Biologi, SMA, Topik Belajar

Materi Ovulasi, Menstruasi, Fertilisasi, Gestasi, Persalinan | Biologi Kelas 11

Usai sebelumnya kita menyimak pembelajaran seputar struktur alat reproduksi manusia dan fungsinya, kini kita mempelajari materi ovulasi dan menstruasi (siklus ovarium dan siklus uterus), fertilisasi atau pembuahan, gestasi, hingga tahap persalinan di artikel ini. Selamat belajar, Teman KOCO!

Ovulasi dan Menstruasi

Wanita menghasilkan gamet dalam siklus bulanan (rata-rata 28 hari; kisaran normal 24-35 hari). Siklus ini biasa disebut siklus menstruasi karena ditandai dengan periode 3-7 hari keluarnya darah dari rahim yang dikenal.

Siklus menstruasi dibagi menjadi dua, yaitu siklus ovarium (ovarian cycle) dan siklus uterus (uterine cycle):

Siklus Ovarium

1. Fase folikuler: Fase folikuler merupakan bagian pertama dari siklus ovarium. Fase ini terjadi pertumbuhan folikel di ovarium yang berlangsung dari 10 hingga 21 hari.

2. Ovulasi: Setelah satu atau lebih folikel matang, ovarium melepaskan oosit selama ovulasi. Fase ovulasi terjadi sekitar 16-24 jam setelah puncak LH.

Folikel yang matang mengeluarkan prostaglandin dan enzim proteolitik seperti matrix metalloproteinases (MMPs) yang melarutkan kolagen dan komponen lain dari jaringan ikat yang menyatukan sel-sel folikel. Prostaglandin dapat menyebabkan pecahnya dinding folikel pada titik terlemahnya.

3. Fase luteal: Fase ini terjadi setelah ovulasi dikenal sebagai fase pasca ovulasi atau luteal. Folikel yang pecah menjadi korpus luteum (dinamai berdasarkan pigmen kuning dan endapan lipidnya).

Korpus luteum mengeluarkan hormon yang melanjutkan persiapan untuk kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, korpus luteum berhenti berfungsi setelah sekitar dua minggu (14 hari setelah ovulasi), endometrium mulai mengelupas lapisan permukaannya, dan menstruasi dimulai.

Siklus Uterus

1. Menstruasi: Fase ini merupakan awal dari fase folikuler ovarium dan berhubungan dengan pendarahan menstruasi.

Keluarnya menstruasi dari uterus berjumlah sekitar 40 mL darah dan 35 mL cairan serosa dan debris seluler.

Biasanya ada sedikit gumpalan darah dalam aliran menstruasi karena adanya plasmin, yang memecah gumpalan.

2. Fase proliferasi: Fase ini merupakan akhir dari fase folikuler ovarium berhubungan dengan fase proliferasi di dalam rahim, di mana endometrium menambahkan lapisan sel baru untuk mengantisipasi kehamilan.

3. Fase sekretori: Setelah ovulasi, hormon dari korpus luteum mengubah endometrium yang menebal menjadi struktur sekretori.

Jika tidak terjadi kehamilan, lapisan luar dari endometrium sekretorik hilang selama menstruasi saat siklus uterus dimulai lagi.

Siklus ovarium dan uterus dipicu oleh hormon di bawah ini. Berikut macam-macam hormonnya.

1. GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)berasal dari hipotalamus yang mengatur pelepasan FSH dan LH

2. FSH dan LH berasal dari kelenjar hipofisis anterior. Ovulasi dipicu oleh lonjakan kedua hormon ini.

3. Estrogen, progesteron, inhibin, dan AMH (Anti-Müllerian Hormone) yang berasal dari ovarium. Selama fase folikuler, hormon estrogen adalah hormon steroid yang dominan, sedangkan pada fase luteal, hormon progesteron menjadi dominan meskipun hormon estrogen masih ada.

Inhibin disekresikan oleh folikel ovarium untuk menghambat sekresi FSH. AMH dikenal perannya pertama kali dalam perkembangan pria, tetapi AMH juga diproduksi oleh folikel ovarium pada bagian pertama dari siklus ovarium dan berfungsi sebagai pengontrol untuk mencegah terlalu banyak folikel berkembang pada satu waktu.

siklus menstruasi - materi ovulasi, menstruasi, fertilisasi, gestasi, dan persalinan - Biologi Kelas 11
Siklus Menstruasi // Silverthorn (2016)

Fertilisasi, Gestasi, dan Persalinan

Fertilisasi

Setelah telur dilepaskan dari folikel yang pecah, sel telur terdorong ke dalam tuba Fallopi, sedangkan sperma yang disimpan di saluran reproduksi wanita harus melalui tahap pematangan akhir (kapasitasi) yang memungkinkan sperma berenang dengan cepat dan membuahi sel telur.

Telur dapat dibuahi hanya sekitar 12-24 jam setelah ovulasi. Sperma di saluran reproduksi wanita tetap hidup selama 5-6 hari.

Rupanya mereka mengikat epitel tuba Fallopi sambil menunggu sinyal kimia dari telur yang baru berovulasi.

Fertilisasi biasanya terjadi di bagian distal tuba Fallopi. Untuk membuahi sel telur, sperma harus menembus baik lapisan luar sel granulosa yang terhubung secara longgar (corona radiata) dan lapisan glikoprotein pelindung yang disebut zona pelusida.

zona pelusida dan pembelahan meiosis - materi ovulasi, menstruasi, fertilisasi, gestasi, dan persalinan - Biologi Kelas 11

Untuk melewati penghalang ini, sperma yang berkapasitas melepaskan enzim kuat dari akrosom pada kepala sperma, sebuah proses yang dikenal sebagai reaksi akrosom.

Enzim melarutkan sambungan sel dan zona pelusida, memungkinkan sperma bergerak menuju sel telur. Sperma pertama yang mencapai sel telur dengan cepat menemukan reseptor pengikat sperma pada membran oosit dan berikatan dengan sel telur.

Fusi membran sperma dan oosit memicu reaksi kimia yang disebut reaksi kortikal. Bahan kimia (butiran kortikal) ini dengan cepat mengubah membran dan zona pelusida di sekitarnya untuk mencegah polispermi, di mana lebih dari satu sperma membuahi sel telur.

Untuk menyelesaikan pembuahan, bagian yang menyatu dari sperma dan membran sel telur terbuka, dan inti sperma tenggelam ke dalam sitoplasma sel telur.

Ini menandakan telur untuk melanjutkan meiosis dan menyelesaikan pembelahan kedua. Pembelahan meiosis terakhir menciptakan badan kutub kedua, yang dikeluarkan.

Pada titik ini, 23 kromosom sperma bergabung dengan 23 kromosom sel telur, menciptakan inti zigot dengan set lengkap materi genetik.

fertilisasi - materi ovulasi, menstruasi, fertilisasi, gestasi, dan persalinan - Biologi Kelas 11

Gestasi

Gestasi disebut juga kehamilan. Pada fase ini telur yang telah dibuahi berkembang menjadi zigot bergerak.

Selanjutnya, bermitosis di sepanjang tuba falopi ke rahim dan membentuk blastosis yang menempel pada dinding rahim.

Lapisan terluar dari blastosis disebut tropoblas. Sel-sel tropoblas akan membentuk plasenta dan terus tumbuh selama kehamilan sampai dengan melahirkan, sedangkan sel-sel di dalam blastula berkembang menjadi lapisan embrio (fase gastrula).

Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini.

ektoderm lapisan embrio - materi ovulasi, menstruasi, fertilisasi, gestasi, dan persalinan - Biologi Kelas 11
endoderm dan mesoderm lapisan embrio - materi ovulasi, menstruasi, fertilisasi, gestasi, dan persalinan - Biologi Kelas 11

Plasenta mengeluarkan beberapa hormon yang mencegah menstruasi selama kehamilan, termasuk human Chorionic Gonadotropin (hCG); human Placental Lactogen; Estrogen dan Progesteron.

1. human Chorionic Gonadotropin (hCG)

Human Chorionic Gonadotropin adalah bahan kimia yang terdeteksi oleh tes kehamilan karena hCG dapat menginduksi ovulasi pada kelinci, bertahun-tahun yang lalu kelinci digunakan untuk tes kehamilan.

Jika seorang wanita curiga dia hamil, urinnya disuntikkan ke kelinci. Ovarium kelinci kemudian diperiksa untuk tanda-tanda ovulasi sehingga butuh beberapa hari bagi wanita untuk mempelajari hasil tes ini.

Saat ini, dengan teknik biokimia modern, wanita dapat melakukan tes kehamilan mereka sendiri dalam beberapa menit dalam rumah.

Human Chorionic Gonadotropin (hCG) merupakan hormon peptida yang disekresikan oleh vili korion dan plasenta yang sedang berkembang agar korpus luteum tetap aktif selama kehamilan, tetapi minggu ketujuh perkembangan, plasenta telah mengambil alih produksi progesteron, dan korpus luteum tidak lagi diperlukan.

Selain untuk mendeteksi adanya kehamilan, fungsi dari hCG ini adalah stimulasi produksi testosteron oleh testis yang sedang berkembang pada janin laki-laki.

2. human Placental Lactogen

Hormon peptida lain yang diproduksi oleh plasenta adalah human Placental Lactogen atau disebut juga human Chorionic Somatomammotropin (hCs).

Hormon ini terkait dengan hormon pertumbuhan dan prolaktin. Selain itu, hormon ini diperlukan untuk perkembangan payudara selama kehamilan dan produksi susu (laktasi).

Peran kedua untuk hPL adalah perubahan metabolisme glukosa dan asam lemak ibu untuk mendukung pertumbuhan janin.

Glukosa ibu bergerak melintasi membran plasenta dengan difusi terfasilitasi dan memasuki sirkulasi janin.

3. Estrogen dan Progesteron

Estrogen dan progesteron diproduksi terus menerus selama kehamilan, pertama oleh korpus luteum di bawah pengaruh hCG dan kemudian oleh plasenta.

Selama kehamilan, estrogen berperan pada perkembangan saluran penghasil susu di payudara. Progesteron sangat penting untuk menjaga endometrium dan juga membantu menekan kontraksi rahim.

plasenta - materi ovulasi, menstruasi, fertilisasi, gestasi, dan persalinan - Biologi Kelas 11

Persalinan

Pada banyak mamalia bukan manusia, penurunan kadar estrogen dan progesteron menandai dimulainya proses kelahiran.

Penurunan kadar progesteron adalah logis, karena progesteron menghambat kontraksi rahim. Namun, pada manusia, kadar hormon ini tidak menurun sampai persalinan berjalan dengan baik.

Berikut ini proses persalinan pada manusia.

1. Kontraksi persalinan dimulai, putaran umpan balik positif yang terdiri dari faktor mekanik dan hormonal mulai bergerak. Janin biasanya menyesuaikan kepala ke bawah.

tahap persalinan 1 - materi ovulasi, menstruasi, fertilisasi, gestasi, dan persalinan - Biologi Kelas 11

2. Awal persalinan, janin memposisikan dirinya lebih rendah di perut dan kepala mendorong serviks melunak.

tahap persalinan 2 - materi ovulasi, menstruasi, fertilisasi, gestasi, dan persalinan - Biologi Kelas 11

Peregangan serviks memicu kontraksi rahim yang bergerak dari atas rahim ke bawah, mendorong janin lebih jauh ke dalam panggul.

Bagian bawah rahim tetap rileks, dan serviks meregang dan melebar. Kontraksi diperkuat oleh sekresi oksitosin dari hipofisis posterior, dengan peregangan serviks lanjutan yang memperkuat sekresi oksitosin.

3. Prostaglandin diproduksi di rahim sebagai respons terhadap oksitosin dan sekresi CRH (Corticotropin-Releasing Hormone).

Prostaglandin sangat efektif menyebabkan kontraksi otot rahim setiap saat. Selama persalinan dan kelahiran, prostaglandin memperkuat kontraksi uterus yang diinduksi oleh oksitosin.

tahap persalinan 3 - materi ovulasi, menstruasi, fertilisasi, gestasi, dan persalinan - Biologi Kelas 11

4. Saat kontraksi persalinan meningkat, janin bergerak ke bawah melalui vagina dan keluar ke dunia dengan plasenta yang masih melekat.

5. Plasenta kemudian terlepas dari dinding rahim dan dikeluarkan beberapa saat kemudian. Kontraksi uterus menjepit pembuluh darah ibu dan membantu mencegah perdarahan yang berlebihan.


Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar materi ovulasi, menstruasi fertilisasi, gestasi, dan persalinan.

Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!

Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan mapel lainnya, serta bantuan langsung dari para guru secara live online melalui KODIO Learning.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *