Biologi, SMA, Topik Belajar

Contoh Gangguan Pencernaan yang Dialami Manusia | Biologi Kelas 11

Teman KOCO, apa kamu pernah mengalami sembelit karena kurang mengonsumsi sayur dan buah. atau maag karena suka menunda makan? Nah, kedua hal tersebut termasuk gangguan pencernaan yang seringkali dialami oleh manusia. Pola hidup yang tidak sehat, stres yang berlebihan, dan makan makanan sembarang menjadi faktor pemicu terjadinya gangguan ini. Hmm, kira-kira apa saja ya gangguan pencernaan yang kerap kali menyerang manusia dan bagaimana cara mencegahnya? Tenang aja, Minco akan jelaskan semuanya untuk kamu! Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Gangguan Pencernaan

Perlu kamu ketahui, gangguan pencernaan adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sistem pencernaan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gangguan pencernaan terbagi menjadi dua jenis yaitu gangguan pencernaan organik yang terjadi ketika ada kelainan struktural pada sistem pencernaan, dan gangguan fungsional yang terjadi ketika saluran pencernaan secara struktural normal namun masih tidak berfungsi dengan baik. Berikut adalah beberapa gangguan pencernaan yang sering dialami oleh manusia:

Diare

Gangguan pencernaan ini pasti sudah pernah kamu alami, dimana penderitanya sering buang air besar dengan feses yang encer atau berair (lebih dari 3x dalam sehari). Biasanya diare dapat terjadi karena mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit. Misalnya, buah atau sayuran yang tidak dicuci dengan bersih, makanan yang dijual di tempat kotor, dan lain sebagainya.

Beberapa gejala yang paling sering dialami oleh penderita diare biasanya yaitu:

  • Perut mulas
  • Buang air besar dengan feses yang cair atau bahkan berdarah
  • Sulit menahan buang air besar
  • Kepala pusing
  • Badan lemas
  • Kulit terasa lebih kering

Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, maka yang pertama harus kamu lakukan adalah sering meminum cairan elektrolit. Sebab, saat diare kamu akan lebih banyak kehilangan cairan hingga dehidrasi. Selain itu, kamu juga perlu mengonsumsi makanan lunak, suplemen probiotik, dan obat antidiare yang tersedia di apotek atau sesuai resep dokter.

Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Jenis gangguan pencernaan yang lain yaitu GERD atau biasa disebut dengan penyakit asam lambung. Penyakit ini disebabkan karena melemahnya katup atau sfingter (otot yang mendorong makanan masuk ke kerongkongan menuju lambung) yang terletak di bagian bawah kerongkongan. Dengan melemahnya katup ini, maka makanan atau minuman yang masuk menuju lambung pun menjadi sulit untuk dicerna atau isi lambung menjadi naik ke kerongkongan.

Jika kamu pernah mengalami gangguan ini, biasanya akan diawali dengan munculnya rasa asam dan pahit di mulut atau rasa perih dan panas terbakar di dada maupun ulu hati. Gejala-gejala tersebut bisa semakin parah kalau kamu gunakan untuk membungkuk, berbaring, atau setelah makan. Ada beberapa gejala GERD lain yang biasa terjadi, yaitu:

  • Kesulitan menelan atau perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan.
  • Gangguan pernapasan, seperti batuk-batuk dan sesak napas.
  • Suara serak.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit tenggorokan.
  • Keluarnya isi lambung tanpa disadari.
  • Gangguan tidur.
  • Kerusakan gigi karena sering terkena asam lambung.
  • Bau mulut.
  • Kambuhnya asma bagi penderita asma.

Untuk mengatasi GERD, akan lebih baik jika kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan obat yang tepat. Beberapa obat yang biasa digunakan untuk penyakit ini adalah antasida, ranitidine, lansoprazole dan omeprazole. Selain obat-obatan, kamu juga harus memperbaiki gaya hidup misalnya seperti tidak merokok, menghindari makanan yang memicu asam lambung naik, tidak berbaring setelah makan, dan sebagainya.

Sembelit

Kebalikan dari diare, sembelit merupakan gangguan pencernaan yang dimana penderitanya mengalami kesulitan buang air besar. Hal ini disebabkan karena terjadi penurunan kerja usus, sehingga membuat feses menjadi tidak lancar atau bahkan sulit untuk keluar. Seseorang bisa mengalami hal ini ketika mereka mencoba makanan baru, stres, terlalu banyak duduk, badan terlalu gemuk, dan lain sebagainya. Gejala yang umum terjadi adalah sebagai berikut:

  • Susah buang air besar,
  • Feses keras atau kering,
  • Sakit perut dan terasa mual,
  • BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu,
  • Perut terasa kencang, keras, penuh, atau padat,
  • BAB berdarah atau keluar darah setelah buang air besar
  • Tidak puas setelah buang air besar atau merasa ada yang tersumbat

Jika kamu merasakan satu atau lebih gejala di atas, maka kamu harus segera mengobatinya dengan meminum obat, mengonsumsi makanan yang bergizi dan kaya serat, serta menjadi lebih produktif. Namun, kalau gejala-gejala tersebut masih terus berlanjut hingga lebih dari tiga bulan maka kamu harus berobat ke dokter untuk mendapatkan perawatan intensif. sebab kondisi ini bisa digolongkan sebagai sembelit kronis.

Radang usus buntu

Sesuai namanya, gangguan pencernaan ini terjadi karena usus yang buntu atau tersumbat karena sesuatu seperti feses, infeksi, ataupun tumor. Radang usus buntu biasanya ditandai dengan adanya rasa nyeri di perut bagian kanan bawah dan jika dibiarkan maka dapat menyebabkan usus menjadi pecah. Jika usus mengalami infeksi, maka bakteri di dalamnya akan berkembang secara cepat hingga membuat usus buntu menjadi meradang, bengkak, dan bahkan bernanah.

Penyebab dari radang usus buntuk sebenarnya belum bisa dipastikan, namun ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya penyakit ini, yaitu:

  • Hambatan di pintu rongga usus buntu akibat penumpukan feses atau tinja yang mengeras
  • Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di saluran pencernaan atau bagian tubuh lainnya
  • Penyumbatan rongga usus buntu akibat pertumbuhan parasit di pencernaan, misalnya infeksi cacing kremi atau ascariasis
  • Kondisi medis tertentu, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease
  • Cedera di perut

Dari beberapa faktor tersebut, biasanya seseorang akan mengalami gejala-gejala seperti:

  • Perut kembung
  • Mual dan muntah
  • Demam dan menggigil
  • Hilang nafsu makan
  • Tidak bisa buang gas atau kentut
  • Sembelit (konstipasi)
  • Diare

Lalu, bagaimana cara mengatasi gangguan pencernaan ini Minco? Tentu saja, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter apalagi jika perut bagian kanan sudah terasa sangat nyeri. Ingat, jangan meminum obat pereda nyeri, obat pencahar, dan kompres hangat tanpa ada anjuran atau resep dari dokter.

Wasir

Gangguan pencernaan lainnya yang juga sering dialami oleh seseorang adalah wasir. Gangguan atau penyakit ini berupa peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah di bagian akhir usus besar (rektum) dan anus. Walaupun penyakit wasir seringkali di alami oleh orang yang berusia 50 tahun keatas, namun penyakit ini bisa juga menyerang segala usia lho.

Wasit atau yang juga disebut dengan ambeien ini biasanya akan menimbulkan rasa tidak nyaman ketika duduk, gatal, serta pendarahan di anus. Beberapa gejala yang biasa muncul pada penderita wasir adalah sebagai berikut:

  • Rasa gatal atau sakit di sekitar anus
  • Benjolan keras di sekitar anus yang terasa perih
  • Perdarahan dari anus setelah buang air besar
  • Keluarnya lendir setelah BAB

Penyakit wasir harus segera ditangani agar tidak semakin membengkak, terpelintir, atau bahkan pecah. Cara pengobatannya bisa dengan cara mengonsumsi obat pelancar BAB, mengoleskan salep wasir, melakukan operasi pengangkatan wasir, dan menerapkan pola makan yang sehat.

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan

Jika kamu tidak ingin mengalami beberapa gangguan pencernaan seperti di atas, maka kamu harus selalu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Contohnya seperti:

  • Mengonsumsi makanan kaya serat (25 gram/hari) seperti sayuran, buah, kacang, dan biji-bijian.
  • Rutin mengonsumsi probiotik misalnya tempe, yoghurt, atau oncom untuk membantuk melawan bakteri jahat pada pencernaan.
  • Mengurangi makanan berlemak dan pilih sumber lemak tak jenuh seperti pada alpukat, telur, atau ikan.
  • Rajin minum air putih untuk melancarkan BAB dan mencegah sembelit.
  • Tidak tidur setelah makan, setidaknya tunggu selama 2-3 jam dulu.
  • Selalu aktif bergerak misalnya olahraga, bersih-bersih rumah, jalan-jalan, dan lainnya.
  • Mengurangi kegiatan atau hal-hal yang dapat memicu stres.

Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini? Baca juga materi tentang sistem pencernaan manusia, agar pengetahuan kamu makin luas!

Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya. Kamu juga bisa mencoba mengerjakan tugas terkait topik ini di Kelas BesTie lho!

Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.   

Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!

koco star

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *