Kelainan Sistem Ekskresi Manusia | Biologi Kelas 11
Usai sebelumnya kita sudah mempelajari materi organ ekskresi dan fungsinya, kini simak juga seputar kelainan sistem ekskresi manusia yamg meliputi gejala penyakit ginjal, hati, kulit, paru. Lengkap cara pencegahan dan teknologi untuk deteksi gangguan.
Makan merupakan salah satu kebiasaan hidup yang selalu kita lakukan dan tidak bisa ditinggalkan. Namun, apakah kalian telah melakukan pola hidup sehat terhadap rutinitas makan yang dilakukan? Lantaran, apabila kalian menerapkan pola hidup yang kurang sehat, maka akan menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh. Simak selengkapnya di bawah ini.
Kelainan Sistem Ekskresi Manusia
Pola hidup yang kurang sehat tentunya dapat menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh kita. Lalu bagaimana pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada sistem ekskresi?
Pernahkah kalian membayangkan ketika kalian melakukan pola hidup yang kurang sehat dengan selalu mengkonsumsi minuman dengan kadar pemanis buatan ataupun minuman bersoda atau berkola?
Bagaimana hubungannya dengan ginjal kalian yang bertindak sebagai organ ekskresi? Untuk memahami hal tersebut pahami materi berikut.
Ginjal

Gangguan Ginjal
● Penyakit Batu ginjal
Batu ginjal terjadi ketika mineral dan zat lain dalam darah mengkristal di ginjal, membentuk massa padat (batu). Batu ginjal biasanya keluar dari tubuh saat buang air kecil.
Pengobatan penyakit ini dengan cara menggunakan obat-obatan, litotripsi (menggunakan gelombang suara untuk memecah batu ginjal), operasi, dan ureteroskopi (alat untuk mengeluarkan batu ginjal apabila tersangkut di ureter atau kandung kemih).
● Albuminuria
Albuminuria terjadi ketika urin mengandung terlalu banyak albumin. Albumin adalah protein yang ditemukan dalam darah. Ginjal yang sehat tidak membiarkan albumin keluar dari darah masuk ke dalam urin. Berikut ini ilustrasi albuminuria.
● Anuria
Anuria atau bisa disebut juga enuresis terjadi ketika ginjal tidak memproduksi urin. Mula-mula seseorang pertama kali mengalami oliguria, atau keluaran urin yang rendah, dan kemudian berkembang menjadi anuria.
Anuria dapat disebabkan oleh diabetes, hipertensi, kegagalan ginjal, penyakit ginjal kronis, batu ginjal, dan tumor pada ginjal. Perawatan penyakit ini dapat menggunakan dialisis.
● Diabetes Melitus
Diabetes melitus terjadi ketika tubuh tidak dapat membuat insulin yang cukup sehingga gula menumpuk dalam darah. Gejala diabetes melitus meliputi: rasa lapar, haus, dan buang air kecil yang meningkat, pandangan kabur, kelelahan, dan penyembuhan luka yang lambat. Faktor penyebab diabetes melitus yaitu genetik dan gaya hidup.
Gejala Penyakit Pada Ginjal
Penyakit pada ginjal umumnya luput dari perhatian kita. Tiba-tiba mengalami gejala yang menurut kita sepele seperti nyeri pada punggung terus menerus, ternyata saat periksa ke dokter mengalami batu ginjal.
Maka dari itu, kita harus mengetahui gejala dini penyakit pada ginjal. Berikut ini gejala dini penyakit pada ginjal:
● Kelelahan
● sulit berkonsentrasi
● susah tidur
● hilangnya nafsu makan
● mual dan muntah
● kram pada otot
● kaki/pergelangan kaki bengkak
● adanya bengkak di sekitar mata pada pagi hari
● sering buang air kecil, terutama pada saat larut malam
Pencegahan Penyakit pada Ginjal
Beberapa faktor resiko penyakit pada ginjal seperti usia, ras, dan riwayat keluarga memang tidak bisa dikendalikan, tetapi ada langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyakit pada ginjal, seperti:
● meminum banyak air
● mengontrol gula darah dan tekanan darah
● mengurangi asupan garam
● berhenti merokok
Kulit

Penyakit Kulit
● Xerosis cutis
Xerosis cutis terjadi karena penurunan kuantitas dan kualitas lipid atau zat hidrofilik (faktor pelembab alami) di kulit yang menyebabkan penurunan hidrasi kulit.
Faktor penyebab penyakit ini yaitu lingkungan, aktivitas, internal (infeksi, inflamasi, atau perubahan hormon), diet (dehidrasi dan malnutrisi), dan obat-obatan. Gejala dari xerosis cutis, yaitu kulit kering, bersisik, kasar, pudar dan agak keabu-abuan.
● Jerawat
Jerawat terjadi karena folikel rambut di bawah kulit tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Kondisi ini umumnya terjadi di wajah, tetapi juga bisa muncul di punggung, dada, dan bahu.
Selain minyak dan sel kulit mati, jerawat dapat juga disebabkan oleh hormon, riwayat keluarga, makanan tertentu, stres, dan polusi.
● Vitiligo
Vitiligo terjadi karena hilangnya melanosit dari epidermis sehingga menimbulkan bercak pada tubuh. Penyebab yang tepat dari vitiligo tidak diketahui, tetapi sering dikaitkan dengan gangguan autoimun.
● Kanker kulit
Kanker kulit dibagi menjadi dua, yaitu melanoma dan non-melanoma.Melanoma kurang umum daripada karsinoma sel basal atau karsinoma sel skuamosa (non-melanoma), tetapi melanoma bisa berkembang menjadi jauh lebih serius.
Non-melanoma terdiri dari karsinoma sel basal (BCC), karsinoma sel skuamosa, dan kanker kulit langka lainnya.
Karsinoma sel basal (BCC) merupakan kanker kulit yang paling umum dan cenderung tumbuh lambat. Faktor penyebab dari kanker kulit ini secara umum adalah lingkungan seperti sinar UV dan genetik.
Gejala Penyakit Kulit
Berikut ini gejala dari penyakit atau kelainan pada kulit yang perlu kita waspadai:
● muncul ruam
● kulit bersisik atau kasar
● Borok
● luka terbuka/lesi
● bercak kulit yang berubah warna
● benjolan berdaging, kutil, atau pertumbuhan kulit yang lainnya
● perubahan warna atau ukuran pada tahi lalat
Pencegahan Penyakit Kulit
Beberapa gangguan kulit tidak dapat dicegah apabila dikarenakan kondisi genetik dan akibat penyakit lain, tetapi ada kemungkinan untuk mencegah gangguan kulit yang tidak disebabkan oleh kondisi di atas:
● hindari kontak langsung dengan kulit orang lain yang terkena infeksi
● jangan berbagi barang pribadi, seperti handuk, sikat gigi, atau pakaian
● minum banyak air dan mengkonsumsi makanan bergizi
● hindari stres
Paru-Paru

Penyakit Paru-Paru
● Asma
Asma adalah peradangan yang mempengaruhi saluran udara pada paru-paru. Peradangan ini menyebabkan orang kesulitan bernapas. Gejala dari asma yaitu: batuk, mengi (suara siulan yang muncul saat bernapas akibat penyempitan saluran udara), dada sesak, dan sesak napas yang kemungkinan terjadi saat beraktivitas atau istirahat.
● Bronkitis
Bronkitis terjadi ketika adanya peradangan di saluran bronkial paru-paru yang dimulai dengan infeksi pada hidung atau tenggorokan kemudian menyebar ke saluran bronkial. Faktor penyebab bronkitis, yaitu: lingkungan, infeksi bakteri, dan hubungan dengan penyakit lain seperti asma.
● Cystic fibrosis
Cystic fibrosis adalah penyakit bawaan dan terjadi karena kelenjar tertentu di dalam tubuh tidak berfungsi dengan baik, seperti kelenjar eksokrin (sekresi keluar). Kelenjar ini membuat sekresi yang tipis dan licin seperti keringat, lendir, air mata, air liur dan cairan pencernaan.
● Kanker paru-paru
Kanker paru-paru atau disebut juga karsinoma paru terjadi karena adanya pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada jaringan paru-paru. Faktor yang menyebabkan munculnya kanker paru-paru yaitu: merokok, gas radon, polusi udara, dan genetik.
● Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan kantung udara di paru-paru sebagai respon infeksi dari virus seperti virus SARS-CoV-2 atau bakteri seperti bakteri Streptococcus pneumoniae.
● TBC
TBC atau Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Gejala dari penyakit ini: batuk yang berlangsung selama lebih dari tiga minggu, penurunan berat badan, demam ringan, dan keringat malam.
Penyebab Penyakit Paru-Paru
Penyebab penyakit paru-paru bervariasi tergantung jenis penyakitnya. Beberapa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau jamur.
Ada juga disebabkan oleh faktor lingkungan seperti asbes, polusi, dan bahan kimia (uranium, beryllium, dan arsenik) serta aktivitas merokok.
Pencegahan Penyakit Paru-Paru
Dikutip dari Ciputra Hospital, kita bisa lakukan beberapa cara berikut untuk mencegah terkena penyakit paru-paru dengan: berhenti merokok, rajin mencuci tangan, menutup mulut dan hidung, menjaga kebersihan udara di rumah, serta menggunakan masker, mengonsumsi makanan kaya nutrisi dan baik untuk kesehatan paru-paru (sayur bit, apel, tomat, teh hijau, edamame).
Hati

Gangguan Pada Hati
● Sirosis
Sirosis adalah kondisi yang mana jaringan sehat pada hati digantikan oleh jaringan yang luka dan hati rusak secara permanen.
Penyebab dari sirosis, yaitu: konsumsi alkohol, hepatitis B, C, dan D kronis, autoimun hepatitis, dan saluran empedu yang tersumbat.
● Hepatitis
Hepatitis ada tiga macam, yaitu hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C. Hepatitis A disebabkan oleh hepatitis A virus (HAV), hepatitis B disebabkan oleh hepatitis B virus (HBV), dan hepatitis C disebabkan oleh hepatitis C virus (HCV).
Gejala dari keseluruhan hepatitis, yaitu: sakit kuning (jaundice), demam, kelelahan, hilangnya nafsu makan, mual, muntah, nyeri sendi, urine berwarna gelap, dan diare (hepatitis A saja).
● Penyakit kuning (Jaundice)
Penyakit kuning atau disebut juga hiperbilirubinemia adalah perubahan warna kuning pada jaringan tubuh diakibatkan oleh akumulasi bilirubin yang berlebihan.
Penyebab Penyakit Hati
Penyakit hati dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti: virus, obat atau bahan kimia, obesitas, diabetes, gaya hidup seperti konsumsi alkohol, dan serangan dari sistem imun itu sendiri.
Apabila penyakit ini tidak segera ditangani, dapat mengancam nyawa dan dapat merusak hati atau saluran empedu secara permanen.
Pencegahan Penyakit Hati
Dikutip dari RSUD Teuku Umar, berikut ini beberapa gaya hidup sehat yang dapat kamu lakukan untuk menjaga hati tetap sehat: hentikan konsumsi alkohol, konsumsi makanan sehat, olahraga teratur, serta hindari efek samping obat.
Teknologi untuk Mendeteksi Gangguan Sistem Ekskresi
Berikut ini beberapa teknologi untuk mendeteksi atau merawat gangguan pada sistem ekskresi:
● Dialisis

Dialisis merupakan teknologi untuk menyaring dan memurnikan darah menggunakan mesin sebagai pengganti ginjal.
Dialisis ada tiga jenis, yaitu: hemodialisis, peritoneal dialysis, dan terapi penggantian ginjal terus menerus (Continuous Renal Replacement Therapy/CRRT).
Perlu diketahui bahwa dialisis tidak dapat menyembuhkan kegagalan ginjal, tetapi dapat memperpanjang hidup jika perawatan secara teratur sesuai jadwal.
● CT Scan

CT Scan atau Computerized Tomography Scan merupakan teknologi untuk mendeteksi suatu gangguan yang menggunakan komputer dan mesin sinar-X yang berputar untuk membuat gambar penampang tubuh.
Gambar yang dihasilkan oleh CT Scan lebih detail daripada gambar yang dihasilkan oleh X-ray normal. Salah satu gangguan ekskresi yang menggunakan CT Scan untuk mendeteksinya adalah gagal ginjal.
● Terapi fotodinamik (PDT)

Terapi fotodinamik merupakan metode terapi yang menggunakan pengaplikasian fotosensitizer dan laser, biasanya obat yang digunakan asam 5-aminolevulinat (ALA) atau methyl aminolevulinate (MAL). Terapi ini hanya menargetkan sel atau jaringan yang rusak.
Tidak hanya untuk pengobatan non-kanker seperti jerawat, tetapi juga bisa digunakan untuk pengobatan kanker, salah satunya kanker kulit. Namun, terapi ini tidak efektif apabila kanker telah menyebar ke seluruh tubuh.
Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar materi kelainan sistem ekskresi manusia.
Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!
Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan mapel lainnya, serta bantuan langsung dari para guru secara live online melalui KODIO Learning.