Bahasa Indonesia, SMA, Topik Belajar

Cara Menelaah Teks Cerpen | Bahasa Indonesia Kelas 11

Teman KOCO, masih ingat nggak dengan materi cerpen di kelas 9 kemarin? Nah, kali ini di jenjang yang baru kamu akan belajar lagi mengenai cerpen lebih dalam. Jangan bosan ya! Tenang di materi sekarang Minco bakal ajak kamu belajar tentang bagaimana cara menelaah teks cerpen dengan tepat berdasarkan struktur dan kaidahnya. Yuk, langsung simak aja penjelasannya di sini!

Review Singkat

Cerpen
Ciri-ciri, Unsur, Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerpen

Minco tebak teman KOCO pasti banyak yang sudah lupa dengan materi tentang cerpen? Tapi tenang, di sini ada Minco yang baik hati memberikan kamu review singkat terkait cerpen agar kamu ingat kembali dan nyambung dengan materi yang akan Minco bawa kali ini.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pengertian cerpen atau cerita pendek merupakan tulisan karya sastra yang berisi tentang cerita fiksi prosa. Umumnya, cerpen hanya terdiri dari 1.600 – 10.000 kata saja dan hanya ada satu konflik permasalahan. Meski begitu, dalam cerpen akan selalu ada pesan atau amanat yang bisa kamu ambil.

Cerita yang disajikan dalam cerpen biasanya tidak begitu rumit seperti novel. Cerpen lebih banyak menceritakan tentang kisah romantis, persahabatan, komedi, atau kisah-kisah ringan yang relate dengan kehidupan sehari-hari secara singkat.

Cerpen sendiri mempunyai unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang dapat membuat cerita di dalamnya menjadi lebih jelas dan hidup, yaitu tema, latar, alur, tokoh, sudut pandang, latar belakang cerita, hingga kepengarangan. Tanpa semua unsur ini, cerita kamu akan berantakan dan bisa membingungkan pembaca lho.

Selain unsur, cerpen juga mempunyai struktur dan kaidah kebahasaan yang perlu kamu pahami untuk bisa menelaah isi cerpen. Untuk lebih jelasnya, yuk kita masuk ke pembahasan utama!

Menelaah Teks Cerpen

Kenapa sih Minco cerpen harus ditelaah segala?

Memang apa fungsinya?

Pertanyaan ini mungkin ada dibenak teman KOCO saat melihat judul materi ini. Okey, Minco akan menjelaskannya khusus buat kamu.

Menelaah teks cerpen maksudnya adalah mengkaji lebih dalam suatu cerpen untuk memastikan kelengkapan struktur, penggunaan bahasa, kelebihan, dan kekurangan dari teks. Jadi, sederhananya dengan kamu menelaah teks ini kamu bisa mengetahui bagus dan lengkap tidaknya suatu cerpen tersebut.

Biasanya kegiatan ini dilakukan ketika kamu sudah selesai menulis cerpen. Untuk memastikan apakah cerpen yang kamu buat sudah mengikuti aturan penulisan cerpen, maka kamu harus mengeceknya kembali dengan cara menelaah. Jika memang ada yang salah atau kurang, maka kamu harus segera memperbaikinya. Dengan begitu, kamu bisa menyajikan cerpen yang baik dan dapat dipahami oleh pembaca.

Cara Menelaah Teks Cerpen

Cerpen
Cara menelaah teks cerpen

Sebenarnya apa sih Minco yang ditelaah dari teks cerpen itu?

Dalam teks cerpen, ada dua hal yang perlu kamu telaah yaitu struktur dan kaidah kebahasaan ceritanya. Keduanya sama-sama penting dan menentukan keseluruhan cerita. Maka dari itulah, perlu adanya pengecekan kembali agar teks benar-benar layak dan mudah untuk dibaca.

Struktur cerpen

Cerpen
Struktur umum cerpen

Hal pertama yang perlu kamu telaah dalam teks cerpen adalah strukturnya. Struktur cerpen merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen itu sendiri. Bisa dibilang struktur ini alur dari sebuah cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat atau secara kronologis. Secara umum, alur cerita terbagi ke dalam bagian-bagian berikut:

1. Pengenalan situasi cerita (exposition, orientation)

Pada bagian awal cerita, pengarang akan memperkenalkan para tokoh, mengatur adegan, dan hubungan antar tokoh. Bahkan ada juga pengarang yang sudah menjelaskan sedikit mengenai watak dari tokoh di bagian ini.

2. Pengungkapan peristiwa (complication)

Selanjutnya pada bagian kedua, pengarang akan mulai menyajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan ataupun kesulitan-kesulitan yang dialami para tokohnya. Jadi, bisa dibilang bagian ini awal mula atau penyebab munculnya suatu masalah.

