Mengenal Apa Itu Pendapatan Nasional | Ekonomi Kelas 11
Hai, Teman KOCO! Kira-kira apa yang kamu pikirkan jika mendengar istilah “pendapatan nasional”? Nah, mungkin kamu akan mengartikan bahwa pendapatan nasional ini merupakan penghasilan dari suatu negara. Hmmm, apa iya? Okey, daripada bingung sendiri mending simak penjelasan mengenai pendapatan nasional beserta dengan manfaat dan cara menghitungnya yuk! Lesgoooo…
Apa Itu Pendapatan Nasional?
Concept of National Income atau pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode tertentu. Pendapatan nasional ini menggambarkan tingkat produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu satu tahun tertentu. Maka dari itu, tak heran bila pendapatan nasional mempunyai peran penting dalam menggambarkan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai serta perubahan dan pertumbuhannya dari tahun ke tahun.
Sederhananya, pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu (biasanya satu tahun). Konsep pendapatan nasional ini pertama kali dikemukakan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya (Inggris) pada tahun 1665.
Manfaat Pendapatan Nasional
Kenapa sih pendapatan dari masyarakat harus dihitung? Kan bakal banyak banget! Emang sih jumlahnya akan sangat besar, namun pendapatan nasional ini mempunyai banyak manfaat bagi perekonomian negara lho! Apa saja itu?
- Mengetahui dan menganalisis struktur ekonomi suatu negara, baik struktur ekonomi industri, agraris, atau jasa.
- Membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu karena pendapatan nasional dicatat setiap tahun.
- Membandingkan perekonomian antarnegara di dunia.
- Pedoman bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi nasional.
Konsep Pendapatan Nasional
Dalam perhitungan pendapatan nasional suatu negara, biasanya digunakan beberapa konsep. Di antaranya yaitu:
Produk Domestik Bruto (PDB)
Konsep yang pertama yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). PDB adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
Perlu kamu ketahui, PDB menggunakan konsep geografis atau wilayah, jadi warga negara asing (WNA) yang tinggal di suatu negara dalam jangka waktu tertentu juga dihitung untuk mendapatkan data GDP ini. Misalnya, jika ada perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, maka pendapatannya akan dihitung dalam PDB Indonesia.
Produk Nasional Bruto (PNB)
Selanjutnya yaitu Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Konsep ini merupakan jumlah seluruh produk barang dan jasa suatu negara dalam satu tahun, yang meliputi barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara (nasional) baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.
Dalam pengertian ini, barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan asing yang berada di dalam negeri tidak diperhitungkan. Jadi, misalnya ada warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Hongkong, maka pendapatannya akan dihitung dalam GNP Indonesia juga. Berikut adalah rumus perhitungan dari PNB:
GNP = GDP – Pendapatan faktor netto dari luar negeri
Produk Nasional Neto
Konsep pendapatan nasional berikutnya yaitu produk nasional neto atau Net National Product (NNP) yang merupakan nilai pasar barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun. Untuk menghitung NNP, kamu harus mengurangi GNP dengan penyusutan (depreciation). Penyusutan di sini artinya penyusutan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi atau barang modal. Berikut rumus yang bisa digunakan:
NNP = GNP – Depresiasi
Pendapatan Nasional Bersih
Untuk pendapatan nasional bersih atau Net National Income (NNI) meliputi pengurangan dari hasil produk nasional neto (NNP) dengan pajak tidak langsung. Fyi, pajak tidak langsung ini adalah pajak yang bebannya bisa dilimpahkan kepada pihak lain. Misalnya seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atau Barang Mewah (PPnBM).
NNI dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
- Dari sisi pendapatan → Pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
- Dari sisi produksi → Sejumlah nilai bersih barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Untuk mengetahui besarnya NNI melalui perhitungan menggunakan rumus:
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
Pendapatan perseorangan
Sesuai namanya, pendapatan perseorangan atau Personal Income (PI) ini merupakan pendapatan yang bener-benar diterima oleh setiap masyarakat. Jenis pendapatan yang tidak termasuk dalam pendapatan nasional, merupakan pendapatan pribadi. Berikut ini pendapatan yang tergolong dalam pendapatan nasional tetapi tidak termasuk sebagai pendapatan pribadi, yaitu:
- Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan,
- Pajak yang dikenakan pemerintah atas keuntungan perusahaan,
- Kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan.
Untuk menghitung pendapatan perseorangan ini, kamu bisa menggunakan rumus di bawah ini:
PI = NNI – (Laba ditahan + iuran jaminan sosial + asuransi + pajak perseroan) + transfer payment
Pendapatan bebas
Konsep perhitungan pendapatan nasional yang terakhir yaitu pendapatan bebas atau Disposable Income (DI). Jika pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar para penerima pendapatan, maka
nilai yang tersisa dinamakan pendapatan disposabel. Secara umum, pendapatan disposabel adalah pendapatan yang dapat digunakan oleh penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli barang-barang dan jasa yang mereka inginkan. Rumus yang bisa digunakan yaitu:
DI = PI – Pajak langsung
Metode Perhitungan Pendapatan
Setiap hasil perhitungan pendapatan nasional tergantung pada metode atau pendekatan yang digunakan. Secara umum, ada tiga pendekatan yang digunakan dalam menghitung pendapatan nasional, yaitu:
Production approach (Pendekatan produksi)
Untuk metode atau pendekatan yang satu ini kamu harus menjumlahkan nilai produksi tiap-tiap sektor ekonomi atau dengan menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (value added) dari semua kegiatan ekonomi yang dihasilkan perusahaan.
Pada tahun 2014, BPS (Badan Pusat Statistik) melakukan penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi yang terdiri atas 17 sektor ekonomi. Di antaranya yaitu:
1) Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
2) Sektor pertambangan dan penggalian.
3) Sektor industri pengolahan.
4) Sektor pengadaan listrik dan gas.
5) Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang.
6) Sektor konstruksi.
7) Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.
8) Sektor transportasi dan pergudangan.
9) Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.
10) Sektor informasi dan komunikasi.
11) Sektor jasa keuangan dan asuransi.
12) Sektor real estate.
13) Sektor jasa perusahaan.
14) Sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan sosial wajib.
15) Sektor jasa pendidikan.
16) Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
17) Sektor jasa lain.
Dalam production approach (pendekatan produksi), PDB yang dijumlahkan adalah nilai tambah setiap sektor. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi perhitungan ganda (berulang). Jadi, nilai tambah adalah sumbangan perusahaan terhadap produksi nasional. Sedangkan, penghitungan nilai tambah adalah biaya atau harga bahan baku output dikurangkan dari harga produk perusahaan atau input.
Metode perhitungan pendekatan produksi (production approach) dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = P1Q1 + P2Q2 + P3Q3 + ….. + PnQ
Keterangan:
- P = Tingkat harga
- Q = Jumlah produk
Income approach (Pendekatan pendapatan)
Berbeda dengan pendekatan produksi, income approach atau pendekatan pendapatan ini caranya dengan menjumlahkan seluruh penerimaan atas faktor produksi yang meliputi:
1) Upah/gaji sebagai penerimaan bagi tenaga tenaga kerja.
2) Sewa sebagai penerimaan pagi pemilik property.
3) Bunga sebagai penerima bagi pemilik modal.
4) Laba sebagai imbalan atas kerjanya sebagai pengusaha yang di dalamnya termasuk dividen.
Untuk perhitungannya, kamu bisa menggunakan rumus berikut ini:
Y = r +w + i + p
Keterangan:
- Y : Yearly income (pendapatan nasional)
- r : Rent (sewa), yaitu balas jasa atas faktor produksi tanah
- w : Wages (upah), yaitu balas jasa atas faktor produksi tenaga kerja
- i : Interest (bunga) yaitu balas jasa atas faktor produksi modal
- p : Profit (laba) yaitu balas jasa atas faktor produksi kewirausahaan
Expenditure approach (Pendekatan pengeluaran)
Metode perhitungan pendapatan nasional yang terakhir adalah expenditure approach (pendekatan pengeluaran). Kebalikan dari pendekatan pendapatan, pendekatan yang satu ini dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh para penerima pendapatan seperti rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, rumah tangga negara, dan masyarakat luar negeri.
Metode perhitungan dari pendekatan pengeluaran menggunakan rumus:
Y = C + I + G + (X-M)
Keterangan:
- C = Pengeluaran masyarakat / konsumen
- I = Pengeluaran pengusaha
- G = Pengeluaran pemerintah
- X = Ekspor
- M = Impor
Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini?
Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya. Kamu juga bisa mencoba mengerjakan tugas terkait topik ini di Kelas BesTie lho!
Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.
Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!
