Arti Teks Fabel, Ciri, Struktur, Unsur Intrinsik | Bahasa Indonesia Kelas 7
Pernahkah kamu mendengar cerita tentang antar hewan yang berkomunikasi satu sama lain? Nah, teks fabel sendiri berisi cerita berbagai binatang yang perilakunya menyerupai manusia.
Yuk kita simak lebih lanjut pemaparan ciri, struktur, unsur intrinsik, dan kebahasaannya dalam contoh cerita berjudul Kancil dan Gajah dibawah ini.

Pengertian Teks Fabel
Teks cerita fabel merupakan teks yang didalamnya menceritakan tentang berbagai binatang yang berperilaku menyerupai manusia.
Binatang-binatang yang diceritakan dalam teks ini ada yang memiliki karakter jujur, sopan, pintar, dan senang bersahabat, dan ada juga yang memiliki karakter licik, culas, sombong, suka menipu, dan ingin menang sendiri. Tokoh adalah pemeran dalam cerita yang memiliki watak atau penokohan.
Ciri Teks Fabel
Teks Fabel memiliki ciri-ciri:
- Bersifat fiksi.
- Tokoh-tokoh karakter yang berperan di dalam fabel para binatang.
- Watak tokoh para binatang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk (seperti watak manusia).
- Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat. Rangkaian sebab akibat diurutkan dari awal sampai akhir.
- Menunjukkan penggambaran moral fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll).
- Ciri bahasa yang digunakan, yaitu kalimat naratif, kalimat langsung, menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa percakapan).
- Mengandung amanat serta pesan berharga untuk pembaca.
- Memerinci objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu (definisi, klasifikasi, dan jabaran ciri objek).
Struktur dan Contoh
Pada umumnya cerita teks fabel terbagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
- Orientasi
Orientasi merupakan bagian yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat dan waktu, sekaligus sebagai awalan masuk ke tahap berikutnya. - Komplikasi
Dalam komplikasi tokoh utama berhadapan dengan masalah. Komplikasi merupakan bagian dari inti cerita fabel tersebut. Bagian yang memang sengaja harus dibuat, pokok masalah dari cerita. - Resolusi
Resolusi adalah kelanjutan dari komplikasi, yaitu pemecahan masalah. Masalah yang ada pada komplikasi, harus dipecahkan di sini dengan cara yang kreatif. - Koda
Koda sendiri berisi perubahan yang terjadi pada setiap tokoh yang bermain dan pelajaran yang bisa kita petik dari cerita tersebut. Agar lebih jelas, perhatikan contoh dan pengidentifikasian struktur fabel di bawah ini!
Kancil dan Gajah
(1) Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan- jalan mencari air. (2) Di tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ia naik ke atas. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas. Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong. Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh Si Gajah yang kebetulan melewati tempat itu. “Hai, siapa yang ada di kolam itu?” “Aku.. si Kancil sahabatmu.” Kancil terdiam sesaat mencari akal agar Gajah mau menolongnya. “Tolong aku mengangkat ikan ini.” “Yang benar kamu mendapat ikan?” “Bener..benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar.” Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika naiknya nanti. “Kau mau memanfaatkanku, ya Cil? Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu sendiri?” Tanya Gajah. Kancil hanya terdiam. “Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,” kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu. Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Kancil mulai putus asa. Semakin lama berada di tempat itu Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya. “Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini.” Dia berpikir apa ini karma karena dia sering menjaili teman-temannya. Tidak lama, tiba-tiba Gajah muncul lagi. Kancil meminta tolong kembali. “Bagaimana Cil?” “Tolong aku, aku berjanji tidak akan iseng lagi.” “Janji?” gajah menekankan. (3) “Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan perbuatan yang merugikan binatang lain?” “Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.” Gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata. “Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini.” (4) Sejak itu Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada beruang dan binatang- binatang yang lainya. Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan celaka. Jika kita hari-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan orang lain. |
Berikut tabel identifikasi struktur pada cerita fabel diatas:
Orientasi | (1) Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan- jalan mencari air. |
Komplikasi | (2) Di tengah perjalanan … … menjahili teman-temannya |
Resolusi | (3) “Sekarang apakah kamu sudah sadar …” … melupakan kebaikanmu |
Koda | (4) Sejak itu kancil menjadi binatang yang sangat baik… … Bahkan bisa menyelamatkan orang lain. |
Unsur Intrinsik Teks Fabel
Beberapa unsur intrinsik dalam cerita fabel:
Tema
Gagasan umum yang mendasar sebuah karya sastra.
Tokoh
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Dalam teks fabel, binatang hadir sebagai personifikasi manusia, baik yang menyangkut penokohan lengkap dengan karakternya maupun persoalan hidup yang diungkapkannya. Itu artinya, manusia dan berbagai persoalan manusia itu diungkapkan lewat binatang.
Alur atau Plot
Alur atau Plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian yang terjadi. Namun, tia kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
Latar
Latar disebut juga sebagai landasan tumpu, yang berisi pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
Sudut Pandang
Sudut Pandang: digunakan untuk menentukan arah pandang pengarang terhadap peristiwa-peristiwa di dalam cerita sehingga tercipta suatu kesatuan cerita yang utuh.
Gaya dan Nada
Gaya dan Nada: Gaya dalam cerita fiksi meliputi penggunaan diksi (pilihan kata), imaji (citraan), dan sintaksis (pilihan pola kalimat). Sedangkan nada berhubungan dengan pilihan gaya untuk mengekspresikan sikap tertentu.
Ada kalanya penggunaan gaya dan nada menjadi ciri khas seorang pengarang dan karya-karyanya. Beberapa pengarang juga dikenal karena kekhasannya dalam gaya pengungkapan bahasanya.
Untuk lebih jelas memahami unsur intrinsik fabel, mari kita telaah cerita fabel Kancil & Gajah yang telah kamu baca sebelumnya:
- Tema
Tema dari cerita fabel Kancil & Gajah adalah pertemanan. - Tokoh
Tokoh yang terlibat adalah Kancil & Gajah. - Alur
Menggunakan alur maju. - Sudut pandang: Sudut pandang cerita fabel adalah sudut pandang orang ketiga.
Kaidah Kebahasaan Teks Fabel
Berikut ini adalah unsur kebahasaan (kaidah kebahasaan) pada teks cerita fabel, yaitu:
Kata Sandang Si dan Sang
Contoh penggunaan kata sandang si dan sang pada teks cerita fabel yakni: Sang kerbau berkeliling hutan sambil menyapa binatang-binatang lain yang berada di hutan tersebut; Si kepompong hanya dapat berdiam saja saat mendengarkan ejekan itu.
Keterangan Tempat dan Waktu
Untuk menghidupkan suasana pada teks cerita fabel, biasanya menggunakan kata keterangan tempat dan keterangan waktu. Pada keterangan tempat sering menggunakan kata depan “di” dan pada keterangan waktu sering menggunakan kata depan “pada, informasi waktu, dan lain-lain”.
Contoh: Diceritakan pada suatu malam yang gelap gulita, ada seekor harimau; berburu di hutan; Kamu hanya bisa menaruh wortel tersebut di pohon itu.
Kata Hubung Pada Teks Fabel
Kata dari “lalu” dan “kemudian” mempunyai arti yang sama, dimana kata-kata tersebut sering digunakan sebagai kata penghubung antar-kalimat dan juga sebagai penghubung intrakalimat.
Berbeda dengan kata “akhirnya” yang sering digunakan dalam penyimpulan serta pengakhiran informasi pada paragraf maupun pada teks, baik itu teks cerita fabel ataupun teks cerita lainnya.
Sinonim dan Antonim
Fabel menggunakan variasi kata untuk menggambarkan atau mendeskripsikan sifat. Baik sifat tokoh maupun sifat benda dan keadaan. Meskipun memiliki arti yang sama, akan tetapi diksi atau pilihan kata yang tepat untuk mendeskripsikan sifat tokoh dapat mempengaruhi nilai rasa pada pembaca.
Kalimat Langsung
Pengertian kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan secara langsung kepada orang yang dituju. Kalimat langsung ditandai dengan pemakaian tanda petik (“…”).
KOCO Star juga menyuguhkan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjabaran lebih lanjut mengenai teks fabel, dengan klik gambar banner dibawah ini, ya!
Kamu pun bisa akses ribuan materi video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan mendapat bantuan langsung dari guru secara live online dengan berlangganan KODIO Learning. Siap jadi Bintang Kelas!