Contoh Karya Ilmiah, Struktur, Kaidah Kebahasaan | Bahasa Indonesia Kelas 11
Usai sebelumnya kita belajar tentang cara merancang karya ilmiah: ciri teks, jenis, hingga langkah penulisan, kini kita akan melaju ke materi berikutnya yakni struktur, kaidah kebahasaan, dan contoh karya ilmiah SMA.
Yuk, Teman KOCO kita simak selengkapnya struktur karya ilmiah yang terdiri dari: Judul, Bab I Pendahuluan; Bab II Kajian Pustaka; Bab III Metode Penelitian; Bab IV Hasil dan Pembahasan; Bab V Simpulan dan Saran; Daftar Pustaka, serta contohnya di bawah ini!

Struktur Teks Karya Ilmiah
Halaman Judul

Halaman judul berisi judul karya tulis, ditulis dengan huruf kapital, jenis karya tulis (misalnya: Laporan Ilmiah atau Karya Tulis Ilmiah, makalah, artikel ilmiah), nama lengkap dan NIS, lambang sekolah (bila perlu), nama lengkap sekolah, dan tahun.
Lambang sekolah boleh diletakan setelah jenis tulisan. Semua ditulis dengan huruf kapital dan disusun secara simetris, rapi, dan serasi.
Kemudian, setelah halaman judul, biasanya diikuti: Lembar Pengesahan, Kata Pengantar, Abstraksi, Daftar Isi, Daftar Tabel (bila ada), Daftar Lampiran.
Bab I Pendahuluan

Bagian ini mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasn masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian.
Latar Belakang Masalah
Uraian pada latar belakang msalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya masalah tersebut untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyrakatan, ataupun dalam kegiatan dengan kehidupan pada umumnya.
Rumusan Masalah
Masalah adalah persoalan yang dianggap membingungkan oleh penulis, pada umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa dan bagaimana.
Berangkat dari pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan, misalnya melalui penelitian.
Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya ilmiah tersebut.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pernyataan mengenai focus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah, berdasarkan masalah yang terlah dirumuskan.
Dengan demikian, tujuan tersebut harus sesuai dengan masalah yang dirumuskan pada karya ilmiah.
Manfaat
Manfaat dalam karya tulis ilmiah merupakan kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga tertentu.
Bab II Kajian Pustaka
Kajian pustaka atau landasan teori merupakan bagian kedua (Bab II) dalam sebuah karya ilmiah.
Kajian Pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang objek (variabel) yang diteliti dan argumentasi atas hipotesis yang diajukan.
Bahan kajian pustaka dapat dirujuk dari buku teks, jurnal-jurnal penelitian, makalah, laporan-laporan sebelumnya, ataupun diskusi-diskusi ilmiah.
Bab III Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara atau jalan mengadakan penelitian atau cara untuk mencari, memeriksa kembali dengan teliti.
Kosasih (2019: 307) menyatakan bahwa setiap penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri.
Macam-macam metode penelitian yang dimaksud, misalnya sebagai berikut:
1) Metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakuan apapun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif (statistika) ataupun fakta kualitatif.
2) Metode eksperimen, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapat perlakuan.
3) Metode studi kasus, yaitu langkah-langkah pemerolehan dan pembahasan data lapangan berdasarkan temuan-temuan yang ada pada individu atau kasus tertentu.
4) Metode penelitian kelas, yaitu metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar, prestasi belajar siswa dalam kompetensi belajar tertentu.
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Bagian-bagian dalam bab ini disesuaikan dengan rumusan dan temuan data. Apabila ada tiga masalah dalam rumusan, maka pembahasannya juga harus berkaitan dengan ketiga rumusan dan tujuan yang ada.
Agar hasil penelitian objektif, sertakanlah gambar, angka-angka (hasil penelitian kuantitatif atau kualitatifnya yang dikuantitatifkan tabel dan grafik. Pembahasannya disesuaikan dengan rumusan dan tujuan penelitian.
Bab V Simpulan dan Saran
Simpulan merupakan rangkuman dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV. Sedangkan saran merupakan pendapat yang dikemukakan untuk dipertimbangkan.
Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan daftar yang mencantumkan nama penulis, tahun, judul, kota, dan penerbit.
Daftar pustaka ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku, dan disusun menurut abjad.
Kaidah Kebahasaan

Objektivitas suatu karya ilmiah antara lain ditandai oleh pilihan kata yang bersifat impersonal.
Hal ini berbeda dengan teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun cerpen yang pengarangnya bisa ber-aku, kamu, dan dia.
Kata ganti yang digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya penulis atau peneliti.
Kaidah kebahasaan karya ilmiah:
a) Karya ilmiah memerlukan kelugasan dalam pembahasannya.
b) Karya ilmiah menghindari penggunaan kata dan kalimat yang bermakna ganda.
c) Karya ilmiah mensyaratkan ragam yang memberikan keajegan dan kepastian makna.
d) Ragam bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah haruslah lugas (bermakna denotatif).
e) Makna yang terkandung dalam kata-katanya harus diungkapkan secara eksplisit guna mencegah timbulnya pemberian makna lain.
f) Kata baku pun perlu digunakan dalam karya ilmiah untuk menunjukan bahwa tulisan tersebut bersifat formal.
g) Selain kata baku, istilah pun akan banyak muncul berkaitan dengan isi karya ilmiah tersebut.
h) Jika karya ilmiah membahas bidang pendidikan, maka istilah pendidikan pun akan sering muncul pada karya ilmiah tersebut.
i) Karya ilmiah banyak menggunakan kata kerja mental, seperti diduga, dianalisis, atau dipahami.
Denotasi dan Konotasi
Ragam bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah harus lugas dan bermakna denotatif. Makna denotasi adalah makna kata yang tidak mengalami perubahan, sesuai dengan konsep asalnya.
Makna denotasi disebut juga makna lugas. Kata itu tidak mengalami penambahan penambahan makna. Adapun makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan.
Tambahan-tambahan itu berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang terhadap suatu hal. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh lain dalam tabel di bawah ini!
Contoh Karya Ilmiah
Kamu bisa menyimak contoh penulisan karya ilmiah berjudul “Hutan Kotaku” yang disusun oleh siswa SMAN 17 Batam disini.
Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar contoh karya ilmiah.
Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!
Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan mapel lainnya, serta bantuan langsung dari para guru secara live online melalui KODIO Learning.