Biologi, SMA, Topik Belajar

Mengenal Sistem Pencernaan Ruminansia | Biologi Kelas 11

Teman KOCO, sudah tau belum kalau sapi dan kambing mencerna makanannya dua kali lho! Yap, pertama mereka akan mengunyah makanan dan menyimpannya di lambung lalu kemudian memuntahkannya untuk dikunyah kembali lebih halus. Unik banget kan? Memang hewan yang tergolong dalam jenis ruminansia atau memamah biak seperti sapi dan kambing ini mempunyai sistem pencernaan yang cukup berbeda dengan manusia, Teman KOCO. Mau tau seperti apa organ-organ di dalam pencernaannya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu Ruminansia?

Sebelum mempelajari tentang sistem pencernaan dari hewan ruminansia, kamu harus paham dulu apa itu ruminansia. Jadi, ruminansia adalah golongan hewan pemamah biak atau herbivora murni yang mengunyah dan memproses makanannya dalam pencernaan sebanyak dua kali. Contoh hewan yang termasuk golongan ini yaitu sapi, domba, kambing, kerbau, kijang, bison, banteng, anoa rusa, dan jerapah.

Walaupun proses pencernaan makanannya terbilang cukup lama karena harus mengunyah dua kali, namun hewan-hewan tersebut menjadi bisa lebih mudah dan efisien dalam menyerap nutrisi yang terkandung dalam makanannya, tentu saja dengan bantuan mikoorganisme juga yang ada di perutnya. Kamu bisa mengenali hewan ruminansia melalui ciri-ciri berikut ini:

  • Di dalam perutnya terdapat empat bilik
  • Kakinya hanya berjumlah dua jari saja.
  • Memiliki gigi seri atas berkurang atau bahkan tidak ada.
  • Biasanya makan atau memamah rumput secara cepat, kemudian memuntahkannya kembali dan memakannya kembali.
  • Di dalam perutnya memiliki empat kompartemen, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.

Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

WFD

Pada hewan ruminansia, sistem pencernaannya memang cukup berbeda dengan milik manusia. Dimana, hewan jenis ini mempunyai lambung ganda, sehingga tak heran bila proses mencerna makanannya lebih panjang dan kompleks.

Perbedaan yang paling mencolok antara sistem pencernaan hewan ruminansia dengan hewan lain adalah struktur gigi gerahamnya yang cenderung berukuran lebih besar karena digunakan untuk mengunyah makanan yang sulit dicerna seperti rerumputan. Tidak hanya itu saja,

Pada dasarnya, proses pencernaan pada hewan ruminansia ini dimulai dari rumput yang dimakan, lalu dikunyah, dan kemudian ditelan menuju ke kerongkongan. Setelah itu, makanan tersebut akan masuk ke bagian perut pertama yakni rumen sebagai “gudang sementara” dari makanan yang telah tertekan. Di rumen ini nantinya akan terjadi pencernaan protein yang kemudian diteruskan ke bagian perut kedua atau reticulum. Pada reticulum, makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan kasar yang disebut dengan bolus.

Selang beberapa waktu, bolus yang ada reticulum tadi akan dimuntahkan kembali ke mulut, lalu dimamah atau dikunyah untuk kedua kalinya. Setelah proses pemamahan kedua tersebut, makanan akan ditelan kembali dan diteruskan ke bagian perut ketiga yakni omasum. Di omasum, terjadi produksi enzim yang bercampur dengan bolus. Nah, setelah makanan hancur maka selulosa juga akan ikut hancur, yang kemudian diteruskan ke usus halus, lalu ke usus besar, hingga berakhirlah ke anus.

Panjang ya? Hihi.. Nah, sekarang kita masuk ke bagian organ-organ pencernaannya!

Organ Pencernaan

Sistem pencernaan hewan ruminansia
Sumber: Gurusiana

Saluran pencernaan dari hewan memamah biak atau ruminansia terdiri atas organ-organ berikut:

Rongga mulut (Cavum oris)

Sistem pencernaan hewan ruminansia
Sumber: Biology

Pada rongga mulut, terdapat gigi yang yang berbeda dengan mamalia lain, yaitu gigi seri, taring, dan geraham. Rongga mulut ini berfungsi sebagai tempat masuknya makanan sekaligus dimulainya proses pencernaan.

  1. Insisivus (Gigi seri) mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan berupa tumbuhan seperti rumput.
  2. Caninus (Gigi taring) tidak berkembang.
  3. Molar (Gigi geraham belakang) berbentuk datar dan lebar. Makanan yang direnggut dengan bantuan lidah secara cepat dikunyah dan dicampur dengan air liur dalam mulut, kemudian ditelan masuk ke dalam lambung melalui esofagus.

Kerongkongan (Esofagus)

Organ selanjutnya yaitu kerongkongan yang merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung. Fungsi utama dari esofagus adalah untuk menyalurkan makanan menuju ke lambung dengan gerakan peristaltik. Pada organ ini tidak terjadi proses pencernaan, jadi makanan dari mulut bisa langsung menuju lambung.

Umumnya, kerongkongan pada hewan ruminansia golonan ternak sangat pendek dan lebar, serta lebih mampu membesar (berdilatasi). Selain itu, dindingnya pun tipis dan panjangnya bervariasi (sekitar 5 cm). Pada ujung saluran kerongkongan, terdapat daerah yang disebut faring. Di dalam faring ini terdapat klep, yakni epiglotis yang mengatur supaya makanan tidak masuk ke bagian trakea (tenggorokan).

Lambung

Sistem pencernaan hewan ruminansia
Sumber: Diorama Penyuluhan dan Kedaulatan Pangan

Seperti yang sudah Minco jelaskan tadi, lambung hewan ruminansia ini terbagi menjadi empat bagian. Ukuran dan kapasitas ruangannya pun berbeda-beda sesuai umur dan makanan alamiahnya. Umumnya, kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, serta abomasum 7-8%. Berikut adalah fungsi dari masing-masing jenis lambung hewan ruminansia:

Rumen (perut besar/perut urat daging)

Sebagai bagian lambung yang paling besar, rumen berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan. Setelah rumen cukup terisi makanan, hewan ruminansia akan beristirahat. Di dalam rumen terdapat populasi bakteri dan Protozoa. Mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim yang menguraikan polisakarida, misalnya enzim: hidrolase, amilase, oligosakharase, glukosidase, dan enzim selulase yang berfungsi untuk menguraikan selulosa. Selain itu juga terdapat enzim yang menguraikan protein, yaitu enzim proteolitik dan enzim pencerna lemak.

Retikulum (perut jala)

Pada retikulum, makanan akan diaduk-aduk kemudian dicampur dengan enzim yang dihasilkan oleh bakteri yang ada, hingga akhirnya menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (bolus). Pengadukan dilakukan oleh kontraksi otot dinding retikulum. Selanjutnya, gumpalan makanan tersebut didorong kembali ke mulut untuk dikunyah lebih sempurna (dimamah kedua kali), sambil beristirahat. Setelah itu, gumpalan makanan ditelan lagi masuk ke omasum melewati rumen dan retikulum.

Omasum (perut buku)

Jenis lambung berikutnya yaitu omasum dimana di dalamnya terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang nantinya akan bercampur dengan bolus. Jadi, makanan dijadikan lebih halus lagi di omasum. Kadar air dari gumpalan makanan dikurangi (terjadi absorpsi air), kemudian gumpalan makanan diteruskan ke abomasum.

Abomasum (perut kelenjar/perut masam)

Selanjutnya, pada abomasum makanan dicernakan lagi dengan bantuan enzim dan asam klorida. Abomasum merupakan perut yang sebenarnya, karena di sini terjadi pencernaan sebenarnya secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan. Enzim yang dikeluarkan oleh dinding abomasum sama dengan yang terdapat pada lambung mamalia lain.

Usus halus

Seperti manusia, hewan ruminansia juga mempunyai usus halus yang berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan yang telah diproses sebelumnya dalam lambung. Sari-sari makanan yang diserap kemudian akan disebarkan ke seluruh tubuh dan diubah menjadi energi.

Anus

Terakhir, yaitu anus sebagai lubang tempat pembuangan feses atau sisa ampas makanan dari tubuh hewan. Sebelum dibuang melalui anus, feses akan ditampung terlebih dahulu pada bagian rektrum. Nah, apabila feses sudah siap dibuang, maka otot spinkter rektum akan mengatur pembukaan dan penutupan pada anus. Otot spinkter pada bagian rektrum ini adalah 2 yakni otot polos dan otot lurik. Sedangkan, pada bagian anus yang sebagai lubang pembuangan kotoran, dikendalikan oleh otot sphincter yang juga membantu melindungi pembukaan anus.

Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini?

Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya.

Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.   

Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!

koco star

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *