Bentuk Ketimpangan Sosial, Faktor Penyebab, Strategi Pendekatan Pemberdayaan | Sosiologi Kelas 12
Sejalan dengan yang telah dikemukakan pada materi sebelumnya yakni “Ruang Lingkup Globalisasi” bahwa globalisasi ditandai dengan integrasi perdagangan global. Dapat dikatakan bahwa globalisasi begitu mengutamakan kepentingan ekonomi. Sehingga terkadang kepentingan lainnya, seperti kemanusiaan, perdamaian, kebersamaan, demokrasi, dan kesejahteraan sosial, cenderung diabaikan. Fenomena tersebutlah yang dapat menyebabkan ketimpangan sosial. Lalu, bagaimana ketimpangan atau kesenjangan tersebut dapat terjadi? Mari kita simak bersama dibawah ini.


Globalisasi dan Dampak Ketimpangan Sosial di Masyarakat
Ketimpangan sosial atau kesenjangan sosial adalah ketidakseimbangan atau ketidaksetaraan di dalam masyarakat.
Biasanya berkaitan dengan perbedaan kualitas hidup antar kelompok masyarakat. Globalisasi menyebabkan dominasi ekonomi pada pihak yang kuat.
Akibatnya, persaingan semakin ketat, jurang kesenjangan semakin curam, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin terpuruk.
Kehidupan manusia pun semakin individualis. Terjadilah polarisasi kelas sosial atau menajamnya kesenjangan antara yang sangat kaya dengan yang sangat miskin.
Kesenjangan ekonomi ini tidak saja menyangkut negara tapi antar-orang. Kemiskinan, kelaparan, dan penyakit menular semakin menyebar.

Demikian juga kaum perempuan menempati mayoritas masyarakat yang paling miskin. Upaya untuk mengatasi kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan semakin sulit.
Lebih diperparah lagi, bahwa pengentasan kemiskinan cenderung dilakukan secara charity atau berupa bantuan sosial.
Akibatnya, masyarakat semakin malas bekerja, pengangguran semakin meningkat, munculnya ketidakmampuan melakukan kompetisi, serta ketergantungan pada pihak lain semakin meningkat.
Hal-hal tersebutlah yang membuat tingkat kemandirian dan kesejahteraan semakin sulit untuk diwujudkan.
Bentuk-Bentuk Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial ekonomi
Ketimpangan sosial antara kelompok masyarakat kaya dan miskin:
➔ Ketimpangan antara pemilik modal dan buruh
➔ Ketimpangan pembangunan yang dipengaruhi kebijakan pemerintah : ketimpangan desa dan kota
➔ Ketimpangan antara pulau Jawa dan luar Jawa
Ketimpangan sosial non-ekonomi

➔ Ketimpangan pendidikan : ketimpangan ini terjadi karena sarana dan prasarana pendidikan belum merata di seluruh wilayah Indonesia.
Selain ini karena faktor keterjangkauan akses-akses pendidikan dan dari tujuan pokoknya pendidikan.
Globalisasi mendorong pendidikan untuk menyesuaikan standar nasional misalnya dengan menggunakan bahasa asing, belajar daring, padahal kemampuan daerah tidak sama.
➔ Ketimpangan antara budaya global dan budaya lokal : ketimpangan budaya disebabkan karena budaya asing masuk ke suatu negara.
Hal tersebut dianggap wajar sebagai akibat globalisasi dan modernisasi akibatnya muncul sikap individualisme dan sikap ketidakpedulian terhadap budaya lokal.
➔ Ketimpangan sosial di bidang kesehatan : sering dijumpai di masyarakat fenomena perlakuan yang tidak sama dalam bidang kesehatan.
Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial

★ Faktor Alami : faktor yang terjadi bukan karena kehendak manusia melainkan karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa, faktor alami tersebut adalah :
- Perbedaan sumber daya alam
- Letak dan kondisi geografis
★ Faktor Non Alami :
- Pengaruh globalisasi
- Kebijakan-kebijakan pemerintah
- Faktor internal individu
Strategi dan Pendekatan Pemberdayaan untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial

Sikap Selektif Terhadap Globalisasi
Sikap selektif ini dibutuhkan sebagai sikap berhati-hati dalam menyaring pengaruh-pengaruh yang datangnya dari luar.
Sikap bijaksana juga tidak kalah pentingnya karena pengaruh globalisasi bisa bersifat negatif yaitu menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi materialistis dan memudarnya solidaritas dan rasa cinta tanah air.
Oleh sebab itu, sikap bijaksana tersebut harus dimiliki setiap masyarakat Indonesia agar bisa memperkuat jati diri bangsa.
Disamping itu, perlu adanya pembangunan moral bangsa yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, amanah, teladan, sportif, disiplin, etos kerja tinggi, gotong royong, mandiri, sikap toleransi, rasa malu dan tanggung jawab,
Selain itu, harus memperkokoh ketahanan budaya nasional dan pengutamaan nilai-nilai budaya juga perlu untuk menangkal masuknya budaya asing yang negatif.
Menghadapi Tantangan Globalisasi
Menurut Selo Soemardjan, untuk bisa menghadapi tantangan global, bangsa Indonesia membutuhkan unsur-unsur kepribadian sebagai berikut:
★ Tiap individu harus memiliki pengetahuan yang luas
★ Harus memiliki keahlian
★ Memiliki cita-cita hidup
★ Mempunyai rasa harga diri dan kepercayaan diri untuk ikut serta dalam kehidupan bermasyarakat
★ Mempunyai kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
★ Berperilaku sesuai nilai-nilai sosial dan kaidah hukum
★ Memiliki kemampuan dan kebiasaan berpikir secara rasional
Menurut Talcott Parsons, agar komunitas lokal bisa mengikuti perkembangan zaman dan tetap mempertahankan jati diri bangsa maka harus memperhatikan dan mempertahankan sistem-sistem sosial.
Parsons juga menyebutkan ada empat fungsi mutlak yang dibutuhkan oleh sistem sosial yaitu (A) adaptasi, (G) pencapaian tujuan atau goal attainment (I) integrasi dan (L) latensi.
AGIL ini wajib dimiliki oleh setiap sistem (komunitas lokal) agar tetap bisa bertahan dan jati diri bangsa tetap melekat.
Strategi dan Pendekatan Pemberdayaan

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ketimpangan karena globalisasi adalah dengan pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat ini adalah upaya meningkatkan harkat dan martabat golongan masyarakat yang mengalami kondisi miskin sehingga mereka bisa melepas diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.
Menurut Jim Ife, pemberdayaan mempunyai kaitan erat dengan dua konsep yaitu konsep power (daya) dan disadvantaged (ketimpangan).
Jim mengidentifikasi beberapa jenis kekuatan yang masyarakat miliki dan bisa digunakan untuk memberdayakan mereka, yaitu :
★ Kekuatan atas pilihan pribadi
★ Kekuatan dalam menentukan kebutuhan sendiri
★ Kekuatan dalam kebebasan berekspresi
★ Kekuatan kelembagaan
★ Kekuatan sumber daya ekonomi
★ Kekuatan dalam kebebasan reproduksi
Jim Ife mengklasifikasikan strategi pemberdayaan menjadi tiga, yaitu :
★ Pemberdayaan perencanaan dan kebijakan yang dilaksanakan dengan membangun/mengubah struktur dan lembaga yang bisa memberikan akses yang sama terhadap sumber daya, pelayanan dan kesempatan untuk bisa berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.
★ Pemberdayaan melalui aksi-aksi sosial dan politik yang dilakukan melalui perjuangan politik dan gerakan dalam rangka membangun kekuasaan yang efektif
★ Pemberdayaan melalui pendidikan dan menumbuhkan kesadaran yang dilakukan dalam proses pendidikan tersebut. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan
Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar ketimpangan sosial.
Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!
Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta bantuan langsung dari para guru secara live online dengan berlangganan KODIO Learning.