Objek resensi dapat berupa buku ilmu pengetahuan, film, pementasan drama, album lagu, lukisan, teks.
Di dalam teks yang berupa resensi dapat mencakup informasi identitas karya, ringkasan, serta ulasan kelebihan dan kelemahan isi karya itu.
Sistematika Teks Resensi
Dalam penulisan, resensi mempunyai sistematika. Sistematika yang terdapat dalam resensi di antaranya:

Kaidah Kebahasaan Teks Resensi
Teks resensi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut:

Selain itu, teks resensi juga menggunakan kata kerja mental, seperti menarik, menyukai, menikmati, menyelami, menyadari, mengejutkan, memikat, dan bahagia.
Contoh kata kerja mental:
1) Buku ini memiliki keunggulan dari segi karakteristik tokoh-tokohnya sehingga pembaca dapat dengan mudah menyelami karakter para tokohnya.
2) Novel ini membawa pembacanya untuk tidak hanya menikmati kisahnya.
3) Mulailah kisah pertemanan mereka sampai akhirnya Edward menyadari ada sesuatu yang aneh pada diri Bella.
4) Ada sesuatu yang memikat pada kubus kecil ini.
5) Ia memiliki konsep sederhana, elegan, namun secara mengejutkan sulit untuk diselesaikan.
Kata Serapan pada Teks Resensi
Di dalam teks resensi sering ditemukan kata-kata serapan. Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.
Berikut pedoman penulisan unsur serapan: Dalam perkembangannya bahasa Indonesia menyerap unsur-unsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah (seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Bali) maupun dari bahasa asing (seperti bahasa Arab, Belanda, Inggris, Sansekerta, dan Yunani).
Pemerintah telah menetapkan beberapa peraturan berkaitan dengan penulisan unsur serapan itu. Secara umum peraturan-peraturan itu adalah sebagai berikut:
1. Satu bunyi dilambangkan dengan satu huruf, terkecuali untuk bunyi ng, ny, sy, kh yang diwakili oleh dua huruf. Contoh: kromosom bukan khromosom, foto bukan photo, retorika bukan rhetorika, dan tema bukan thema.
2. Penulisan kata serapan harus sesuai dengan cara pengucapan yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Misalnya: cek bukan check, tim bukan team, taksi bukan taxi, dan aki bukan accu.
3. Kata serapan diusahakan untuk tidak jauh berbeda dengan kata aslinya. Contoh: aerob (Inggris: aerob) bukan erob, hidraulik (Inggris: hydraulic) bukan hidrolik, sistem (Inggris: System) bukan sistim, frekuensi (Inggris: frequency) bukan frekwensi.

Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar teks resensi.
Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!
Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan mapel lainnya, serta bantuan langsung dari para guru secara live online melalui KODIO Learning.