3. Adanya konflik (rising action)

Masuk ke bagian ketiga, pengarang akan mulai memunculkan konflik atau suatu masalah dalam cerita. Pada bagian ini terjadi peningkatan perhatian dan emosi seperti kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang dapat menambah kesulitan atau penderitaan tokoh.

4. Puncak konflik (turning point)

Sering disebut sebagai klimaks, bagian keempat ini menjadi bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini juga akan ada perubahan nasib beberapa tokoh, misalnya berhasil menyelesaikan masalah atau malah gagal mendapatkan sesuatu.

5. Penyelesaian (ending atau coda)

Sebagai akhir cerita, bagian ini berisi penjelasan tentang sikap atau nasib yang dialami oleh tokoh setelah mengalami konflik tersebut. Namun, ada juga beberapa cerpen yang akhir ceritanya dibiarkan menggantung tanpa adanya penyelesaian.

Kaidah kebahasaan

Setelah struktur, selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah menelaah kaidah kebahasaannya yang terbagi dalam beberapa poin, yaitu:

1. Kosakata

Secara umum, kosakata mempunyai hubungan yang erat dalam membangun alur cerita. Pemilihan dan penggunaan kosakata yang tepat akan memberikan gambaran yang sesuai dengan cerita serta menambah keindahan makna. Contohnya yaitu:

Bentuk: lingkaran, persegi, segitiga, kubus, bulat, tidak beraturan, abstrak, dsb.

Sayuran: kubis, bayam, kangkung, sawi, kol, pokcoy, asparagus, dsb.

Indah: cantik, menawan, mengagumkan, menyenangkan, elok, bagus, dsb.

2. Gaya bahasa

Kaidah selanjutnya yang perlu kamu telaah yaitu gaya bahasa atau sering disebut sebagai majas. Gaya bahasa pada cerpen mampu meningkatkan keindahan dan efek makna bacaan. Ada beberapa jenis gaya bahasa yang sering digunakan dalam cerpen, yaitu:

  • Personifikasi: Menggantikan fungsi benda mati yang bisa bersikap seperti manusia. Contohnya seperti “daun kepala tersebut seakan melambai dan mengajakku untuk segera bermain ke pantai”.
  • Metafora: Meletakkan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan dalam bentuk ungkapan. Misalnya “Pegawai tersebut merupakan tangan kanan bos besar”.
  • Asosiasi: Membandingkan dua objek yang berbeda namun dianggap sama dengan penambahan kata bagaikan atau bak, seperti “Kakak beradik itu bagaikan pinang dibelah dua“.
  • Hiperbola: Mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan atau bahkan tidak masuk akal. Contohnya “Orang tuanya memeras keringat agar anaknya bisa lanjut sekolah“.

3. Kalimat deskriptif

Penggunaan kalimat ini dalam cerpen berfungsi untuk menggambarkan keadaan atau peristiwa di dalamnya. Dengan adanya kalimat deskriptif, pembaca bisa lebih memahami alur cerita dan peristiwa yang terjadi. Misalnya, Di sekolahku yang baru ini, aku mempunyai teman sebangku yang sangat baik dan loyal. Dia anak tunggal di keluarganya sehingga tak heran bila dia sangat senang mempunyai teman bermain. Temanku ini sangat cantik dengan wajahnya yang chubby ditambah dengan rambut panjang berponi. Selain cantik, ternyata aku baru tahu kalau dia sangat jago bermain taekwondo dan sering mendapatkan medali emas. Sungguh, aku sangat bahagia sekaligus bangga mempunyai teman seperti dia.

4. Bahasa tidak baku atau non formal

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, cerpen umumnya menceritakan kisah-kisah ringan yang relate dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga, seringkali bahasa yang digunakan juga bahasa sehari-hari atau tidak baku. Tujuannya agar cerpen bisa lebih dekat dengan para pembacanya dan membuat cerita menjadi lebih nyata.

5. Kalimat keterangan waktu

Kaidah kebahasaan yang terakhir yaitu kalimat yang didalamnya terdapat kata keterangan waktu. Misalnya besok, kemarin, pagi, siang, malam, dan sebagainya. Dengan adanya kalimat ini, pembaca dapat mengetahui dengan jelas latar waktu dari ceritanya. Mereka pun juga tidak akan bingung alur dari cerita tersebut.

Contoh Teks Cerpen

Berikut adalah contoh cerpen beserta dengan hasil telaahnya berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaannya:

Teks Berbentuk Cerpen: “Persahabatan Sejati

Saat ini aku berada di kelas 3 SMP, setiap hari kujalani bersama dengan ketiga sahabatku yaitu Aris, Andri, dan Ana. Kita berempat sudah bersahabat sejak kecil.

Suatu saat kami menulis surat perjanjian persahabatan di sobekan kertas yang dimasukkan ke dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut dikubur di bawah pohon yang nantinya surat tersebut akan kami buka saat kami menerima hasil ujian kelulusan.

Hari yang kami berempat tunggu akhirnya tiba, kami pun menerima hasil ujian dan hasilnya kami berempat lulus semua.

Kami serentak langsung pergi berlari ke bawah pohon yang pernah kami datangi dan menggali tepat di mana botol yang dahulu dikubur berada.

Kemudian, kami berempat membuka botol tersebut dan membaca tulisan yang dulu pernah kami tulis. Kertas tersebut bertuliskan “Kami berjanji akan selalu bersama untuk selamanya.

Keesokan hari, Aris berencana untuk merayakan kelulusan kami berempat. Malamnya kami berempat pergi bersama ke suatu tempat dan di situlah saat-saat yang tidak bisa aku lupakan karena aris berencana untuk menyatakan perasannya kepadaku. Akhirnya aku dan Aris berpacaran.

Begitu juga dengan Andri, dia pun berpacaran dengan Ana. Malam itu sungguh malam yang istimewa untuk kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang.

Ketika perjalanan pulang, entah mengapa perasaanku tidak enak.

“Perasaanku nggak enak banget ya?” Ucapku penuh cemas.

“Udahlah Ndi, santai aja, kita ngga bakalan kenapa-kenapa” jawab Andri dengan santai.

Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan Nindi terjadi.

“Arissss awasss! di depan ada juang!” Teriak Nindi.

“Aaaaaaaaaa!!!”

Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke dalam jurang. Aku tak kuasa menahan air mata yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri.

Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berada di sampingku.

“Nindi.. kamu sudah sadar, Nak?” Tanya ibuku.

“Ibu.. aku di mana? Di mana Ana, Andri, dan Aris?” tanyaku.

“Kamu di rumah sakit Nak, kamu yang sabar ya, Andri dan Aris tidak tertolong di lokasi kecelakaan” Jawab ibu sambil menitikkan air mata.

Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar pernyataan ibu.

“Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta kamu, tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku.” batinku berkata.

Lantas, 2 hari berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Tetapi sekarang semua itu hanya angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian.

Sumber: 99.co

Struktur dan kaidah kebahasaan

StrukturPengenalan situasi ceritaSituasi cerita berupa tokoh “aku” yang seorang siswa kelas 3 SMP dan mempunyai 3 sahabat yakni Aris, Andri, dan Ana.
 Pengungkapan peristiwaPenyebab awal konflik adalah ketika keempat tokoh menulis surat perjanjian persahabatan di sobekan kertas yang dimasukkan ke dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut dikubur di bawah pohon yang nantinya surat tersebut akan mereka buka ketika sudah menerima hasil ujian kelulusan.
 Adanya konflikMereka berempat melanggar janji persahabatan dengan menyatakan perasaannya masing-masing di suatu tempat.
 Puncak konflikKetika perjalanan pulang, keempat tokoh kecelakaan mobil dan masuk jurang. Aris dan Andri meninggal di tempat kejadian.
 PenyelesaianTokoh “aku” sangat sedih dan mencoba ikhlas dengan selalu mengenang para sahabatnya.
Kaidah kebahasaanKosakataTempat: Jurang, makam Bentuk: Botol, kertas
 Gaya bahasa/majas
 Kalimat deskriptifSuatu saat kami menulis surat perjanjian persahabatan di sobekan kertas yang dimasukkan ke dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut dikubur di bawah pohon yang nantinya surat tersebut akan kami buka saat kami menerima hasil ujian kelulusan.
 Bahasa tidak baku/non formal“Perasaanku nggak enak banget ya?” Ucapku penuh cemas.   “Udahlah ndi, santai aja, kita ngga bakalan kenapa-kenapa” jawab andri dengan santai.
 Kalimat keterangan waktuKeesokan hari, aris berencana untuk merayakan kelulusan kami berempat. Malamnya kami berempat pergi bersama ke suatu tempat dan di situlah saat-saat yang tidak bisa aku lupakan karena aris berencana untuk menyatakan perasannya kepadaku. Akhirnya aku dan aris berpacaran.

Bagaimana, Teman KOCO? Gampang banget, kan?

Kalau kamu masih bingung bagaimana cara menelaahnya, tulis di kolom komentar, ya. Jangan lupa juga untuk sering-sering latihan menelaah teks berbentuk cerpen lainnya atau menonton video untuk meningkatkan pemahaman kamu mengenai materi kali ini.

Kamu bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran dan bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star lho!  

Klik banner dibawah ini untuk dapatkan aksesnya. 

KOCO Schools Banner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *