Jika kemarin kamu sudah belajar tentang tulang dan otot, nah kali ini Minco akan ajak kamu lagi untuk mempelajari alat gerak lainnya yaitu sendi. Ternyata sendi mempunyai jenis dan struktur yang berbeda-beda lho, Teman KOCO. Apa saja itu Minco? Yuk, daripada penasaran kita simak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian Sendi

Perlu kamu ketahui, sendi adalah tempat bertemunya dua tulang atau lebih. Secara keseluruhan, manusia mempunyai 250-350 sendi di tubuhnya yang bisa digerakkan. Selain sebagai penghubung tulang, sendi juga memberikan fleksibilitas untuk tubuh agar bisa bergerak sesuai dengan fungsinya. Sendi ini berupa bantalan yang letaknya berada di antara tulang-tulang tertentu, sehingga hal inilah yang menyebabkan bentuknya berbeda-beda menyesuaikan bentuk tulang tersebut.

Struktur Sendi

Dalam sendi, ada beberapa komponen penyusun yang umumnya berfungsi untuk menunjang sendi agar bisa bergerak, di antaranya yaitu:

• Tulang → Sebagai struktur utama pendukung jaringan ikat.
• Kapsul sendi → Lapisan berserabut dan berongga yang melapisi sendi.
• Tendon → Jaringan ikat keras yang ada di setiap sisi sendi dan menempel pada otot yang mengontrol pergerakan sendi.
• Ligamen (ligamentum) → Jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi.
• Tulang rawan → Jaringan yang menutupi kedua ujung tulang untuk menjaga sendi dari benturan.
• Cairan sinovial → Cairan pelumas pada kapsul sendi.
• Meniskus → Bagian dari tulang rawan yang terlihat melengkung pada lutut dan persendian lainnya.
• Bursa → Kantung berisi cairan yang berada di antara tulang, ligamen, atau struktur lain yang berdekatan untuk membantu meredam gesekan pada sendi.

Jenis Sendi

WFD

Selain struktur, kamu juga harus memahami jenis-jenis sendi, baik itu berdasarkan sifat dan arah pergerakannya. Di antaranya yaitu:

Sinartrosis (Sendi mati)

Sesuai namanya, sendi ini mati atau tidak ada pergerakan sama sekali seperti pada sendi antar tulang tengkorak atau sutura dan gomfosis (penghubung gigi dan tengkorak). Sendi mati bersifat tetap dan berserat yang menghubungkan dua tulang atau lebih serta tidak menimbulkan pergerakan.

Amfiartrosis (Sendi kaku)

Selanjutnya yaitu sendi kaku yang dapat digerakkan namun sangat terbatas. Sendi yang juga dikenal sebagai sendi kartilaginosa ini bisa ditemukan pada ruas tulang belakang serta simfisis pubis pada pinggul. Selain itu, amfiartrosis juga ada di antara tulang betis dan tulang kering.

Diartrosis (Sendi gerak)

Kebalikan dari sinartrosis, sendi diartrosis ini dapat bergerak secara bebas dan leluasa tanpa batasan. Sendi gerak juga disebut sebagai sendi sinovial, sebab di dalamnya terkandung cairan sinoval yang berfungsi sebagai pelumas agar semua bagian sendi dapat bergerak satu sama lain. Berikut adalah beberapa jenis dari sendi gerak:

Pivot (Sendi putar)

Seperti namanya, sendi pivot ini dapat membantu tulang melakukan gerakan berputar 180° terhadap tulang lainnya. Sebagai contoh yaitu sendi yang berada di antara tulang hasta dan tulang pengumpil pada area lengan bawah, serta sendi antara tulang leher dan tulang tengkorak.

Plane (Sendi geser)

Jenis sendi gerak yang satu ini memungkinkan gerakan antar tulang yang sama-sama datar saling bergeser. Jadi, gerakannya cukup terbatas dan ditandai dengan tergelincirnya permukaan halus. Misalnya pada sendi interkarpal atau yang menghubungkan tulang pada pergelangan tangan maupun pergelangan kaki.

Hinge (Sendi engsel)

Layaknya engsel pintu, sendi gerak jenis ini hanya bisa bergerak satu arah saja seperti ditekuk atau diluruskan. Sendi engsel biasanya ada pada lengan atas (tulang siku) dan lengan bawah (tulang lutut).

Saddle (Sendi pelana)

Selanjutnya yaitu sendi pelana yang dapat bergerak secara bolak-balik serta dari sisi ke sisi (dua arah). Namun, sendi ini tidak bisa bergerak berotasi atau berputar seperti pivot. Contoh anggota tubuh yang mempunyai sendi pelana ini yaitu sendi penghubung tulang pergelangan tangan dengan pangkal tulang ibu jari.

Ball and Socket (Sendi peluru)

Jenis sendi gerak yang satu ini memungkinkan bergerak secara memutar ke segala arah, baik itu maju-mundur, menyamping, atau memutar bebas. Sendi peluru berbentuk seperti rongga bulat yang menutupi bola dan bisa kamu temukan di antara tulang lengan atas dengan tulang belikat, tulang panggul dengan tulang paha, dan sebagainya.

Condiloid (Sendi gulung)

Sendi gerak lainnya yaitu condiloid atau sendi gulung yang sering berada di tulang berongga elips dan permukaan tulang lain berbentuk bulat seperti telur. Gerakan dari sendi gulung ini bisa membengkok (fleksi) dan meluruskan (ekstensi), serta menjauh dari tubuh (medial) dan mendekat ke arah garis tubuh (lateral). Contohnya seperti pada antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.

Gangguan Sendi yang Sering Terjadi

Umumnya, gangguan pada sendi yang terjadi pada manusia sering disebabkan oleh penyakit, cedera, atau karena penggunaan berlebihan. Beberapa jenis gangguan yang umum terjadi pada sendi yaitu:

• Radang sendi ⇒ Sendi mengalami pembengkakan dan terasa nyeri serta kaku.
• Lupus ⇒ Penyakit autoimun yang dapat menyebabkan nyeri sendi dan otot, bahkan radang sendi.
• Sindrom Sjogren ⇒ Penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi kelenjar penghasil kelembapan di berbagai bagian tubuh sehingga menyebabkan nyeri sendi.
• Cedera mendadak ⇒ Gangguan yang disebabkan karena keseleo dan dislokasi sendi sehingga dapat membuat ligamen, otot, atau tendon mengalami peregangan atau robek.
• Radang bursa ⇒ Sendi mengalami iritasi dan bengkak akibat kelebihan cairan atau penggunaan secara berlebihan

Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini?

Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya.

Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.   

Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!