Sistem Peredaran Darah, Pembekuan Darah, Pemaparan Jantung | Biologi Kelas 11
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang fungsinya memindahkan zat ke sel dan dari sel. Sistem tersebutlah yang menjamin kelangsungan hidup organisme. Dengan kata lain, sistem peredaran darah memiliki peran yang amat vital di dalam tubuh kita. Nah, untuk lebih jelasnya lagi, yuk kita kenali lebih dekat mengenai sistem peredaran darah manusia di artikel ini.

Plasma Darah dan Sel Darah

Plasma darah
Terdiri atas protein (albumin (osmoregulator), globulin (antibodi), dan fibrinogen (pembekuan darah), enzim, dan garam mineral.
Sel-Sel Darah:
1. Sel darah merah / eritrosit
– Fungsi: transportasi oksigen dan karbondioksida, transportasi makanan.
– Jumlah 5 juta sel/mm3 (laki-laki), 4 juta sel/mm3 (perempuan).
– Berbentuk bikonkaf.
– Tidak memiliki inti/nukleus.
– Berwarna merah kebiruan karena mengandung hemoglobin.
2. Sel darah putih / leukosit
– Fungsi: perlindungan.
– Jumlah 7000/mm3.
– Bentuk tidak beraturan/amorf.
– Memiliki inti sel.
– Terbagi 2: granulosit dan agranulosit
Granulosit (memiliki granula)
a) Neutrofil: fagosit
b) Basofil: reaksi alergi
c) Eosinofil: reaksi alergi (cacing)
Agranulosit (tidak memiliki granula)
a) Limfosit membentuk antibodi
b) Monosit dapat berkembang jadi makrofag
c. Keping Darah / Trombosit
– Fungsi: pembekuan darah
– Jumlah 300.000/mm3
– Bentuk tidak beraturan/amorf
Mekanisme Pembekuan Darah

Keping-keping darah atau trombosit atau platelet memiliki bentuk yang tidak beraturan seperti pecahan keramik, tak berwama, dan tidak berinti. Pada kondisi normal jumlah keping darah dalam tubuh manusia lebih kurang 250.000 tiap milimeter kubik darah. Keping-keping darah ini berfungsi dalam proses pembekuan darah.
Darah mengandung protein (trombin) yang larut dalam plasma darah yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin atau benang-benang. Fibrin ini akan membentuk anyaman dan terisi keping darah, sehingga mengakibatkan penyumbatan dan akhirnya darah dapat membeku. Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase.
Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin menjadi enzim aktif yang disebut trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh ion kalsium (Ca2+) di dalam plasma darah. Protrombin merupakan senyawa protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin, berupa enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K. Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam darah. Ilustrasi proses pembekuan darah yang lebih sederhana dapat dilihat pada gambar skema berikut:

Sistem Golongan Darah
1. Sistem ABO
Berdasarkan keberadaan aglutinogen/antigen dan aglutinin/antibodi. Aglutinogen: antigen yang terdapat pada eritrosit. Aglutinin: antibodi yang terdapat pada plasma darah

2. Sistem Rhesus
Jika darah seseorang diberi serum anti Rh terjadi penggumpalan, orang tersebut bergolongan rhesus positif (Rh+). Sebaliknya, jika tidak terjadi penggumpalan, orang tersebut bergolongan rhesus negatif (Rh–).

Urutan Jalannya Darah dalam Pembuluh
Urutan jalannya darah dalam pembuluh:
Jantung → aorta → arteri → arteriola → kapiler → venula → vena → vena cava → jantung.
1. Nadi/ Arteri
Pembuluh yang arah alirannya meninggalkan jantung. Pembuluh nadi terbesar disebut aorta, pembuluh nadi terkecil disebut arteriola.
2. Balik/ Vena
Pembuluh yang arah alirannya kembali ke jantung. Pembuluh balik terbesar disebut vena cava (superior dan inferior), pembuluh balik terkecil disebut venula.
3. Kapiler
Pembuluh kecil penghubung antara arteri dan vena

Tabel Perbedaan Arteri dan Vena
Pembeda | Arteri | Vena |
Arah aliran | Meninggalkan jantung | Menuju jantung |
Kecepatan aliran | Cepat | Lambat |
Jika luka | Darah memancar | Darah menetes |
Dinding | Tebal, elastis | Tipis, kaku |
Tekanan | Kuat | Lemah |
Kandungan | Kaya oksigen, kecuali Arteri | Kaya karbondioksida, kecuali Vena pulmonalis |
Arah aliran | Satu | Banyak |
Struktur Jantung

1. Terdiri atas 4 ruang, yaitu:
- Bilik kanan (ventrikel dekster)
- Serambi kanan (atrium dekster)
- Bilik kiri (ventrikel sinister)
- Serambi kiri (atrium sinister)
2. Lapisan jantung terdiri dari:
- Perikardium (selaput pembungkus jantung)
- Miokardium (otot jantung)
- Endokardium (penyusun rongga/katup jantung)
3. Katup jantung ada dua:
- Trikuspidalis (berdaun 3), antara bilik kanan dan serambi kanan → Mencegah aliran balik ke serambi kanan
- Bikuspidalis (berdaun 2), antara bilik kiri dan serambi kiri → Mencegah aliran balik ke serambi kiri
- Semilunar pulmonalis → mencegah aliran balik ke ventrikel kanan
- Semilunar aorta → mencegah aliran balik ke ventrikel kiri
4. Sistem konduksi jantung, terdiri dari:
SA Node, sebagai pacemaker/alat pacu, AV Node, Berkas his, Serabut Purkinje
Mekanisme Peredaran Darah Besar dan Kecil

Mekanisme peredaran darah besar dan kecil disebut juga Peredaran Darah Ganda karena darah melewati jantung sebanyak 2 kali. Berikut peredaran darah pada manusia:
1. Peredaran darah kecil atau Pulmonalis
Bilik kanan → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → atrium kiri.
Mekanismenya: ventrikel berkontraksi → katup trikuspid tertutup → katup semilunar arteri paruparu terbuka → darah kaya CO2 dari ventrikel kanan dibawa oleh arteri pulmonalis → menuju ke paru-paru kanan dan kiri → di paru-paru darah melepaskan CO2→ darah mengambil O2 di paruparu → darah kaya O2 dibawa oleh vena pulmonalis → menuju ke atrium kiri → ventrikel relaksasi → katup bikuspid terbuka → darah mengalir ke ventrikel kiri.
2. Peredaran darah besar atau Sistemik
Atrium kiri → kapiler seluruh tubuh → vena cava → atrium kanan.
Mekanismenya: ventrikel berkontraksi → katup bikuspid tertutup → katup semilunar aorta terbuka → darah kaya O2 dari ventrikel kiri masuk ke aorta → darah kaya O2 dibawa oleh arteri diedarkan ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru) → darah melepaskan O2 dan mengambil CO2 dari seluruh jaringan tubuh → darah kaya CO2 dibawa oleh vena kava → menuju ke atrium kanan → ventrikel relaksasi → katup trikuspid terbuka → darah mengalir ke ventrikel kanan.
Tekanan Darah
Diukur dengan sfigmomanometer atau tensimeter yang mengukur:

1. Sistole: tekanan darah saat jantung berkontraksi;
2. Diastole: tekanan darah saat jantung relaksasi;
Sistem Limfe
Adalah sistem peredaran sekunder yang mengalir melalui pembuluh vena yang berfungsi untuk:
1. Mengalirkan limfa atau getah bening.
2. Menjaga kekebalan tubuh (angkut limfosit).
3. Mengembalikan cairan interstitial (cairan pengisi jaringan).
4. Mengedarkan lemak.
5. Mengeluarkan zat-zat toksin/racun.
Gangguan, Kelainan dan Penyakit Sistem Peredaran Darah

Anemia → kurang zat besi/ eritrosit.
Siklemia → sel eritrosit berbentuk bulan sabit.
Talasemia → sel eritrosit rusak.
Baby blue → bayi berwarna biru karena foramen ovale tidak tertutup.
Hemofilia → darah sukar membeku.
Leukimia → produksi leukosit berlebih/ kanker darah.
Sklerosis → pengerasan pembuluh darah. Jika oleh kapur disebut arteriosklerosis. Jika oleh kolesterol disebut aterosklerosis.
Varises → pelebaran vena, jika terjadi di anus disebut Hemoroid/ Ambeien.
Hipertensi → tekanan darah tinggi.
Hipotensi → tekanan darah rendah.
Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar sistem peredaran darah, pembekuan darah, pemaparan jantung.
Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!
Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta bantuan langsung dari para guru secara live online dengan berlangganan KODIO Learning. “If you are lazy, be diligent. if you are afraid, courage. If you do not know, ask.” – Mario Teguh