Ekonomi, SMA, Topik Belajar

Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Karakteristik, hingga Jurnal Umum | Ekonomi Kelas 12

Sebagai pengingat, bahwa terdapat dua siklus dalam pencatatan keuangan perusahaan jasa yakni penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa dan penutupan siklus akuntansi perusahaan jasa. Dalam artikel ini, akan diulas secara mendalam seputar penyusunan siklus. Kamu juga dapat menyimak contoh penutupan siklus melalui Jurnal Penutup, Pembalik, Laporan Laba Rugi, dan Perubahan Ekuitas yang telah Minco jabarkan sebelumnya. Yuk, langsung saja kita simak dibawah ini mulai dari karakteristik perusahaan jasa hingga tahap pengikhtisaran akuntansi.

Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Karakteristik, hingga Jurnal Umum | Ekonomi Kelas 12

Pengertian dan Karakteristik Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan utamanya melayani masyarakat di bidang jasa dengan memproduksi sesuatu yang tidak berwujud (jasa). Meskipun produk akhir perusahaan jasa tidak berwujud atau berupa layanan, perusahaan jasa tetap membutuhkan produk berwujud untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Contoh dari perusahaan jasa seperti jasa ekspedisi/pengantaran, hotel, salon dan jasa service motor atau mobil.

4 karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan jasa (service), adalah :

  1. Produk yang dihasilkan perusahaan tidak berwujud (intangibility), yaitu sifat jasa yang tidak memiliki wujud fisik dan hanya dapat dilihat
  2. Tidak dapat dipisahkan (inseparability), yaitu tidak ada pemisahan antara produksi dan penjualan jasa. Produksi dan penjualan jasa terjadi pada waktu yang bersamaan.
  3. Berubah-ubah (variability), yaitu sifat jasa yang tidak dapat distandarisasi karena sangat bergantung pada selera, waktu, tempat, dan karakteristik konsumen.
  4. Tidak dapat disimpan (perishability), yaitu sifat jasa yang tidak dapat disimpan untuk dijual kembali pada waktu yang berbeda. Oleh karena itu, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan jasa.

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

  1. Melakukan identifikasi dan analisis transaksi (melalui dokumen sumber pencatatan)
  2. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal (mekanisme debet kredit dan jurnal umum)
  3. Melakukan posting ke buku besar
  4. Melakukan penyusunan neraca saldo
  5. Penyusunan jurnal penyesuaian dan kertas kerja

Penutupan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

  1. Menyusun neraca lajur dalam bentuk laporan laba rugi dan neraca
  2. Menyusun laporan keuangan (laporan laba rugi, perubahan modal, arus kas, neraca)
  3. Menyusun jurnal penutup
  4. Menyusun jurnal pembalik
  5. Membuat neraca akhir atau awal (setelah ditutup)

Dokumen Sumber Pencatatan

Transaksi jasa adalah transaksi yang dilakukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa serta kegiatan utamanya adalah menjual jasa dalam produk tidak berwujud/tidak nyata tapi berupa layanan. Bukti pencatatan dapat dihasilkan dari transaksi dengan pihak luar perusahaan, atau juga diperoleh dari transaksi antar pihak di dalam perusahaan. Berikut ini beberapa bentuk bukti transaksi yang ada pada perusahaan jasa pada umumnya :

contoh kwitansi, cek, faktur, bilyet giro pada dokumen sumber pencatatan transaksi - materi Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Karakteristik, hingga Jurnal Umum | Ekonomi Kelas 12
contoh nota kontan, nota debet, nota kredit pada dokumen sumber pencatatan transaksi  - materi Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Karakteristik, hingga Jurnal Umum | Ekonomi Kelas 12

