Bahasa Indonesia, SMA, Topik Belajar

Contoh Teks Debat, Ciri, Unsur, Struktur, Kebahasaan | Bahasa Indonesia Kelas 10

Hellow, Teman KOCO! Usai sebelumnya kita mempelajari materi seputar teks biografi, negosiasi, dan puisi, kali ini kita akan melangkah ke pembelajaran selanjutnya, yakni teks debat.

Debat merupakan pertentangan argumentasi. Untuk setiap isu, pasti terdapat berbagai sudut pandang terhadap isu tersebut: alasan‐alasan mengapa seseorang dapat mendukung atau tidak mendukung suatu isu.

Simak selengkapnya mengenai pengertian debat, jenis, tujuan, metode, ciri, unsur, etika dan tata cara debat, struktur, menyimpulkan hasil debat, kaidah kebahasaan, hingga contoh teks debat di bawah ini!

Contoh Teks Debat, Ciri, Unsur, Struktur, Kebahasaan | Bahasa Indonesia Kelas 10

Pengertian Debat

Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik perorangan maupun kelompok dalam mendiskusikan dan merumuskan masalah dan perbedaan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal, disertai saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Alasan-alasan tersebut dapat didukung dengan adanya informasi, data, fakta akurat yang berkaitan dengan materi debat.

Jenis-Jenis Debat

1. Debat parlemen atau Majelis
Debat parlemen atau debat majelis merupakan sesi debat yang terjadi di tatanan eksekutif, yudikatif, atau legislatif pada suatu negara.

Debat ini membahas mengenai undang-undang, kebijakan, atau hal-hal yang berkaitan dengan ketatanegaraan.

2. Debat pemeriksaan ulangan
Debat ini dilakukan untuk memeriksa ulang, dan mengetahui kebenaran pemeriksaan sebelumnya.

Debat ini berisikan banyak pertanyaan yang saling berkaitan agar dapat mempertahankan posisi masing-masing tim.

Debat seperti ini terjadi pada pada persidangan, yang terjadi antara jaksa dan pengacara.

3. Debat formal
Debat ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada dua tim yang berseberangan untuk mengungkapkan beberapa argumen untuk menguatkan materi debat, atau digunakan untuk melawan materi tersebut.

Tujuan dan Metode Debat

Tujuan Debat

Tujuan dari debat adalah untuk mengeksplorasi alasan‐alasan di belakang setiap sudut pandang.

Agar alasan tersebut dapat dimengerti secara persuasif, pembicara dalam suatu debat seharusnya menyampaikan argumentasinya dengan kemampuan komunikasinya yang baik.

Selain itu, debat juga bertujuan untuk:

1. Melatih keberanian mengemukakan pendapat

2. Melatih mematahkan pendapat lawan

3. Meningkatkan kemampuan merespon sesuatu masalah

Metode-Metode Debat

● Metode logika artinya metode yang membahas tentang tata cara asas-asas, aturan-aturan, dan prosedur dalam mencapai pengetahuan yang benar, yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.

● Metode dialektika artinya dialektika adalah suatu metode tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat.

● Metode tanya jawab artinya suatu teknik penyampaian argumen dimana tim oposisi dan tim afirmasi, tim afirmasi memberikan tim oposisi pertanyan dan tim oposisi menjawab atau bisa sebaliknya oposisi yang bertanya dan tim afirmasi yang menjawab.

● Metode impromptu artinya metode dalam membawakan debat tanpa persiapan yang hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan.

Ciri-Ciri Debat

1. Debat memiliki pihak yang mengarahkan jalannya debat.

2. Hasil akhir atau kesimpulan debat didapat dengan cara voting maupun keputusan juri debat.

3. Terdapat hanya dua sudut pandang yaitu pro dan kontra.

4. Terjadi kegiatan saling beradu argumentasi untuk memperoleh kemenangan salah satu pihak.

5. Terdapat suatu proses

Unsur-Unsur Debat

1. Memiliki mosi. Mosi adalah topik atau bahasan yang akan diperdebatkan dan mempunyai sifat konvensional. Adanya mosi sangat penting karena di dalam sebuah debat terdapat pihak pro dan kontra.

2. Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap mosi yang telah diberikan. Pihak pro akan memberikan pidatonya terlebih dahulu mengenai alasan mengapa mendukung pernyataan di dalam mosi.

3. Pihak oposisi atau pihak kontra yang tidak setuju dengan mosi yang sudah diberikan. Pihak kontra akan menyanggah pernyataan dari pihak afirmatif.

4. Pihak netral atau pihak yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap salah satu

5. Dalam debat harus ada moderator yang bertugas mempin dan mengatur jalannya debat. Tata tertib debat, memperkenalkan masing-masing pihak, dan penyampaian mosi akan dilakukan oleh moderator.

6. Debat juga harus memiliki penonton debat yang nantinya berhak menentukan keputusan akhir bersama juri debat.

Dalam beberapa debat, peserta tidak ikut andil dalam penentuan keputusan akhir namun jika dibutuhkan voting, maka biasanya peserta akan diperhitungkan suaranya.

7. Unsur yang terakhir yaitu adanya penulis atau notulen acara yang bertugas mencatat hal-hal terkait debat yang sedang berlangsung misalnya mosi debat, pernyataan moderator, penyampaian masing-masing tim atau pihak, dan hasil keputusan akhir.

Etika dan Tata Cara Debat

1. Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati oleh peserta dan anggota debat.

Jika seorang anggota debat melanggar peraturan maka akan berpengaruh kepada timnya.

2. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya disampaikan dengan profesional, tidak menghina, menguji, maupun merendahkan lawan, pertanyaan juga tidak boleh menyerang lawan secara pribadi namun fokus ke permasalahan yang sedang dibahas.

3. Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, dan runtut. Ketiga hal ini akan lebih baik jika dilakukan dengan kemampuan retorika yang baik.

4. Dalam menyampaikan gagasan kenali dan pahami kelemahan maupun kelebihan yang dimiliki lawan.

Hal ini sangat penting untuk menyusun strategi debat sehingga efektif dalam menyangkal dan mempengaruhi lawan bahkan seluruh peserta debat.

5. Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang terbatas.

Susun argumen ke dalam poin-poin yang singkat dan lugas yang merujuk langsung ke permasalahan yang sedang didebatkan.

6. Memahami dengan baik tentang kesalahan-kesalahan dalam berpikir terutama pada penyelesaian masalah.

Hal ini juga berfungsi untuk mengetahui kelemahan argumentasi yang diberikan oleh lawan.

7. Menyajikan gagasan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sertakan juga data-data yang valid yang dapat mendukung argumen atau gagasan.

8. Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang lugas dan langsung menuju ke titik celah lawan.

Penyampaian kesimpulan tidak perlu terlalu panjang cukup poin-poin yang menegaskan argumentasi dan disampaikan dengan tegas untuk menunjukkan rasa percaya diri bahwa argumentasi tersebut

Struktur Debat

1. Perkenalan dilakukan oleh moderator atau masing-masing pihak (afirmasi, oposisi, dan netral).

2. Menyampaikan argumentasi. Dalam debat, masing-masing tim pro maupun kontra menyampaikan argumentasi atau gagasan tentang mosi yang telah diberikan.

Penyampaian argumentasi ini dimulai dari tim pro, lalu tim kontra, kemudian diakhiri oleh tim netral.

3. Melakukan debat merupakan hal utama. Masing-masing tim diharuskan menyampaikan argumentasi maupun sanggahan kepada lawan.

4. Kesimpulan merupakan hasil akhir debat yang sebelumnya diawali dengan penutup yang disampaikan oleh masing-masing tim.

5. Keputusan diambil dari hasil voting, mosi, resolusi, dan sebagainya. Jenis keputusan ada tiga yaitu keputusan oleh para pendengar atau decision by the audience, keputusan oleh hakim atau decision by judges, dan keputusan dengan kritik atau decision by critique.

Menyimpulkan Hasil Debat

● Generalisasi
Penarikan kesimpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus, fenomena-fenomena khusus kemudian ditarik pernyataan yang bersifat general (umum).

● Analogi
Analogi merupakan proses penarikan kesimpulan yang didasarkan atas perbandingan dua hal yang berbeda.

Akan tetapi, karena mempunyai kesamaan segi, fungsi, atau ciri, kemudian keduanya dibandingkan (disamakan). Kesamaan keduanya inilah yang menjadi dasar penarikan simpulan.

● Sebab-Akibat
Penarikan simpulan secara induktif berikutnya adalah sebab-akibat. Dalam pola penalaran ini, sebab bisa menjadi gagasan utamanya, sedangkan akibat menjadi gagasan penjelasnya.

Namun, dapat juga terjadi sebaliknya. Beberapa sebab dapat menjadi gagasan penjelas sedangkan akibat menjadi gagasan utamanya.

Dalam debat, penarikan kesimpulan dilakukan setelah pernyataan pendapat dan argumen disampaikan lebih dulu maka pola yang kedua lebih tepat.

Oleh karena itu, akibat menjadi gagasan utama, sedangkan sebab-sebabnya menjadi gagasan penjelas yang disampaikan lebih dulu.

Kaidah Kebahasaan Teks Debat

1. Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks).

2. Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.

3. Menggunakan kata rujukan, pada teks debat biasanya menggunakan kata rujukan sebagai pemberi informasi, seperti ini, itu, dia, beliau, di sini, di sana, dan sebagainya.

Contoh Teks Debat

Contoh Teks Debat, Ciri, Unsur, Struktur, Kebahasaan Bahasa Indonesia Kelas 10

Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar teks debat.

Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!

Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan mapel lainnya, serta bantuan langsung dari para guru secara live online melalui KODIO Learning.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *