Mengenal Apa Itu Stratifikasi Sosial | Sosiologi Kelas 11
Hai, Teman KOCO! Masih ingat dengan bentuk-bentuk dari struktur sosial kemarin? Yap, salah satu bentuk tersebut adalah stratifikasi sosial. Berasal dari kata “strata” yang artinya tingkatan, stratifikasi sosial ini tentu berbeda dengan diferensiasi sosial yang telah kamu pelajari sebelumnya. Kira-kira apa ya perbedaan di antara keduanya? Daripada penasaran, yuk pelajari tentang arti, jenis, hingga stratifikasi sosial di bawah ini!
Apa Itu Stratifikasi Sosial?
Perlu kamu ketahui, stratifikasi sosial berasal dari bahasa Latin “stratum” (tunggal) atau “strate” (jamak) yang berarti berlapis-lapis. Seorang tokoh sosiologi Pitirim Sorokin mendefinisikan stratifikasi sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis. Lapisan masyarakat ini berupa kelas sosial tinggi, sedang, dan rendah. Tinggi rendahnya lapisan sosial seseorang disebabkan oleh perbedaan dalam beberapa hal seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang. Kebalikan dari diferensiasi sosial, stratifikasi sosial ini merupakan pengelompokan anggota masyarakat secara vertikal.
Agar kamu lebih memahami tentang stratifikasi sosial, berikut adalah beberapa pengertiannya dari beberapa ahli. Di antaranya yaitu:
- Astrid S. Susanto → Stratifikasi sosial merupakan hasil dari kebiasaan hubungan antara manusia dengan teratur serta tersusun, sehingga setiap orang memiliki situasi untuk menentukan hubungan dengan manusia atau individu lainnya baik secara vertikal maupun horizontal.
- Indera Ratna Irawati → Stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai pengelompokan masyarakat secara budaya, sosial, ekonomi maupun politik dalam lapisan yang jenjang.
- Max Weber → Stratifikasi sosial adalah suatu kelompok yang mempunyai anggota dengan gaya hidup tertentu dan tingkat penghargaan serta kehormatan sosial tertentu.
Fungsi Stratifikasi Sosial
Sama halnya dengan bentuk struktur sosial lainnya, stratifikasi sosial mempunyai beberapa fungsi penting yaitu:
- Sebagai distribusi hak-hak istimewa yang bersifat objektif, termasuk tingkat kekayaan, penghasilan, hingga kedudukan seseorang.
- Untuk menentukan prestise serta penghargaan seseorang dalam masyarakat.
- Sebagai kriteria dari sistem pertentangan yang dapat diperoleh dengan kualitas diri, keanggotaan kelompok, wewenang, maupun kekuasaan.
- Untuk menentukan simbol status dan kedudukan seseorang, misalnya dari perilaku dan cara berpakaiannya.
- Sebagai alat solidaritas antar individu atau kelompok.
Proses Terbentuknya Stratifikasi Sosial
Setelah mengetahui arti dan fungsinya, kamu juga perlu tau juga nih tentang proses terbentuknya stratifikasi sosial. Bagaimana itu Minco? Jadi, stratifikasi sosial dapat terjadi secara alamiah maupun disengaja, berikut penjelasannya:
➔ Terjadi secara otomatis atau alamiah : Biasanya dibawa individu sejak lahir, misalnya kecerdasan, usia, jenis kelamin, keturunan, danlainnya.
➔ Terjadi karena bentukan untuk mencapai tujuan bersama : Biasanya dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi formal seperti pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan dan angkatan bersenjata.
Dasar Stratifikasi Sosial
Pada umumnya, terbentuknya stratifikasi sosial didasari oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu:
Kekayaan
Salah satu faktor yang menyebabkan terbentuknya stratifikasi sosial yaitu kekayaan. Sebab, kekayaan dapat dijadikan sebagai ukuran penempatan status seseorang dalam lapisan masyarakat. Maka dari itu, seseorang yang memiliki harta lebih banyak (kaya) akan lebih dihormati dan dihargai dibandingkan orang miskin.
Kekuasaan
Faktor yang satu ini dipengaruhi oleh kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat. Seseorang yang memiliki kekuasaan lebih besar akan menempati posisi lapisan sosial atas, sebaliknya yang tidak memiliki kekuasaan maka berada di lapisan bawah. Contohnya, pemimpin perusahaan dengan karyawannya.
Keturunan
Faktor selanjutnya yaitu keturunan yang didasarkan oleh golongan kebangsawanan atau kehormatan. Contohnya, gelar Andi di masyarakat Bugis, Raden di masyarakat Jawa dan Tengku di masyarakat Aceh. Jika seseorang berasal dari keluarga bangsawan, maka secara otomatis mereka akan menempati lapisan sosial atas.
Kecerdasan atau ilmu pengetahuan
Perlu kamu ketahui, kecerdasan dan kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan juga dapat menjadi dasar atau faktor dalam pelapisan sosial, lho. Seseorang berpendidikan dan bergelar tinggi akan
memiliki status yang lebih tinggi. Contohnya, profesor, doktor dan lain-lain.
Kehormatan
Orang-orang yang disegani dan dihormati akan menempati lapisan atas dalam masyarakat. Ukuran kehormatan ini sangat terasa di masyarakat tradisional. Biasanya masyarakat tradisional menghormati orang-orang yang mempunyai jasa banyak, para orang tua ataupun orang-orang yang berbudi luhur.
Sifat Sistem Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial yang berkembang di masyarakat mempunyai 3 (tiga) sifat yang mengacu pada bisa atau tidaknya terjadinya mobilitas sosial dalam masyarakat, yaitu terbuka, tertutup, dan campuran. Berikut penjelasannya:
Opened Social Stratification
Sifat stratifikasi sosial yang pertama yaitu opened social stratification atau stratifikasi sosial terbuka yang bersifat dinamis karena mempunyai mobilitas sangat besar. Setiap anggota strata bisa melakukan mobilitas sosial baik vertikal maupun horizontal. Secara umum, sistem pelapisan ini memberikan kesempatan kepada setiap anggota untuk naik ke strata yang lebih tinggi atau turun ke strata yang lebih rendah. Contohnya, seseorang yang miskin karena usaha dan kerja kerasnya dapat menjadi kaya atau sebaliknya.
Closed Social Stratification
Selanjutnya yaitu closed social stratification atau stratifikasi sosial tertutup yang mana anggota dari setiap lapisannya sulit untuk mengadakan mobilitas vertikal. Satu-satunya cara untuk bisa masuk ke dalam stratifikasi ini adalah melalui keturunan. Wujud nyatanya adalah sistem kasta di India, diman kaum Sudra tidak bisa naik ke posisi Brahmana. Selain itu, masyarakat rasialis atau kulit hitam yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah ke kedudukan posisi kulit putih.
Stratifikasi sosial campuran
Sesuai namanya, stratifikasi campuran ini merupakan sistem stratifikasi yang membatasi kemungkinan berpindah strata pada bidang tertentu, tetapi membiarkan untuk melakukan perpindahan lapisan pada bidang lain. Contohnya, seorang raden di Jawa karena suatu hal harus pindah ke Jakarta dan menjadi pekerja kantoran. Keadaan itu menjadikannya memiliki strata rendah maka ia harus menyesuaikan diri dengan kelompok di Jakarta.
Bentuk Stratifikasi Sosial
Ada beberapa macam bentuk stratifikasi sosial dalam berbagai bidang atau kriteria, di antaranya sebagai berikut:
Kriteria ekonomi
Stratifikasi atau kelas sosial dalam ekonomi didasarkan pada jumlah kepemilikan kekayaan atau penghasilan. Klasifikasi kelas sosial terdiri dari tiga jenis:
1) Kelas sosial atas : kelompok sosial yang memiliki kekayaan banyak dan bisa memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Golongan ini bisa dilihat dari baju yang dikenakan, gaya hidup, rumah, dsb.
2) Kelas sosial menengah : kelompok sosial orang yang berkecukupan yang sudah bisa memenuhi kebutuhan pokoknya misalnya sandang, pangan dan papan.
3) Kelas sosial bawah : kelompok orang miskin dan masih belum bisa memenuhi kebutuhan pokoknya. Golongan kelas bawah ini biasanya terdiri atas pengangguran, buruh kecil dan buruh tani.
Kriteria sosial
Stratifikasi ini adalah pembedaan anggota masyarakat ke dalam kelompok tindakan sosial berdasarkan status sosialnya. Orang yang memiliki kedudukan maka akan menempati strata paling tinggi dan berlaku juga sebaliknya. Contohnya seperti seorang tokoh agama atau tokoh masyarakat yang menempati posisi tinggi dalam stratifikasi sosial.
Kriteria politik
Selanjutnya dalam kriteria politik,
Stratifikasi ini menjadikan masyarakat terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok atas (elite kekuasaan) disebut juga kelompok dominan yang menguasai. Sedangkan, kelompok lapisan bawah yaitu orang yang dikuasai disebut massa atau kelompok terdominasi (terkuasai). Contohnya yaitu orang yang memiliki jabatan di pemerintah dianggap memiliki strata lebih tinggi.
Kriteria pekerjaan
Jenis pekerjaan seseorang bisa dijadikan sebagai pembedaan dalam masyarakat. Contohnya seseorang bekerja di kantor dianggap lebih tinggi statusnya dibanding pekerja kasar padahal gajinya sama.
Kriteri pendidikan
Kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi. Ini disebabkan karena untuk mencapai pendidikan tinggi diperlukan uang yang cukup banyak. Oleh sebab itu, tinggi atau rendahnya pendidikan akan berpengaruh pada jenjang kelas sosial.
Kriteria budaya suku bangsa
Pada dasarnya tiap suku bangsa mempunyai stratifikasi yang berbeda-beda. Misalnya pada suku Jawa terdapat stratifikasi sosial berdasarkan kepemilikan tanah, yaitu:
1) Golongan wong baku (cikal bakal) : orang-orang keturunan pendiri desa. yang memiliki hak pakai atas tanah pertanian.
2) Golongan kuli gandok (lindung) : orang-orang yang memiliki rumah sendiri tapi tidak memiliki hak atas tanah.
3) Golongan mondok emplok : orang-orang yang memiliki rumah sendiri pada tanah pekarangan orang lain.
4) Golongan rangkepan : orang-orang yang sudah berumah tangga tapi belum memiliki rumah dan pekarangan sendiri.
5) Golongan sinoman : orang-orang muda yang belum menikah dan masih tinggal bersama orang tuanya.
Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini?
Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya.
Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.
Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!
