Pengertian dan Fungsi

Norma adalah patokan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma sosial adalah seperangkat aturan maupun panduan hidup dalam berperilaku, yang biasanya tidak tertulis, namun akan terus berlaku dalam kehidupan suatu masyarakat.

Fungsi norma adalah untuk memberi batasan dalam perilaku, memaksa individu untuk menyesuaikan diri dengan nilai yang berlaku di masyarakat dan menjaga solidaritas diantara anggota masyarakat.

Oleh karena itu, sosialisasi norma memiliki peran yang penting dalam mewujudkan keteraturan sosial.

Jenis Norma Berdasarkan Tingkat Daya Ikatnya

Norma Cara (Usage)

Norma cara adalah suatu bentuk tindakan atau cara melakukan sesuatu. Norma ini mempunyai tingkatan sanksi yang lemah.

Artinya, jika melanggar tidak begitu signifikan sanksinya hanya cemoohan dari masyarakat. Contohnya, saat kita makan lalu mengeluarkan suara ting ting ting ketika memakai sendok.

Masyarakat melihat cara makan seperti itu tidak elok dan terdengar berisik maka orang akan mencela cara makan yang seperti itu.

Norma Kebiasaan (Folkways)

Norma kebiasaan adalah norma yang berasal dari interaksi sosial dan mengatur interaksi sosial sehari hari, dan juga muncul dari pengulangan dan rutinitas. Folkways juga disebut sebagai norma kebiasaan.

Contohnya, mencium tangan orang tua ketika bertemu sebagai tanda menghormati. Ketika kita tidak melakukannya, kita akan dinilai sebagai orang yang tidak sopan. Hukuman yang diterima biasanya berupa teguran.

Norma Tata Kelakuan (Mores)

Norma tata kelakukan dalam ilmu sosiologi biasanya disebut sebagai tata kelakuan atau kesusilaan. Tata kelakuan ini yaitu kebiasaan masyarakat yang telah menjadi norma pengatur.

Tata kelakukan adalah alat agar masyarakat menyesuaikan perilaku mereka sesuai dengan tata kelakuan tersebut.

Biasanya tata kelakuan terwujud dalam kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat sehingga antara masyarakat satu dengan lainnya memiliki tata kelakuan berbeda.

Contohnya, kita memanggil orang tua sebagai bapak atau ibu tidak langsung nama aslinya. Ketika memanggil namanya saja, kita akan dianggap sebagai anak yang tidak tahu sopan santun. Masyarakat, apalagi orang tua akan melarang perbuatan itu.

Adat Istiadat (Costum)

Norma adat istiadat ini berasal dari aturan nenek moyang yang diwariskan secara turun temurun. Oleh sebab itu, adat istiadat sudah mendarah daging di masyarakat dan memiliki kekuatan yang mengikat.

Pelanggaran terhadap norma ini akan diberi sanksi yang berat baik langsung maupun tidak. Contohnya, di masyarakat Jawa jika seorang perempuan tengah mengandung dalam usia 7 bulan maka harus diadakan upacara tujuh bulan untuk keselamatan bayi dan ibunya.

Jika tidak melakukan itu, maka warga dicemooh dan dianggap hina karena tidak mematuhi norma adat.

Macam-Macam Norma Sosial

Norma Agama

Norma agama merupakan norma yang biasanya langsung berasal dari Tuhan dan biasanya tertulis dalam kitab suci.

Pada norma ini tidak terdapat sanksi yang tegas bagi pelanggarnya. Bagi orang-orang beragama yang percaya bahwa pelanggar norma tersebut akan mendapatkan hukuman di akhirat.

Norma agama lebih menekankan pada kepatuhan masing-masing terhadap agamanya.

Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan merupakan suatu aturan yang berasal dari hati nurani individu tentang apa yang baik dan buruk.

Norma ini merupakan norma untuk melaksanakan nilai moral yaitu dalam rangka menghargai martabat orang lain.

Contohnya, sepasang suami istri bermesraan di depan umum dianggap bertentangan dengan norma kesusilaan

Norma Adat

Norma adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah menyatu dengan tata kehidupan masyarakat serta mengandung nilai-nilai ritual yang dipercayai oleh masyarakat.

Contoh : upacara kematian, pernikahan, dan lain-lain.

Norma Kebiasaan

Norma kebiasaan merupakan kumpulan pedoman hidup tentang perilaku yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan di masyarakat.

Contoh : menghadiri undangan pernikahan, melayat, dan lain-lain.

Norma Kesopanan

Norma kesopanan merupakan peraturan yang mengajarkan agar seorang individu bersikap sopan terhadap orang lain sebagai anggota masyarakat.

Contohnya, meludah sembarangan, memasuki rumah orang lain harusnya permisi terlebih dahulu.

Norma Hukum

Norma hukum merupakan aturan-aturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang dibuat oleh pemerintah.

Norma ini mengatur, melarang dan memaksa orang untuk berperilaku sesuai dengan apa yang ditentukan oleh hukum dan undang-undang.

Fungsi dari norma ini adalah untuk menertibkan kehidupan sosial. Contohnya, undang-undang hukum pidana, undang-undang perdata.

Peran Nilai dan Norma Sosial

Nilai dan norma disepakati bersama dan dijadikan sebagai pelindung diri dari tindakan destruktif orang lain terhadap diri.

Secara umum, adanya nilai dan norma membentuk keadaan masyarakat menjadi teratur dan harmonis. Peran lainnya antara lain :

● Sebagai petunjuk arah bersikap dan bertindak : nilai dan norma sudah melekat pada diri individu/masyarakat dan dipercayai kebenarannya.

● Sebagai pemandu dan pengontrol bagi sikap dan tindakan manusia : melalui nilai dan norma, setiap individu dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.

Dengan acuan ini juga sikap dan tindakan manusia bisa dikontrol, apakah sesuai dengan nilai atau malah menyimpang.

● Sebagai pendorong sikap dan tindakan manusia : nilai dan norma berfungsi sebagai alat pendorong individu untuk bersikap sesuai dengan nilai.

Nilai dan norma juga mampu menuntun seseorang untuk bersikap baik. Hal ini disebabkan karena nilai sosial yang baik memunculkan harapan dalam diri seseorang.

● Sebagai benteng perlindungan bagi keberadaan masyarakat : adanya nilai dan norma dalam masyarakat merupakan pelindung terhadap perilaku-perilaku menyimpang, terutama bagi pihak-pihak yang lemah.

Tanpa adanya nilai dan norma, terkadang kepentingan pihak lemah dirampas secara paksa oleh pihak-pihak yang kuat sehingga nilai dan norma merupakan sebuah benteng perlindungan

● Sebagai alat pemersatu anggota masyarakat : dengan adanya nilai dan norma, maka antara satu anggota dengan anggota lainnya memiliki hubungan erat.

Semakin kuat pemahaman dan penghayatan nilai sosial maka semakin kuat pula ikatan dalam suatu kelompok.

Pelanggaran Nilai dan Norma Sosial

Menurut Robert M.Z. Lawang (1985), perilaku pelanggaran norma dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

● Pelanggaran nilai dan norma yang dianggap sebagai kejahatan, contohnya: pemerkosaan, pemukulan, dan lain-lain.

● Pelanggaran nilai dan norma yang dianggap sebagai penyimpangan seksual, contohnya: perzinahan, pelacuran, homoseksualitas, dan lain-lain.

● Bentuk-bentuk konsumsi yang sangat berlebihan, contohnya: alkohol, morfin, dan lain-lain.

● Gaya hidup yang beda dari yang lain, contohnya: penjudi profesional, geng motor, dll.

Solusi Pelanggaran Norma Sosial

Dalam sosiologi, solusi pelanggaran norma yaitu menggunakan pengendalian sosial. Peter L. Berger mendefinisikan pengendalian sosial sebagai cara-cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang melanggar.

Dengan kata lain, pengendalian sosial adalah cara/proses pengawasan yang direncanakan atau tidak direncanakan, guna mendidik, mengajak dan memaksa masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma sosial tersebut.

Koentjaraningrat mengemukakan beberapa usaha agar masyarakat menaati aturan-aturan yang ada, seperti :

a) Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan adat istiadat yang ada

b) Memberi ganjaran kepada warga masyarakat yang biasa taat.

c) Mengembangkan rasa malu dalam jiwa anggota masyarakat yang melanggar dari adat istiadat

d) Mengembangkan rasa takut dalam jiwa anggota masyarakat yang hendak melanggar adat istiadat