Ekonomi, SMA, Topik Belajar

Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang | Ekonomi Kelas 12

Hai, Teman KOCO! Jika kamu kemarin sudah belajar tentang persamaan dasar akuntansi, nah kali ini Minco akan mengajak kamu untuk mempelajari tentang siklus akuntansi perusahaan dagang. Namun, sebelum masuk ke pembahasan utamanya, kamu harus tau dulu nih apa sih itu perusahaan dagang? Yuk, cari tahu selengkapnya melalui penjelasan di bawah ini!

Apa Itu Perusahaan Dagang?

Sesuai namanya, perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli dan menjual barang tanpa melakukan perubahan terhadap barang tersebut terlebih dahulu. Dengan kata lain, perusahaan sama sekali tidak mengolah kembali barang yang akan dijualnya, sebab perusahaan ini akan mendapatkan keuntungan dari menjual kembali barang tersebut.

Sederhananya gini, kamu sering belanja di mall kan? Nah, pihak mall ini mendapatkan barang-barang yang akan mereka jual ini dengan membeli dari produsen tanpa mengubahnya sama sekali. Jadi, pihak mall pure hanya menjual barang-barang tersebut saja kepada konsumen. Namun, tentu saja dengan harga yang lebih tinggi dari harga aslinya untuk mendapatkan keuntungan. Sampai sini paham kan, Teman KOCO?

Fyi, perusahaan dagang ini beda ya sama perusahaan jasa! Jadi, kalau perusahaan dagang ini yang dijual berupa barang atau benda fisik yang bisa dirasakan. Sedangkan, jika perusahaan jasa yang dijual adalah jasa atau pelayanan, misalnya seperti ojek online, tutor bimbel, dan masih banyak lagi.

Ciri-ciri Perusahaan Dagang

Untuk bisa membedakan perusahaan dagang dengan perusahaan jenis lain, maka kamu harus mengetahui ciri-ciri atau karakteristik dari perusahaan ini. Berikut adalah ciri-ciri dari perusahaan dagang yang perlu kamu ketahui:

  • Pendapatan utama berasal dari penjualan produk (barang dagangannya), jadi pemasukannya dari hasil menjual produk.
  • Tidak ada proses produksi terhadap produk yang dijual.
  • Menggunakan sistem akuntansi persediaan barang dagangan.
  • Sebagai perantara antara produsen dan konsumen. 
  • Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan.
  • Tujuan utama perusahaan dagang adalah mencari laba alias keuntungan dengan menjual produk dagangan dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya.

Syarat Pembayaran Barang Dagangan

Biasanya perusahaan dagang ketika membeli suatu produk atau barang yang akan dijual ada beberapa persyaratan tertentu ketika membayarnya. Syarat pembayaran ini bisa diartikan sebagai perjanjian yang disepakati antara pembeli dan penjual mengenai mekanisme pembayaran barang yang dibeli, diman pembelian barang dagangan dapat dilakukan secara tunai atau kredit.

Berikut adalah beberapa syarat pembayaran yang umum diterapkan:

  • EOM (End of Month) ⇒ Harga neto faktur harus dibayar paling lambat pada akhir bulan setelah terjadinya transaksi.
  • n/30 ⇒ Pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah terjadinya transaksi sebesar harga faktur.
  • 2/10, n/30 ⇒ Pembeli akan mendapatkan potongan 2% dari total pembelian paling lambat 10 hari sejak tanggal pembelian, dengan jangka waktu pembayaran 30 hari.

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

siklus akuntansi perusahaan dagang
Sumber: Gramedia.com

Okey, saatnya kita masuk ke pembahasan utama. Jadi, siklus akuntansi perusahaan dagang adalah proses dalam membuat laporan keuangan perusahaan tersebut dalam kurun waktu tertentu. Secara umum, perhitungan akan dimulai dari pengumpulan data transaksi, hingga ke pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk melanjutkan penutupan saldo. Berikut adalah siklus atau prosesnya:

Identifikasi transaksi jurnal

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi perusahaan serta akun yang terlibat di jurnal umum atau khusus. Hal ini bertujuan agar semua data berhasil masuk dengan suatu persamaan dan lebih mudah untuk diproses. Contohnya seperti transaksi penjualan barang dagang oleh perusahaan sebagai produsen kepada konsumen. Melalui transaksi ini tentu akan ada keuntungan yang diperoleh dan harus diidentifikasi sebagai transaksi penjualan tunai.

Oh ya, kamu bisa menggunakan jurnal umum jika jumlah transaksi perusahaan hanya sedikit ya! Namun, kalau jumlahnya besar maka kamu bisa menggunakan jurnal khusus agar lebih efisien. Contohnya jurnal pembelian barang, jurnal penjualan barang, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas.

Lakukan pencatatan di buku besar pembantu

Setelah semua data kamu masukkan ke dalam jurnal umum atau khusus, berikutnya kamu harus memposting dan memindahkannya ke dalam akun buku besar. Tujuannya adalah untuk mencatat segala perubahan selama satu periode tertentu dan sebagai acuan dalam penyusunan neraca saldo perusahaan dagang nantinya. Contoh akun yang dicatat dalam tahap ini adalah akun piutang dan akun utang perusahaan dagang.

Buat neraca saldo

Langkah ketiga dari siklus akuntansi perusahaan dagang adalah membuat neraca saldo yang belum disesuaikan. Data-data yang diambil adalah saldo akhir setiap akun dari buku besar. Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam pencatatan neraca saldo ini adalah posisi debit (kolom sebelah kiri) dan kredit (kolom sebelah kanan) harus seimbang (balance). Jika tidak seimbang, artinya ada kesalahan saat mencatat di buku besar.

Susun jurnal penyesuaian

Jika pencatatan neraca saldo sudah selesai, kamu bisa mulai menyusun jurnal penyesuaian untuk mengoreksi akun sebelum dibuatkan laporan keuangan. Jurnal penyesuaian ini biasanya dibuat ketika ada transaksi yang mempengaruhi akun perusahaan dagang dan menimbulkan akun baru. Dengan adanya jurnal penyesuaian, kamu bisa mengetahui apakah jumlah pendapatan dan pengeluaran perusahaan sudah cocok atau belum.

Lakukan penyesuaian neraca saldo

Tahap ini bisa dibilang sangat penting untuk dilakukan sebab akan menjadi langkah awal dalam pembuatan laporan keuangan. Neraca saldo yang sudah disesuaikan akan memastikan semua akun debit dan kredit sudah seimbang atau balance. Jika terdapat perbedaan atau ketidakseimbangan harus segera ditelusuri sebelum laporan keuangan selesai.

Buat laporan keuangan

Yap, seperti yang sudah dijelaskan pada tahap sebelumnya, setelah melakukan penyesuaian necara saldo, kamu harus membuat laporan keuangan. Tujuannya adalah untuk memudahkan mencari informasi keuangan perusahaan dagang, misalnya modal perusahaan, kondisi harta perusahaan, ataupun utang perusahaan.

Pada tahap ini, biasanya kamu akan memerlukan lembar kerja akuntasi agar lebih mudah dalam menyelesaikan siklus akuntasi dan menyiapkan laporan akhir tahun. Contohnya seperti neraca saldo belum disesuaikan, jurnal penyesuaian, laporan keuangan, dan masih banyak lagi. Lembar kerja ini akan melacak masing-masing langkah dari siklus tersebut.

Susun jurnal penutup

Jika laporan keuangan sudah selesai dibuat, kamu bisa melakukan penyusunan jurnal penutup dari akun-akun yang ada dalam laporan laba rugi, yaitu akun pendapatan dan biaya. Melalui jurnal penutup ini, seluruh akun sementara (akun laba rugi) akan dihapus dan saldo dipindahkan pada akun permanen.

Neraca saldo setelah tutup buku

Tahap berikutnya adalah melakukan penyesuaian antara jurnal penutup dengan neraca saldo. Dimana, jika ada data akun-akun yang berubah, maka harus dilakukan pencatatan ulang pada akun-akun yang berubah tersebut.

Buat jurnal pembalik

Berbeda dengan jenis jurnal lainnya, jurnal pembalik ini disusun di awal periode akuntansi untuk membatalkan dan membalik jurnal penyesuaian. Jurnal pembalik sifatnya optional, jadi perusahaan dagang bisa menggunakannya jika ada kondisi tertentu yang mengharuskan perusahaan mencatat akun tertentu. Contohnya seperti transaksi pendapatan yang diterima dimuka atau biaya yang dibayar di muka (piutang).


Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini?

Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya.

Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.   

Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!

koco star

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *