Materi Plantae: Lumut, Tumbuhan Tidak Berpembuluh | Biologi Kelas 10
Simak materi plantae: mengenal lumut (bryophyta), yakni tumbuhan tak berpembuluh (non-tracheophyta). Lengkap ciri lumut, klasifikasi yang terdiri dari lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthocerotopsida), dan lumut daun (Bryopsida), hingga tahap reproduksi yang meliputi siklus hidup dan urutan metagenesis lumut, serta peran lumut bagi kehidupan.
Materi Plantae: Pengertian dan Jenisnya
Tumbuhan (Plantae) adalah organisme eukariotik (inti terbungkus membran inti), multiseluler (terdiri dari banyak sel), memiliki dinding sel yang mengandung selulosa, umumnya memiliki kandungan klorofil a dan b sehingga dapat melakukan fotosintesis, dan berkembang dari embrio.
Tumbuhan sendiri berdasarkan ada tidaknya pembuluh, dibedakan atas dua macam yaitu:
Mengenal Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang belum memiliki akar, batang,dan daun sejati. Namun, akar pada lumut disebut sebagai rizoid yaitu mengganti peran akar.
Tumbuhan lumut tidak memiliki pembuluh angkut pada organ tubuhnya. Tumbuhan lumut mudah ditemukan di tempat yang lembab (higrofit), di tanah, bebatuan lapuk, menempel (epifit), dan di air (hidrofit).
Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut
Berikut ini ciri-ciri tumbuhan lumut:
a. Talofita yaitu tumbuhan yang tidak bisa dibedakan antara akar, batang dan daun.
b. Kormofita yaitu suatu tumbuhan yang sudah bisa dibedakan antara akar, batang dan daun
c. Tumbuhan lumut disebut juga dengan tumbuhan peralihan karena ada berupa tumbuhan yang masih berupa talus (lembaran, yakni lumut hati), tetapi ada juga yang sudah mempunyai struktur tubuh mirip dengan akar, batang dan daun sejati (lumut daun).
d. tumbuhan lumut juga merupakan suatu tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang tumbuh disuatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh
e. Tumbuhan ini berukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada juga yang mencapai 40 cm.
f. Tumbuhan ini tubuh nya berbentuk : mempunyai dua bentuk generasi, yakni generasi Gametofit dan generasi Sporofit
Klasifikasi Tumbuhan Lumut
Berdasarkan bentuk gametofit dan sporofitnya, tumbuhan lumut dibedakan menjadi tiga kelas yaitu:
1. Lumut Hati (Hepaticopsida)
Generasi gametofit hati berupa talus berbentuk lembaran berupa hati. Talusnya berwarna hijau dengan percabangan seperti garpu. Sporofit tumbuh dan berkembang di dalam gametofit betina. Contoh lumut hati adalah Lunularia cruciata, Marchantia polymorpha dan Riccia fluitans.
Struktur Tubuh Lumut Hati



2. Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Generasi gametofit lumut tanduk berupa talus tepi rata. Sporofit berada di luar talus seperti tanduk dengan bagian pangkal yang dilindungi oleh involukrum. Contoh lumut tanduk yaitu Anthoceros sp. dan Notothylas valvata.

Struktur Tubuh Lumut Tanduk

3. Lumut Daun (Bryopsida)
Generasi gametofit lumut daun berupa talus yang memiliki bentuk seperti tumbuhan kecil dengan batang semu dan lembaran daun tersusun spiral. Di bagian dasar terdapat rizoid, di bagian pucuk terdapat anteridium dan arkegonium. Contoh lumut daun adalah Sphagnum sp. dan Polytrichum sp.

Struktur Tubuh Lumut Daun (Sphagnum sp.)


Struktur Bagian Tubuh Lumut Daun (Polytrichum sp.)

Reproduksi Bryophyta
Lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara gametofit (n) dengan generasi sporofit (2n). Gametofit merupakan fase yang dominan atau yang lebih sering kita lihat di kehidupan sehari-hari dan memiliki masa hidup yang lebih lama daripada sporofit.
Siklus Hidup Lumut (Bryophyta)

Pada lumut terjadi reproduksi secara vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif terjadi dengan pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sel induk spora di dalam sporangium (kotak spora).
Spora tersebut kemudian tumbuh menjadi gametofit. Pada lumut hati, reproduksi secara vegetatif (asesual) juga dapat dilakukan dengan pembentukan gemmae cup (piala tunas) dan fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).
Reproduksi generatif terjadi melalui fertilisasi ovum oleh spermatozoid yang menghasilkan zigot. Zigot tersebut akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit berumur pendek; sekitar 3-6 bulan.
Reproduksi lumut terjadi secara bergantian antara generatif dengan vegetatifnya, reproduksi vegetatifnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi generatifnya dengan membentuk gamet-gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit.
Ada 2 macam gametangium, yaitu sebagai berikut:
1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
2. Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk spermatozoid.
3. Tumbuhan lumut yang menghasilkan dua macam alat kelamin pada tubuh yang sama disebut lumut berumah satu (monoesis).
Sedangkan tumbuhan lumut yang menghasilkan alat kelamin pada tubuh yang berbeda disebut lumut berumah dua (diesiss).
Pada lumut berumah dua, tumbuhan yang menghasilkan anteridium disebut gametofit jantan dan tumbuhan yang menghasilkan arkegonium disebut gametofit betina.
Metagenesis Lumut

Penjelasan metagenesis pada siklus hidup lumut:
1) Spora berkromosom haploid (n) jatuh di habitat yang sesuai atau mendukung akan berkecambah, sel-selnya membelah melalui proses mitosis, dan tumbuh menjadi protonema (kecambah lumut) yang berkromosom haploid (n).
2) Protonema akan tumbuh menjadi gametofit (tumbuhan lumut) jantan dan betina yang haploid (n).
3) Tumbuhan lumut dewasa akan membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan betina (arkegonium).
4) Anteridium menghasilkan spermatozoid yang memiliki flagel berkromosom haploid (n). Arkegonium menghasilkan ovum berkromosom haploid (n). Ovum menghasilkan zat gula dan protein untuk merangsang spermatozoid menuju ovum. Pergerakan ini disebut sebagai kemotaksis.
5) Setelah sel gamet terbentuk (spermatozoid dan ovum) terjadi proses fertilisasi menghasilkan zigot (2n).
6) Zigot mengalami pembelahan mitosis menjadi embrio (2n).
7) Embrio tumbuhan menjadi sporofit yang bersifat diploid (2n).
8) Sporofit akan membentuk sporogonium (2n) dengan kotak spora (sporangium).
9) Sporangium di dalamnya terdapat sel induk spora (2n) yang akan membelah secara meiosis menjadi spora haploid (n).
Peran Lumut Bagi Kehidupan
Tumbuhan lumut dalam beberapa jenis tumbuhan memiliki manfaat atau peranan tumbuhan lumut bagi kehidupan manusia, antara lain:
- Sebagai obat hepatitis (Marchantia polymorpha)
- Bahan pembalut dan bahan bakar (Spagnum)
- Penyedia sumber air pada saat musim kemarau
- Penyedia oksigen untuk lingkungannya
- Obat antiseptik (Frullania tamarisci jenis lumut hati)
- Mengandung senyawa yang dapat mengobati penyakit jantung (Cratoneuron filicinun jenis lumut daun)
- Membantu mengobati penyakit pneumonia (Haplocaldium catillatum jenis lumut daun)
- Antibakteri, antikanker, mengobati luka bakar dan luka luar (Conocphalum conicum jenis lumut hati)
- Mengobati tekanan darah tinggi dan sebagai obat bius (Rhodobryum giganteum jenis lumut daun)
Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar materi plantae: lumut (Bryophyta) tumbuhan tidak berpembuluh (Non-Tracheophyta).
Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!
Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan mapel lainnya, serta bantuan langsung dari para guru secara live online melalui KODIO Learning.