Sistem Indera dan Fungsi Masing-Masing Reseptor | Biologi Kelas 11
Sebagai manusia, kita dapat mencium aroma harum, mendengar suara dengan volume kecil sampai keras, merasakan berbagai jenis makanan dengan variasi rasa yang berbeda. Ternyata, hal tersebut diatur oleh sistem indra pada tubuh kita. Yuk, pahami bagaimana struktur, cara kerja atau sistem indera, hingga fungsi reseptor masing-masing alat indra di artikel ini!
Pengertian Sistem Indera
Sistem indera adalah salah satu bagian dari sistem koordinasi yang merupakan penerima rangsang atau reseptor.
Alat indera adalah reseptor yang peka terhadap rangsangan dan perubahan di sekitarnya. Setiap reseptor hanya menerima jenis perubahan lingkungan dalam bentuk rangsangan tertentu.
Oleh karena itu, reseptor diberi nama menurut jenis rangsangan yang diterimanya, yaitu sebagai berikut:
● Fotoreseptor, penerima rangsang cahaya
● Kemoreseptor, penerima rangsang zat kimia
● Mekanoreseptor, menerima rangsang fisik, misalnya sentuhan.
● Audioreseptor, penerima rangsang suara.
● Termoreseptor, penerima rangsang panas/temperatur.
Alat Indera, Struktur, Sistem, dan Fungsi Reseptor
Simak macam-macam alat indera, lengkap sistem/cara kerja, dan fungsi masing-masing reseptor di bawah ini:
1. Mata
Mata merupakan indera penglihatan yang bertindak sebagai fotoreseptor yang mampu menerima rangsangan berupa cahaya.
Reseptor mata adalah fovea centralis pada retina, yang merupakan lapisan mata terdalam yang peka terhadap cahaya.
Bola mata terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
1. Sklera (tunika fibrosa), lapisan terluar yang berwarna putih dan tidak bening
2. Koroid (tunika vaskulosa), lapisan tengah yang mengandung pembuluh darah dan pigmen. Pembuluh darah mensuplai nutrisi bagi mata dan pigmen berfungsi menyerap refleksi cahaya pada mata.
3. Retina (tunika nervosa), lapisan terdalam mata yang banyak mengandung sel-sel fotoreseptor, antara lain:
- Sel kerucut (konus), peka terhadap intensitas cahaya tinggi dan warna. Sel konus terdiri dari sel yang peka terhadap warna merah, biru dan hijau. Sel konus menghasilkan iodopsin berupa retinin untuk melihat saat terang.
- Sel batang (basil), peka terhadap intensitas cahaya rendah dan tidak peka terhadap warna. Sel basil menghasilkan rhodopsin berupa retinin dan opsin untuk melihat saat gelap. Mata butuh adaptasi untuk memproduksi rhodopsin saat gelap mendadak, sehingga mata mengalami kebutaan sementara.

Jalannya rangsang pada mata diawali cahaya yang masuk kedalam bola mata melalui lubang pupil akan menempuh 4 media meliputi cornea, humor aqueous, lensa, dan vitreus sehingga setelah mengalami 4x pembiasan, bayangan dapat jatuh di retina.
2. Telinga
Telinga berfungsi sebagai indra pendengaran (fonoreseptor) dan pendeteksi keseimbangan (ekuilibrium). Telinga menerima rangsangan berupa getaran sehingga disebut fonoreseptor.
Reseptor telinga untuk pendengaran adalah organ korti pada koklea, dan untuk keseimbangan adalah otolith. Telinga berfungsi untuk menerima gelombang suara.
Gelombang suara merupakan suatu perubahan penekanan dan peregangan dari molekul udara yang disebabkan oleh bergetarnya suatu benda.
Kerasnya suara bergantung pada besarnya getaran (amplitudo) dan tinggi nada suara bergantung pada frekuensi (getaran/detik) dari suatu gelombang.

3. Hidung
Hidung berfungsi sebagai indra pembau/penghiduan (kemoreseptor gas). Reseptor hidung adalah saraf olfaktori yang terletak pada langit-langit rongga hidung yang peka terhadap molekul bau (odoran).
Daerah yang sensitif terhadap rasa bau terletak di bagian atap rongga hidung dimana terdapat dua jenis sel yaitu: sel penyokong berupa sel sel epitel dan sel-sel pembau sebagai reseptor yang berupa sel-sel saraf.

Urutan jalan rangsang indera pembau ke otak yaitu bau masuk ke hidung bersama udara inspirasi dan akan diterima oleh sel-sel kemoreseptor di rongga hidung lalu Reseptor mengirim impuls ke saraf olfaktori untuk diinterpretasikan menjadi bau.
4. Lidah
Lidah berfungsi sebagai indra pengecap (kemoreseptor cair). Reseptor lidah adalah papilla (tonjolan) yang terletak di permukaan lidah dan di dalamnya terdapat tunas pengecap yang peka terhadap molekul yang dapat larut dalam air liur.
Indera pengecap terdapat pada lidah, Permukaan lidah bersifat kasar karena memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut papilla.
Papilla yang terdapat pada lidah adalah papila filiformis (fili: benang, papilla fungiformis (fungi: jamur) dan papila sirkumvalata (sirkum: bulat).

5. Kulit
Kulit berfungsi sebagai indra peraba (mekanoreseptor/tangoreseptor). Kulit memiliki reseptor. Reseptor kulit terdiri dari korpus-korpus pada lapisan epidermis dan dermis yang dapat merasakan berbagai rangsangan:
● Reseptor ujung bebas, terletak pada lapisan epidermis, merasakan sakit/nyeri.
● Reseptor ujung rambut, terletak di sekitar folikel rambut, merasakan gerakan rambut.
● Korpus Paccini, merasakan tekanan kuat
● Korpus Ruffini, merasakan panas
● Korpus Krausse, merasakan dingin
● Korpus Meissner, merasakan sentuhan
● Diskus Merkel, terletak pada lapisan epidermis, merasakan sentuhan, tekanan ringan, dan sakit/nyeri

Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar materi sistem indera. Penasaran, kan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman materi yang kamu miliki? Yuk kerjakan TEMU (Tes Kemampuan Kamu) di Kelas BESTIE , ya!
Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!
Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan mapel lainnya, serta bantuan langsung dari para guru secara live online melalui KODIO Learning.