Bahasa Indonesia, SMA

Perbandingan dan Cara Mengembangkan Hikayat ke Cerpen | Bahasa Indonesia Kelas 10

Halo Teman KOCO! Kalau sebelumnya kita sudah mempelajari cara mengidentifikasi dan mengembangkan nilai hikayat. Nah sekarang kita membahas perbandingan bahasa dan cara mengembangkan cerita rakyat hikayat ke dalam cerpen.

Lho, hikayat bisa dikembangkan menjadi cerpen Minco?

Nah, hikayat bisa lho dikembangkan ke dalam cerpen, karena hikayat dan cerpen mempunyai persamaan dalam teks narasi, unsur intrinsik, dan penggunaan gaya bahasa konjungsi. Agar kamu semakin paham, yuk simak baik-baik penjelasan Minco ya!

Perbandingan Hikayat dan Cerpen

Hikayat adalah salah satu bentuk karya sastra lama berbentuk prosa dalam bahasa Melayu. Hikayat berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng. Istilah kata hikayat berasal dari kata serapan, yaitu haka yang berarti cerita. Tetapi, secara harfiah hikayat berarti kenang-kenangan yang merupakan sinonim dari riwayat atau tarikh. Hikayat dapat dibedakan menjadi cerita rakyat, epos, dongeng, sejarah, dan bigorafi, serta cerita berbingkai.

Sedangkan cerpen atau cerita pendek merupakan cerita yang berpusat pada satu tokoh dan situasi tertentu di mana terdapat puncak masalah atau klimaks dan penyelasaian masalahnya. Di dalam cerpen terdapat kurang dari 10.000 kata, sehingga cerpen cenderung singkat dan padat.

Perbandingan nilai hikayat dan cerpen

Nilai adalah suatu yang berharga, bermutu, menunjukan kualitas, dan berguna bagi manusia. Dalam karya sastra berwujud makna di balik apa yang ditulis melalui unsur instrinsik seperti perilaku, dialog, peristiwa, setting, dan sebagainya. Berikut nilai yang terdapat di hikayat dan cerpen:

Hikayat

  • Nilai budaya
  • Nilai moral
  • Nilai agama
  • Nilai edukasi
  • Nilai estetika
  • Nilai sosial

Cerpen

  • Nilai budaya
  • Nilai moral
  • Nilai agama
  • Nilai poilitik
  • Nilai pendidikan
  • Nilai etika
  • Nilai sejarah
  • Nilai perjuangan

Perbandingan bahasa dalam hikayat dan cerpen

Selanjutnya Minco akan membahas perbandingan bahasa dalam hikayat dan cerpen. Kaidah bahasa yang dominan dalam cerpen adalah penggunaan gaya bahasa (majas) dan penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan waktu dan urutan kejadian.

Penggunaan majas: yang sering digunakan dalam cerpen maupun hikayat adalah majas antonomasia, metafora, hiperbola dan majas perbandingan.

“Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing itu berjalan mencari rezeki berkeliling di negeri antah berantah di bawah pemerintahan Maharaja Indera Dewa.”

Si Miskin dalam kutipan hikayat di atas merupakan contoh majas antonomasia yaitu majas yang menyebut seseorang berdasarkan ciri atau sifatnya yang menonjol.

Majas simile juga banyak digunakan dalam hikayat dan cerpen, majas ini adalah majas yang membandingkan suatu hal dengan hal lainnya menggunakan kata penghubung atau kata pembanding. Kata penghubung atau kata pembanding yang biasa digunakan antara lain: seperti, laksana, bak, dan bagaikan.

Penggunaan konjungsi: baik cerpen maupun hikayat merupakan teks narasi yang banyak menceritakan urutan peristiwa atau kejadian. Untuk menceritakan urutan peristiwa atau alur tersebut, keduanya menggunakan konjungsi yang menyatakan urutan waktu dan kejadian. Contoh: pada, sebelum, lalu, maka, ketika, selanjutnya, dan lain-lain.

Mengembangkan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen

Salah satu unsur intrinsik yang sangat menentukan keberhasilan sebuah
cerpen atau hikayat dalam menyampaikan cerita adalah alur. Lalu, apa itu alur Alur adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa yang mempunyai hubungan sebab-akibat yang membentuk satu rangkaian cerita yang utuh.

Karakteristik alur dalam hikayat adalah menggunakan alur berbingkai. Biasanya cerita menggunakan alur maju dan alur mundur yang berarti cerita dimulai dari masa lalu ke masa kini, atau dari masa kini ke masa yang akan datang.

Sedangkan alur berbingkai artinya di dalam cerita ada cerita lain. Alur berbingkai dalam hikayat biasanya disajikan dengan menghadirkan tokoh lain yang bercerita tentang suatu kisah. Lalu hal yang perlu diperhatikan ketika kamu ingin mengubah hikayat ke dalam cerpen:

  • Mengubah alur berbingkai menjadi alur tunggal.
  • Menggunakan bahasa indonesia saat ini.
  • Mengenakan gaya bahasa yang sesuai.
  • Tetap mempertahankan nilai nilai yang terkandung dalam hikayat.

Berikut contoh hikayat “Si Miskin” yang diubah ke dalam bentuk cerpen:

Ada seorang suami istri yang dikutuk hidup miskin. Pada suatu hari mereka mendapatkan anak yang diberi nama Marakarma, dan sejak anak itu lahir hidup mereka pun menjadi sejahtera dan berkecukupan. Ayahnya termakan perkataan para ahli nujum yang mengatakan bahwa anak itu membawa sial dan mereka harus membuangnya.Setelah membuangnya, mereka kembali hidup sengsara. Dalam masa pembuangan, Marakrama belajar ilmu kesaktian dan pada suatu hari ia dituduh mencuri dan dibuang ke laut. Ia terdampar di tepi pantai tempat tinggal raksasa pemakan segala. Ia pun ditemukan oleh Putri Cahaya dan diselamatkannya.

Mereka pun kabur dan membunuh raksasa tersebut. Nahkoda kapal berniat jahat untuk membuang Marakarma ke laut, dan seekor ikan membawanya ke Negeri Pelinggam Cahaya, di mana kapal itu singgah.

Marakrama tinggal bersama Nenek Kebayan dan ia pun mengetahui bahwa Putri Mayang adalah adik kandungnya. Lalu Marakarma kembali ke Negeri Puspa Sari dan ibunya menjadi pemungut kayu. Lalu ia memohon kepada dewa untuk mengembalikan keadaan Puspa Sari. Puspa Sari pun makmur mengakibatkan Maharaja Indra Dewa dengki dan menyerang Puspa Sari. Kemudian Marakrama menjadi Sultan Mercu Negara.

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai cara mengembangkan hikayat ke dalam cerpen. Bagaimana, Teman KOCO? Apakah penjelasan di atas membuat kamu jadi lebih paham?

Nah, kalau kamu ada pertanyaan seputar cara mengembangkan hikayat ke dalam cerpen, tulis di kolom komentar, ya. Jangan lupa juga untuk sering-sering latihan soal atau menonton video untuk meningkatkan pemahaman kamu mengenai cabang ilmu Bahasa Indonesia ini.

Kamu bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran dan bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star lho!  

Klik banner dibawah ini untuk dapatkan aksesnya.

KOCO Schools Banner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *