Mengenal Apa Itu Jaringan Hewan dan Fungsinya | Biologi Kelas 11
Teman KOCO, kamu punya nggak hewan peliharaan di rumah, misalnya kucing, anjing, atau burung? Kepo nggak sih kira-kira jaringan-jaringan tubuh di dalamnya seperti apa? Nah, Minco kali ini akan ajak kamu untuk mempelajari tentang jaringan hewan beserta struktur dan fungsinya. Penasaran? Yuk, langsung aja kita masuk ke pembahasannya! Cekidot…
Apa Itu Jaringan Hewan?
Sebelumnya kamu sudah tau belum apa itu jaringan? Jadi, jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi sama. Nah, jaringan-jaringan yang berbeda ini kemudian akan membentuk sebuah unit fungsional yang disebut dengan organ. Jaringan hewan adalah berbagai macam kelompok sel hewan yang mempunyai fungsi tertentu untuk bisa membentuk berbagai jenis organ. Misalnya pada paru-paru dan pembuluh darah yang mempunyai fungsi beda namun tersusun dari jaringan yang sama.
Jenis-jenis Jaringan Hewan
Perlu kamu ketahui, jaringan pada hewan terbagi menjadi dua jenis yaitu jaringan embrional atau jaringan yang aktif membelah diri untuk menghasilkan benih baru, dan jaringan dewasa yang terdapat pada tubuh hewan seumur hidupnya. Jaringan dewasa ini terbagi menjadi beberapa jenis jaringan lagi, di antaranya yaitu:
Jaringan epitel
Jenis jaringan dewasa yang pertama yaitu jaringan epitelium atau epitel. Jaringan ini melapisi permukaan luar tubuh (epidermis), membatasi permukaan pada rongga tubuh (mesotelium), dan membatasi organ dalam (endothelium). Seluruh jaringan epitel ini terletak pada lamina basalis atau lapisan membran basal yang memisahkan jaringan epitel dengan jaringan-jaringan di bawahnya.
Jaringan epitel pada hewan mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Menyerap sari-sari makanan (absorpsi)
- Menghasilkan zat atau enzim dari epitelium membran ataupun kelenjar (sekresi).
- Membuang sisa-sisa metabolisme air, karbon dioksida, dan lainnya (ekskresi).
- Menerima rangsangan dari lingkungan (eksteroreseptor).
- Mengangkut zat-zat antar jaringan atau rongga yang terpisah.
- Melindungi jaringan-jaringan di bawahnya dari kerusakan.
Berdasarkan jumlah lapisan selnya, jaringan epitel terbagi menjadi beberapa jaringan, yaitu:

Jenis | Fungsi | Letak |
Pipih selapis (sederhana) | – Tempat difusi – Tempat filtrasi – Pelapis bagian dalam rongga dan saluran | – Kapsula bowman dan glomerulus pada ginjal – Lapisan dalam limfa dan pembuluh darah kapiler – Alveolus pada paru-paru |
Kubus selapis | – Tempat adsorpsi – Penyimpanan – Lapisan pelindung – Penghasil mukus/sekresi | Kelenjar ludah, tiroid, retina mata, permukaan ovarium, dan saluran dari nefron ginjal |
Silindris selapis | – Adsorpsi – Sekresi – Penghasil mukus – Pelicin permukaan saluran | Lambung, usus, dinding lambung, kantong empedu, saluran rahim, saluran pencernaan, dan saluran pernapasan bagian atas |
Selapis Silindris bersilia | Menggerakkan sesuatu | Oviduk, Epididimis |
Pipih berlapis | – Proteksi dari gesekan – Penghasil mukus | Rongga mulut, rongga hidung, epidermis, esofagus, laring, saluran anus, dan vagina |
Kubus berlapis | – Proteksi gesekan – Penghasil mukus | Kelenjar keringat, folikel ovarium, testis, kelenjar ludah |
Silindris berlapis | – Proteksi – Sekresi – Penghasil mukus – Saluran ekskresi kelenjar ludah dan susu | Kelopak mata, laring, faring, uretra, dan lapisan konjungtiva |
Berlapis semu bersilia | Menggerakkan | Saluran napas |
Transisional | – Penyimpanan – Penahan regangan dan tekanan | Kandung kemih/ Vesica urinaria, organ saluran pernapasan, ureter |
Pada jaringan epitel, terdapat jaringan yang menghasilkan sekret tertentu yang disebut dengan epitel kelenjar. Ada dua macam kelenjar, yaitu:
- Kelenjar eksokrin → Kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran sekret sendiri.
- Kelenjar endokrin → Kelenjar yang tidak punya saluran sendiri sehingga sekret dialirkan melalui pembuluh darah.
Jaringan ikat

Jaringan dewasa pada hewan selanjutnya yaitu jaringan ikat yang berasal dari lapisan tengah embrio (mesoderm). Jaringan ikat ini disebut juga sebagai jaringan penyokong atau penyambung. Di dalamnya, terdapat sel-sel yang berada dalam matriks (serabut dan bahan dasar), yaitu:
- Kolagen : Daya regang tinggi, warna putih, dan elastisitas rendah,
- Elastin : Elastisitas tinggi dan warna kuning.
- Retikuler: Elastisitas rendah, namun berwarna keruh.
Sedangkan, untuk bahan dasar dari jaringan ikat ini adalah asam hialuronat dan mukopolisakarida sulfat. Semakin banyak asam hialuronat dalam jaringan, maka akan semakin lentur ikatannya, namun jika semakin banyak mukopolisakarida akan semakin kaku ikatannya.
Jaringan ikat mempunyai beberapa fungsi penting bagi hewan, yaitu:
- Mengikat dan menyambungkan jaringan satu dengan jaringan lainnya, misalnya tendon.
- Menyokong dan membentuk struktur tubuh, misalnya jaringan ikat tulang.
- Melindungi suatu organ, misalnya pleura yang membungkus paru-paru.
- Menyimpan energi, misalnya jaringan ikat lemak.
- Mengangkut zat-zat dalam tubuh, misalnya jaringan ikat limfa.
- Membantu pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit, misalnya jaringan ikat darah dengan sel-sel darah putihnya.
Tidak hanya jaringan epitel, namun jaringan ikat juga terbagi menjadi beberapa bagian, di antaranya yaitu:
Jaringan ikat sejati
Pada jaringan ini, terdapat pada seluruh bagian bawah kulit hewan yang berfunsi untuk menghubungkan berbagai organ dan mengisi ruang antar jaringan yang berdekatan. Berdasarkan susunannya, jaringan ikat sejati dibedakan menjadi tiga jenis lagi, yaitu:
Jaringan ikat longgar | Susunan serat-seratnya longgar dan memiliki banyak substansi dasar, terdiri atas empat sel: – Fibrolas → Menghasilkan serabut kolagen, elastis, dan matriks – Sel cagak → Penghasil heparin atau anti pembekuan – Sel lemak → Penimbun lemak – Makrofag → Pelinfung tubuh dari penyakit |
Jaringan ikat padat | Tersusun dari serat-serat yang berhimpitan padat dengan sedikit sel dan substansi dasar. Jaringan ini terdiri dari dua jaringan penyusun: – Jaringan ikat kolagen → Matriksnya mengandung berkas serabut kolagen yang padat. (Contoh: Tendon yang melekat pada otot dan tulang) – Jaringan ikat elastis → Matriksnya hanya mengandung serabut elastis. (Contoh: persendian, pita suara, dan dinding trakea) |
Jaringan lemak | Matriksnya hanya berisi sel-sel lemak untuk menyimpan cadangan lemak dan berfungsi sebagai pelindung organ lunak (jantung, ginjal) serta pencegah kehilangan panas (kulit). |
Jaringan ikat cair
Selanjutnya yaitu jaringan ikat cair dengan sel-sel penyusun yang berada dalam suatu matriks cair atau larutan. Jaringan ikat cair ini terdiri dari:
- Jaringan darah, terdiri atas plasma darah, trombosit, dan sel-sel darah.
- Jaringan limfa (getah bening), cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke dalam aliran darah. Pada saat limfa melewati nodus limfa, akan ditambahkan antibodi (imunoglobulin) dan sebagian besar sel-sel yang terdiri dari limfosit. Nodus limfa terdapat di dalam tonsil, limpa, timus, dan sepanjang saluran pencernaan.
Jaringan ikat penyokong
Sesuai namanya, jaringan ini berfungsi untuk menyokong tubuh melalui jaringan tulang rawan (katilago) dan jaringan tulang keras (osteon). Berikut penjelasannya:
- Jaringan tulang rawan (kartilago), tersusun dari sel-sel yang disebut kondrosit dan matriks dari bahan kondroitin sulfat. Ada 3 jenis yaitu: rawan hialin, rawan fibrosa, dan rawan elastin.
- Jaringan tulang keras (osteon), Matriks tulang sangat padat dan kaku, mengandung glikosaminoglikans, serat osteokolagen, garam anorganik kalsium fosfat, kalsium karbonat, sedikit kalsium fluorida, serta magnesium fluorida.
Berdasarkan strukturnya, jaringan tulas keras dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Tulang spongiosa | – Tulang keras yang memiliki rongga-rongga, tersusun dari trabekula (lamela-lamela yang memiliki lakuna dengan osteosit di dalamnya), dan lempeng-lempeng yang saling berhubungan. – Terdapat pada bagian dalam tulang dan langsung berhubungan dengan sumsum tulang. |
Tulang kompak | – Tulang keras yang tidak memiliki rongga dan tersusun dari berjuta-juta sistem Havers. – Sistem Havers terdiri atas lamela matriks tulang, lakuna, kanalikuli, dan saluran Havers. Di dalam saluran Havers ini, terdapat pembuluh darah, limfa, serabut saraf, dan jaringan ikat. |
Jaringan otot

Sebagai alat gerak aktif, jaringan otot terdiri atas berbagai sel atau serat otot yang tersusun dalam berkas-berkas. Setiap sel otot memiliki membran yang disebut sarkolema sebagai pemisah antara sel otot satu dengan sel otot yang lain. Selain itu, sel otot juga memiliki sitoplasma yang disebut sarkoplasma dan serat otot yang disebut dengan miofibril. Nah, miofibril ini tersusun dari satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut miofilamen tebal dan tipis. Miofilamen tipis mengandung aktin sedangkan miofilamen tebal mengandung miosin. Aktin dan miosin menyebabkan sel otot bersifat kontraktil. Pada setiap miofibril terdapat beberapa unit pita terang dan pita gelap yang disebut sarkomer.
Ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot polos, otot jantung, dan otot lurik. Berikut perbedaannya;
Pembeda | Otot Polos | Otot Jantung | Otot Lurik |
Jumlah inti sel | Satu | Satu atau dua | Banyak |
Letak inti sel | Di tengah | Di tengah | Di tepi |
Bentuk sel | Gelendong | Silindris | Silindris bercabang |
Cara kerja | Tidak sadar | Tidak sadar | Sadar |
Kinerja | Kerja lambat, tidak mudah lelah | Kerja lambat/ritmis, tidak mudah lelah | Kerja cepat, mudah lelah |
Pola | Polos | Lurik | Lurik |
Letak | Organ dalam kecuali jantung | Jantung | Semua otot yang melekat pada tulang |
Jaringan saraf

Pada jaringan ini, terdapat kumpulan saraf yang disebut dengan neuron. Sebagai penghantar impuls, neuron ini dapat berkomunitasi antar respetor (organ penerima rangsang) dengan efektor. Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Sensorik → Menyampaikan impuls ke pusat saraf, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
- Motorik → Membawa impuls keluar dari pusat saraf.
- Penghubung → Menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik.
Berikut adalah bagian-bagian dari saraf beserta dengan fungsinya:
● Dendrit (juluran pendek: Menerima rangsang dari reseptor/ alat indera dan meneruskan ke badan sel
● Badan sel: Menerima rangsang dari dendrit dan meneruskan ke akson
● Akson/ Neurit (juluran panjang): Menerima rangsang dari badan sel dan meneruskan ke akson lain
● Selubung mielin: Pelindung akson dari goncangan
● Sel schwann: Memberi nutrisi akson
● Nodus ranvier: Mempercepat jalannya rangsang
Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini? Pelajari juga materi tentang jaringan pada tumbuhan agar pengetahuan kamu makin luas!
Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya.
Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.
Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!
