SMA, Sosiologi, Topik Belajar

Mengenal Apa Itu Partikularisme Kelompok | Sosiologi Kelas 11

Hai, Teman KOCO! Ketika kamu berkumpul dengan suatu grup atau kelompok tertentu pasti setiap anggota menunjukkan karakter yang berbeda-beda. Misalnya, bersikap acuh tak acuh, mementingkan kepentingan diri sendiri daripada kelompoknya, dsb. Perilaku seperti ini termasuk ke dalam partikularisme kelompok lho, Teman KOCO! Nah, sebenarnya apa sih partikularisme kelompok itu? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian Partikularisme

Ciri kelompok sosial yang ada di masyarakat salah satunya dikenal dengan istilah partikularisme kelompok. Seperti yang sudah Minco jelaskan di atas, partikularisme adalah suatu sistem atau pemahaman pribadi yang mengutamakan kepentingan individu di atas kepentingan kelompok, baik dalam aliran politik, ekonomi, maupun kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus. Contohnya seperti partikularisme bangsa Israel (Yahudi) yang dilihat dalam hubungannya dengan suku lain (non-Yahudi), dimana bangsa Israel tidak bisa menikah dengan bangsa lain selain bangsanya sendiri.

Dalam kehidupan masyarakat, partikularisme ini sering terjadi pada mereka yang hanya dapat memikirkan dirinya sendiri saja, masa bodoh tanpa mempedulikan sekitarnya, sehingga hal tersebut kecenderungan menimbulkan konflik. Selain itu, partikularisme juga dapat menghambat integrasi sosial dan nasional.

Agar kamu lebih memahami arti dari partikularisme ini, ada beberapa pengertian dari para ahli yang bisa kamu pelajari, yaitu:

  • Craig Stortie → Partikularisme adalah perilaku seorang dalam sebuah situasi tertentu. Seorang yang menganut partikularisme akan lebih berkecenderungan untuk mementingkan orang-orang yang ada di dekatnya dan tidak perduli dengan orang lain.
  • Peter Salim → Partikular apabila dilihat dari makna sifat adalah individu, pribadi, khusus, istimewa, luar biasa, pemilih, tertentu, dan sangat hati-hati. Partikular dapat dianggap sebagai kualitas tertentu yang memiliki anggapan lain dari pada yang lain.
  • Vivian Ridler → Partikular adalah sesuatu yang menjadi kepemilikan dan tidak bersifat universal. Dalam sudut pandang matematika memiliki makna norma sosial khusus atau faktor dari nomor tertentu.

Partikularisme kelompok juga disebut juga sebagai masyarakat kota. Menurut Dwight Sanderson, masyarakat kota adalah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih. Pengertian kota merujuk pada daerah komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan. Contohnya, Jakarta bisa disebut kota karena memiliki gaya hidup yang cenderung individualistik atau partikularisme.

Ciri-ciri Partikularisme Kelompok

Untuk bisa mengenali kelompok ini, kamu harus mengetahui ciri-ciri perilaku atau kebiasaannya, di antaranya yaitu:

  • Cenderung memikirkan hal-hal duniawi
  • Pada umumnya hanya mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain (individualisme)
  • Pembagian kerja di antara warganya lebih tegas dan memiliki batas yang nyata
  • Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh oleh kelompok partikularisme
  • Jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu. Sehingga pembagian waktu sangat penting untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu
  • Perubahan-perubahan tampak sangat nyata di kota sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar

Faktor Penyebab Partikularisme

Kelompok partikularisme tidak akan muncul begitu saja tanpa adanya penyebab. Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab atau melatarbelakangi perkembangan dari paham partikularisme:

  • Terdapat perbedaan kebudayaan atau adat istiadat.
  • Adanya trauma masa lalu yang berhubungan dengan bentuk interaksinya.
  • Munculnya anggapan bahwa keyakinan yang diterapkan tidak akan mampu diterima masyarakat.
  • Munculnya keinginan untuk mendekatkan diri pada Tuhan.
  • Adanya keinginan untuk mempertahankan kebudayaan yang ada.
  • Ketidakcocokan individu dengan norma yang berlaku.

Bentuk Partikularisme

Perlu kamu ketahui, partikularisme seringkali ada di lingkungan kita dengan berbagai macam latar belakang. Berdasarkan latar belakang tersebut menyebabkan munculnya beberapa bentuk partikularisme. Di antaranya yaitu:

Sejarah

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, seeorang yang menganut atau tergabung dalam kelompok partikularisme biasanya dipengaruhi oleh kejadian di masa lalu yang pernah terjadi kepadanya. Kejadian tersebut menyebabkan trauma yang mendalam, sehingga mempengaruhi pola pikir dan cara berinteraksinya.

Umumnya, orang yang mempunyai latar belakang kelam cenderung akan menutup diri dari masyarakat. Tidak hanya itu saja, mereka juga akan lebih memprioritaskan dirinya dibandingkan orang lain. Jadi, tak heran bila partikularisme kelompok terdiri dari orang-orang seperti ini.

Multikultural

Adanya persamaan budaya dan adat istiadat juga menjadi salah satu bentuk dari partikularisme. Mereka yang memiliki perbedaan budaya biasanya susah untuk bersatu. Masing masing dari mereka akan memilih untuk mempertahankan keaslian budayanya. Tentunya dengan tidak berbaur dengan kebudayaan lainnya. Hal ini dilakukan dengan menutup diri terhadap pola interaksi tertentu, dan meyakini bahwa kebudayaan merekalah yang terbaik.

Agama (Monoteisme)

Partikularisme ini berkaitan dengan ketuhanan, yang berasal dari dua kata yaitu mono dan theos. Ajaran ini mengajarkan bahwa tuhan itu hanya satu dan sempurna. Tuhan merupakan pengendali segala hal yang ada di bumi dan langit. Hal yang berkaitan dengan ketuhanan dapat didekati dengan cara ibadah dan berdoa.

Contoh Perilaku Partikularisme

Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku partikularisme yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari:

  • Memiliki kecenderungan untuk mementingkan kepentingan orang terdekat atau kelompok yang dinaunginya.
  • Menerima karyawan yang memiliki asal daerah yang sama dengan dirinya.
  • Membatasi pergaulan dengan orang yang memiliki perbedaan kebudayaan dan adat istiadat.
  • Menarik diri terhadap pola interaksi ada di lingkungan sekitarnya.
  • Memaksakan terlaksananya pernikahan sesuai adat.
  • Timbulnya anggapan bahwa pemahamannyalah yang paling benar jika dibandingkan dengan lainnya.
  • Mendiskriminasi ras ras tertentu.
  • Memilih teman berdasarkan latar belakangnya misal asal daerah, asal keluarga dan lain-lain.

Dampak Partikularisme

Perkembangan partikularisme kelompok membawa berbagai dampak negatif terhadap lingkungan maupun kondisi psikis seseorang. Berikut adalah dampak dari partikularisme:

  • Timbulnya paham eksklusivisme. Yang mana paham tersebut menyebabkan seseorang untuk menarik dirinya dari pergaulan atau interaksi yang ada.
  • Diprioritaskannya kepentingan kelompok tertentu. Tentunya kepentingan kelompok yang bersesuaian dengan tujuan mereka.
  • Tidak memiliki rasa empati. Bahkan kebanyakan dari mereka sudah tidak peduli lagi dengan apa saja yang terjadi di sekitarnya.
  • Lebih meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan, bahwa Tuhan lah yang mampu mengendalikan semua proses dalam hidup.
  • Bersifat egois, mereka yang berkeyakinan partikularisme seringkali bertindak tanpa memperdulikan kepentingan dan dampaknya bagi orang lain, terutama yang berada di sekitarnya.
  • Narsisme, mereka yang merasa keyakinannyalah yang paling benar memiliki tingkat kepercayaan yang berlebih.
  • Bertindak seenaknya. Hal ini timbul dari adanya anggapan bahwa kepentingan pribadi lebih penting dari kepentingan golongan atau apapun itu.

Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini? Pelajari juga tentang eksklusivisme kelompok agar pengetahuan kamu makin luas!

Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya.

Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.   

Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!

koco star

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *