Contoh Gangguan Pernapasan Pada Manusia | Biologi Kelas 11
Teman KOCO, pernah nggak sih kamu mengalami flu yang membuat hidung menjadi tersumbat sehingga untuk napas pun juga susah? Kondisi seperti ini merupakan gangguan pernapasan lho, dimana sistem pernapasan tidak bekerja optimal sebagaimana mestinya. Ternyata, gangguan pernapasan itu tidak hanya flu saja, Teman KOCO. Ada beberapa gangguan pernapasan lain yang juga sering menyerang manusia. Penasaran apa saja itu? Yuk, langsung simak penjelasannya di bawah ini!
Apa Itu Gangguan Pernapasan?
Jika kemarin kita sudah belajar tentang organ dan mekanisme pernapasan pada manusia, nah kali ini Minco akan membahas tentang gangguan pernapasan yang sering terjadi pada manusia. Jadi, gangguan pernapasan adalah suatu kondisi dimana sistem pernapasan manusia tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya, baik itu disebabkan karena virus, udara kotor, ataupun gaya hidup yang tidak sehat.
Seperti yang sudah kamu ketahui, sistem pernapasan atau respirasi manusia terdiri dari saluran udara, pembuluh darah, paru-paru, dan otot-otot saluran pernapasan. Berbagai organ dan jaringan ini akan bekerja sama dalam pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. Jika kamu sering menghirup udara yang tidak sehat secara terus menerus, misalnya asap rokok atau asap kendaraan, maka organ-organ ini tidak akan bisa berfungsi secara optimal. Hal inilah yang dapat menimbulkan resiko gangguan, kelainan, maupun penyakit pernapasan pada tubuh.
Flu
Salah satu gangguan pernapasan yang cukup sering menyerang manusia adalah flu. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus influenza yang mampu mengganggu sistem pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus influenza dapat menyebar melalui udara, benda yang telah terkontaminasi. hingga kontak fisik dengan penderita flu. Gejala yang biasa dialami adalah demam, pilek, hidung tersumbat, dan sakit kepala.
Meskipun tergolong gejala ringan, flu dapat menjadi parah pada orang-orang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh atau imun yang lemah. Jika kamu mengalami hal ini, maka perbanyak istirahat dan minum air putih, mengonsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin C, serta meminum obat sesuai anjuran dokter. Untuk mencegah flu menyerang pada tubuh, kamu bisa melakukan vaksinasi influenza, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak dengan penderita flu.
Asma
Gangguan pernapasan yang satu ini biasa ditandai dengan peradangan atau penyempitan pada saluran pernapasan. Asma dapat disebabkan karena alergi, paparan asap, polusi, maupun udara dingin. Umumnya, penderita asma akan mengalami gejala seperti sesak napas, batuk, mengi, hingga nyeri dada. Bisa dibilang saluran pernapasan orang yang mempunyai penyakit asma lebih sensitif dibanding dengan orang sehat, maka dari itu tak heran jika penyakit ini dapat kambuh lagi.
Untuk pengobatannya sendiri, asma dapat diredakan dengan meminum obat-obatan atau operasi. Walaupun penyakit ini sulit dicegah, namun kamu bisa mencoba untuk menjalani vaksinasi influenza dan pneumonia secara teratur, mengetahui gejala pemicunya, serta memeriksakan diri ke dokter.
Sinusitis
Sesuai namanya, gangguan pernapasan ini menyerang lapisan sinus sehingga membuat penderitanya mengalami gejala pilek, hidung tersumbat, dan nyeri di area wajah. Sinus adalah rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak. Rongga kecil ini terdapat pada bagian belakang tulang dahi, struktur tulang pipi, kedua sisi batang hidung, dan belakang mata.
Sinusitis dapat disebabkan karena adanya peradangan pada lapisan sinus akibat infeksi, virus, atau alergi. Hal ini membuat sinus menjadi memproduksi banyak lendir yang menyumbat pernapasan. Biasanya sinusitif menimbulkan gejala berupa pilek, hidung tersumbat, nyeri wajah, dan penurunan kemampuan indra penciuman. Penyakit ini bisa diobati dengan mengonsumsi obat-obatan atau operasi. Untuk mencegahnya, kamu bisa menghindari zat pemicu alergi, menggunakan masker dengan benar, tidak merokok, dan menjaga jarak dengan orang sakit.
Pneumonia

Gangguan pernapasan selanjutnya yaitu pneumonia atau gangguan pada paru-paru yang disebabkan karena adanya infeksi virus, bakteri, covid, atau jamur. Pada penyakit ini, alveolus mengalami peradangan sehingga membuatnya dipenuhi cairan atau nanah. Hal inilah yang membuat penderitanya menjadi sulit untuk bernapas. Gejala yang dialami cukup variatif yakni batuk berdahak, demam, menggigil, sesak napas, nyeri dada ketika bernapas, mual, nafsu makan hilang, serta kelelahan.
Pneumonia biasanya diobati melalui antibiotik atau obat pneumonia lainnya untuk meredakan gejala batuk, demam, dan nyeri. Kamu bisa menghindari penyakit ini dengan rajin mencuci tangan, tidak sembarangan menyentuh hidung dan mulut, dan menghindari kontak dengan orang yang sakit.
Kanker paru-paru

Jenis kanker yang satu ini tentu menyerang paru-paru dan termasuk kanker yang paling berbahaya karena dapat menimbulkan kematian. Perokok aktif maupun pasif sangat beresiko tinggi mengalami kanker paru-paru. Kanker paru-paru berkembang dengan sangat cepat yang biasanya terbagi menjadi beberapa tingkat stadium.
Kanker paru-paru paling sering terjadi karena kebiasaan merokok, terpapar polusi udara yang buruk, tinggal di lingkungan yang tercemar zat berbahaya, atau faktor genetik. Umumnya, gejala penyakit ini akan muncul ketika kanker sudah cukup besar atau telah menyebar ke jaringan dan organ sekitar. Gejala yang biasa dirasakan adalah batuk kronis, sesak napas, batuk berdarah, dan nyeri dada. Untuk pengobatannya tentu saja harus dengan operasi pengangkatan kanker atau kemoterapi bila sudah mencapai stadium lanjut.
Emfisema
Rusaknya alveolus dalam paru-paru tentu akan membuat kita menjadi kesulitan bernapas. Hal inilah yang dirasakan oleh penderita emfisema, dimana bagian alveolusnya pecah dan membentuk satu kantong udara besar. Kantong udara ini mengakibatkan luas area permukaan paru-paru menjadi berkurang dan kadar oksigen yang mencapai aliran darah pun menurun, sehingga karbon dioksida susah dikeluarkan.
Penyebab utama dari emfisema ini adalah karena paparan zat yang dapat membuat paru-paru menjadi iritasi, seperti asap rokok, polusi udara, asap atau debu bahan kimia dari lingkungan. Selain itu, kebiasaan merokok dan bekerja di lingkungan yang mudah terpapar polusi udara juga dapat meningkatkan risiko emfisema.
Secara umum, penderita emfisema akan mulai menunjukkan gejala sesak napas, batuk yang terus-menerus, mengi, nyeri dada, mudah lelah, infeksi paru-paru, hingga depresi. Untuk mengatasinya, tentu harus melakukan pemeriksaan diri ke dokter agar dilakukan rontgen dada, CT Scan, tes fungsi paru, dan sebagainya. Dari hasil tes tersebut, akan diputuskan untuk operasi, terapi, atau pemberian obat-obatan saja.
Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pernapasan
Agar kamu tidak mengalami gangguan pernapasan seperti yang sudah Minco jelaskan tadi, maka kamu harus melakukan berbagai upaya untuk menjaga kesehatan sistem pernapasan. Di antaranya yaitu:
- Rajin bergerak dan berolahraga
- Rutin membersihkan rumah dari debu dan kotoran
- Selalu mencuci tangan setelah beraktivitas
- Latihan pernapasan mendalam
- Menghindari kebiasaan merokok
- Memelihara tanaman dalam ruangan
- Memperbanyak asupan cairan dan nutrisi yang cukup
- Menjauhi asap rokok, kendaraan, atau polusi udara lainnya
- Melakukan vaksinasi
Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini?
Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya. Kamu juga bisa mencoba mengerjakan tugas terkait topik ini di Kelas BesTie lho!
Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.
Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!
