Contoh Puisi Rakyat Pantun, Gurindam, Syair | Bahasa Indonesia Kelas 7
Kalau kemarin kita sudah belajar Apa itu Puisi dan Bagaimana Strukturnya. Ingatkah kamu dengan istilah puisi rakyat? Sudah menjadi tugas kita sebagai generasi muda untuk mempelajari dan melestarikannya. Dalam artikel ini, kita akan sama-sama memahami arti teks puisi rakyat, Jenis-jenisnya (pantun, gurindam, syair), ciri, struktur, kaidah kebahasaan, lengkap dengan contohnya.

Pengertian Teks Puisi Rakyat
Puisi rakyat adalah warisan bangsa yang berupa pantun, gurindam, syair yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 166).
Jenis-Jenis Puisi Rakyat
Dalam artikel ini, kita akan membahas seputar 3 jenis puisi rakyat yakni:
- Pantun
- Gurindam
- Syair
Puisi Rakyat: Pantun
Pengertian pantun dalam puisi rakyat
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat Indonesia.
Ciri dan Contoh
- Tiap bait terdiri dari 4 baris atau 4 larik.
- Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
- Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b.
- Baris 1 dan 2 adalah sampiran.
- Baris 3 dan 4 adalah isi
Baik berbalas baik tidak Buli buli bertali tenang Baik berbalas baik tidak Asal budi sama dikenang |
Struktur
Air surut memungut bayam → Sampiran
Sayur diisi kedalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung → Isi
Kaidah Kebahasaan
- Menggunakan kalimat perintah.
- Larik sampiran merupakan kalimat yang dapat berdiri sendiri.
- Memiliki kalimat saran dengan pola hubungan syarat (kalau).
- Dua larik isi berupa satu kalimat majemuk (tidak dapat berdiri sendiri).
Puisi Rakyat: Gurindam
Pengertian gurindam dalam puisi rakyat
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah Gurindam sendiri diambil dari bahasa India, yaitu Kirindam artinya mula-mula/perumpamaan. Gurindam digunakan sebagai syarat nilai agama dan moral, sehingga dulu sangat penting dan dijadikan sebagai warisan budaya kehidupan. Tetapi setelah berkembang mulai digantikan dengan jenis gurindam (puisi lama Melayu) yang penting sebagai warisan budaya.
Ciri dan Contoh
- Terdiri dari 2 baris dalam 1 bait.
- Tiap baris memiliki 10-14 suku kata.
- Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak (A-A, B-B, C-C, D-D).
- Merupakan 1 kesatuan yang utuh.
- Baris 1 berisi soal, masalah, atau perjanjian.
- Baris 2 berisi jawaban, akibat dari masalah, atau perjanjian pada baris pertama.
- Isi gurindam berupa nasehat, filosofi hidup, atau kata mutiara.
Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia. |
Struktur
Belajarlah demi masa depan → larik syarat
Untuk mencapai semua harapan → larik isi
Kaidah Kebahasaan
- Menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat.
- Berisi nasihat yang disampaikan oleh syarat dan dampak yang akan diberikan.
- Setiap pasang larik merupakan kalimat majemuk.
Puisi Rakyat: Syair
Pengertian syair dalam puisi rakyat
Syair berasal dari Persia yang dibawa bersamaan dengan masuknya Islam. Syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang artinya perasaan yang menyadari, kemudian berkembang menjadi syi’ru yang artinya puisi dalam pengetahuan umum. Tapi setelah mengalami perubahan syair menjadi puisi lama khas Melayu, dan tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair Arab.
Ciri dan Contoh
- Tiap bait terdiri dari 4 baris.
- Tiap bait terdiri dari 8-14 suku kata.
- Bersajak a-a-a-a.
- Semua baris adalah isi.
- Bahasanya berupa kiasan.
Syair perahu Karya: Hamzah Fansuri Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah Di sanalah iktikat diperbetuli sudah Wahai muda kenali dirimu Ialah perahu tamsil hidupmu Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat jua kekal hidupmu Hai muda arif budiman Hasilkan kemudi dengan pedoman Alat perahumu jua kerjakan Itulah jalan membetuli insan Perteguh jua alat perahumu Hasilkan bekal air dan kayu Dayung pengayuh taruh di situ Supaya laju perahu mu itu Sudahlah hasil kayu dan ayar |
Struktur
- Struktur penyajian syair adalah satu bait terdiri atas 4 larik.
- Pola rima yang digunakan dalam setiap baris adalah sama, yakni a-a-a-a.
- Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain.
Kaidah Kebahasaan
- Menggunakan kalimat untuk menyapa (kata seru: Hai, Wahai, dsb).
- Kalimat perintah terhadap yang dinasihati (pembaca).
- Memakai kalimat sebab-akibat yang akan ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik sebelumnya.
- Pilihan kata yang digunakan merupakan kata bersifat simbolik dan ungkapan lama.
- Pemilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam.
Nah Teman KOCO, sudah paham kan untuk materi hari ini? Kalau kamu ingin membuat puisi versi kamu, baca Langkah Membuat Puisi ini ya agar lebih paham.
KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran apabila kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap tentang puisi rakyat pantun, gurindam, dan syair dengan klik gambar banner dibawah ini, ya!
Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta bantuan langsung dari para guru secara live online dengan berlangganan KODIO Learning. Makin siap jadi Bintang Kelas!