Mekanisme Debet dan Kredit

Dalam akuntansi, seluruh transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan melibatkan dua sisi, yaitu sisi debit dan sisi kredit. Pembahasan kali ini, kita akan mempelajari bagaimana menempatkan akun-akun tersebut di sisi debit atau kredit. Aturan debit dan kredit dan saldo normal untuk macam-macam akun dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

mekanisme debet kredit saldo akuntansi pada perusahaan jasa - Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Karakteristik, hingga Jurnal Umum | Ekonomi Kelas 12

Jurnal Umum

Pengertian dan Fungsi Jurnal Umum

Jurnal umum adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis. Pencatatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti dengan menyebutkan akun yang akan didebet dan dikredit. Prosesnya disebut menjurnal (journalizing). Jurnal umum mempunyai kegunaan untuk menjembatani pencatatan transaksi dari buku harian ke akun buku besar dan mengontrol keseimbangan jumlah debit dan jumlah kredit.

Fungsi jurnal umum

  1. Fungsi Mencatat, jurnal merupakan tempat mencatat setiap terjadi transaksi keuangan, baik yang bersifat internal maupun transaksi eksternal.
  2. Fungsi Historis, jurnal mencatat transaksi perusahaan secara kronologis, berdasarkan urutan tanggal terjadinya transaksi.
  3. Fungsi Informasi, jurnal memberikan informasi tentang peristiwa ekonomi yang terjadi dalam perusahaan.
  4. Fungsi Analisis, jurnal berfungsi sebagai sarana untuk menganalisis transaksi mana yang dicatat disisi debit dan di sisi kredit.
  5. Fungsi Instruksi, jurnal bersifat memerintah untuk melakukan pencatatan akuntansi berikutnya atau posting ke buku besar.

Bentuk Jurnal Umum

Berikut adalah bentuk jurnal umum pada perusahaan jasa :

bentuk jurnal umum pada perusahaan jasa - materi Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Karakteristik, hingga Jurnal Umum | Ekonomi Kelas 12

Keterangan :

  1. Tahun dan bulan transaksi.
  2. Tanggal transaksi.
  3. Diisi nomor bukti transaksi. Adakalanya kolom ini ditiadakan.
  4. Diisi akun di debit merapat ke kiri, akun di kredit menjorok ke kanan.
  5. Nomor akun diisi saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar.
  6. Jumlah di debit
  7. Jumlah di kredit.

Buku Besar

Pengertian Buku Besar

Buku besar adalah suatu buku yang dipergunakan untuk mencatat perubahan harta, utang, modal, pendapatan dan beban berdasarkan transaksi keuangan yang telah dicatat dalam buku jurnal. Dalam kegiatan penyusunan buku besar diperlukan sebuah tindakan yaitu memposting.

Posting adalah proses pemindahbukuan ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar. Pemindahbukuan ini dapat dilakukan setiap akhir pekan (seminggu sekali) atau bisa juga tiap akhir bulan. Sebagai tanda bahwa posting telah dilakukan, maka tiap tiap terjadi pemindahbukuan harus ditandai baik dalam jurnal maupun pada buku besarnya. Pemindahbukuan (posting) dilaksanakan setelah semua transaksi dicatat ke dalam buku jurnal.

Bentuk Buku Besar

Berikut ini merupakan bentuk-bentuk dari buku besar :

Bentuk T
Merupakan format buku besar yang paling sederhana. Sesuai namanya Bentuk T terdiri atas empat bagian yaitu nama akun, nomor akun, debit (sisi kiri), dan kredit (sisi kanan). contoh buku besar bentuk T seperti :

bentuk T buku besar akuntansi

Bentuk 2 Kolom (Skontro)
Dalam bentuk 2 kolom ini, antara debit dan kredit dipisah, baik keuntungan maupun jumlah angkanya. Formatnya sebagai berikut:

bentuk 2 kolom skontro buku besar akuntansi

Bentuk 3 Kolom (Berkolom saldo tunggal)
Pada bentuk 3 kolom, terdiri atas tanggal, keterangan, ref, kolom debit, kolom kredit, dan saldo. Formatnya sebagai berikut:

Bentuk 3 Kolom (Berkolom saldo tunggal) buku besar akuntansi

Bentuk 4 Kolom (Berkolom saldo ganda)
Pada bentuk 4 kolom, terdiri atas tanggal, keterangan, kolom debit, kredit, dan saldo debit dan saldo kredit. Formatnya sebagai berikut:

Bentuk 4 Kolom (Berkolom saldo ganda) buku besar akuntansi

Pemindahbukuan (posting) dilaksanakan setelah semua transaksi dicatat ke dalam buku jurnal. Pemindahbukuan dari jurnal umum ke buku besar dengan prosedur berikut:

  1. Memindahkan tanggal transaksi yang ada pada jurnal umum ke kolom tanggal buku besar rekening yang bersangkutan.
  2. Memindahkan jumlah nominal transaksi yang ada pada jurnal umum ke kolom debit ataupun kredit buku besar rekening yang bersangkutan.
  3. Memindahkan halaman jurnal umum ke kolom ref buku besar yang bersangkutan sebagai tanda sumber pemindahbukuan.
  4. Memindahkan kode rekening ke kolom ref pada jurnal umum sebagai tanda transaksi telah dipindahbukukan.

Tahap Pengikhtisaran

Tahap pengikhtisaran merupakan tahap lanjut dari proses pencatatan dalam siklus akuntansi. Pengikhtisaran akuntansi bertujuan menguji kebenaran transaksi yang tercatat dalam jurnal dan akun buku besar. Proses pengikhtisaran biasanya dilakukan pada akhir periode akuntansi setelah pencatatan dan pemindahbukuan dikerjakan. Tahap pengikhtisaran siklus akuntansi dimulai dengan menyusun neraca saldo yang bersumber dari buku besar.

Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan daftar terperinci yang berisi saldo-saldo pada buku besar yang disusun di akhir periode akuntansi. Fungsinya untuk memastikan setiap transaksi berada pada nilai dan posisi yang benar. Sumber penyusunan neraca saldo adalah buku besar. Berikut bentuk kolom neraca saldo:

Nama perusahaan
Neraca saldo
Per ……………………..

neraca saldo di buku besar akuntansi

Jurnal Penyesuaian

Akun-akun dalam buku besar merupakan akun sementara, artinya akun-akun tersebut belum menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Oleh karena itu, diperlukan jurnal penyesuaian untuk menunjukkan saldo akun yang sebenarnya.

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang tidak didasarkan pada aktivitas transaksi, tetapi didasarkan pada perhitungan atau keterangan tertentu seperti beban penyusutan gedung, beban sewa gedung, dan utang gaji. Berikut ini adalah bentuk jurnal penyesuaian :

jurnal penyesuaian buku besar akuntansi

Kertas Kerja

Kertas kerja atau neraca lajur adalah selembar kertas berkolom-kolom yang dipergunakan untuk membantu menggabungkan seluruh data akuntansi pada akhir periode akuntansi. Kertas kerja berfungsi sebagai alat bantu dalam menyusun laporan keuangan. Berikut ini merupakan bentuk dari kertas kerja :

Nama perusahaan
Kertas Kerja
Per ………………..

bentuk kertas kerja buku besar

Prosedur penyusunan kertas kerja adalah :

  1. Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam neraca saldo ke kolom Neraca Saldo.
  2. Memasukkan jurnal-jurnal penyesuaian ke dalam kolom Penyesuaian.
  3. Mengisi kolom Neraca Saldo disesuaikan dengan cara menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom Neraca Saldo dengan kolom Penyesuaian.
  4. Memindahkan jumlah-jumlah yang ada dalam kolom Neraca Saldo disesuaikan ke dalam kolom Laba Rugi dan kolom Laporan Posisi Keuangan/Neraca.
  5. Menjumlahkan kolom Laba Rugi dan Posisi Keuangan/Neraca.

Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.

Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!

Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta bantuan langsung dari para guru secara live online dengan berlangganan KODIO Learning.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *