Cara Membuat Teks Eksplanasi | Bahasa Indonesia Kelas 11
Hai, teman KOCO! Masih ingat dengan materi tentang teks eksplanasi kemarin? Nah, kali ini Minco akan ngajak kamu lagi nih untuk membuat teks eksplanasi yang baik dan benar. Penasaran gimana caranya? Cusss, langsung simak penjelasannya di bawah ini ya!
Review Singkat

Sebelum masuk ke pembahasan utama nih, Minco mau merefresh daya ingat kamu lagi nih terkait teks eksplanasi. Jadi, teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang penyebab dan rangkaian proses terjadinya suatu peristiwa, seperti bencana alam, perkembangan teknologi, maupun kasus sosial. Berbeda dengan teks tanggapan, teks ini sifatnya informatif dan tidak memaksa pembacanya untuk percaya dengan hal yang disampaikan.
Salah satu ciri dari teks eksplanasi yang wajib kamu pahami adalah struktur tulisan yang jelas. Dalam membuat teks ini, kamu harus mengidentifikasi fenomenanya terlebih dahulu, baru kemudian menjelaskan secara rinci proses kejadiannya, lalu yang terakhir memberikan ulasan berupa komentar atau penilaian.
Jenis teks eksplanasi pun bermacam-macam, yaitu teks sequential, faktorial, teoritis, dan kausal. Semua jenis teks harus berisi informasi yang berdasarkan fakta, berhubungan dengan ilmu pengetahuan, bersifat informatif, serta terdapat penanda urutannya.
Selain itu, jika kamu tidak lupa teks eksplanasi ini mempunyai kaidah kebahasaan yang penting untuk diperhatikan. Kaidah tersebut meliputi adanya konjungsi kausalitas yang berupa kata penghubung, serta menggunakan kata ganti, kata pasif, dan kata teknis di dalamnya.
Nah, sudah mulai ingat lagi sekarang?
Yuk, sekarang kita masuk ke pembahasan utamanya!
Cara Membuat Teks Eksplanasi

Setelah memahami tentang arti, struktur, hingga kaidah kebahasaannya, sekarang kamu perlu mengetahui tentang bagaimana cara membuat teks eksplanasi yang baik dan benar. Berikut adalah beberapa cara atau langkah yang harus kamu lakukan:
1. Tentukan subjek
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan dalam membuat teks eksplanasi adalah menentukan subjek yang akan dibahas dalam teks. Kamu bisa mulai dengan melakukan observasi terhadap peristiwa yang terjadi di sekitar kamu. Cari tahu apa yang sedang viral di media sosial terkait fenomena alam maupun sosial. Contohnya seperti, bencana banjir akibat curah hujan tinggi yang terjadi di Jakarta sehingga membuat macet berkepanjangan.
Nah, dari peristiwa tersebut kamu bisa menentukan subjek sekaligus topik yang akan dibahas misalnya banjir, kemacetan, atau kota Jakarta. Jika kamu sudah menemukan subjek dan topik di awal, maka selanjutnya kamu bisa tahu apa yang akan kamu sampaikan dalam teks.
Sebenarnya tidak harus peristiwa yang sedang trending, tapi kamu juga bisa melakukan observasi peristiwa sederhana. Misalnya penjelasan mengenai penyebab munculnya embun di pagi hari, mengapa pelangi hanya muncul setelah hujan, dan lain sebagainya.
2. Amati peristiwa yang dipilih
Selanjutnya, setelah melakukan observasi dan menentukan topik yang akan dibahas dalam teks, kamu bisa mengamati peristiwa yang kamu pilih tersebut. Amati pergerakan, proses, atau perkembangan dari peristiwa agar kamu bisa tahu batasan masalah yang harus kamu tulis. Dengan begitu, informasi yang kamu sampaikan pun tidak keluar dari topik dan membahas terlalu luas.
3. Kumpulkan data
Cara berikutnya adalah kamu harus mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang kamu dapatkan selama observasi. Catat semua secara rinci dan runtut sehingga akan memudahkan kamu ketika menyusun kerangka tulisan. Semakin detail yang kamu tulis, maka akan semakin banyak dan jelas informasi yang kamu sampaikan kepada pembaca.
Data-data terkait bisa kamu dapatkan melalui berita, artikel, jurnal, ataupun wawancara langsung ke narasumber. Pastikan data yang kamu peroleh valid dan sesuai dengan fakta. Dengan begitu, informasi yang kamu sampaikan pun dapat dipertanggung jawabkan keasliannya.
4. Buat kerangka teks
Setelah mendapatkan data dan mencatatnya menjadi satu secara urut, kamu bisa menyusun data tersebut menjadi sebuah kerangka karangan teks eksplanasi. Susun kerangka berdasarkan struktur yang telah Minco jelaskan di materi sebelumnya.
Jelaskan kejadian awal dari peristiwa yang akan kamu bahas, kemudian rangkai kejadian tersebut secara kronologis maupun kausalitas, lalu yang terakhir tambahkan ulasan dan sumber referensi sebagai pendukung teks.
5. Susun teks eksplanasi
Cara terakhir yang perlu kamu lakukan dalam membuat teks eksplanasi adalah menyusun teks berdasarkan kerangka dan strukturnya. Jangan lupa juga untuk memperhatikan kaidah kebahasaan yang telah ditentukan dan menerapkannya dalam teks. Untuk lebih jelas bagaimana susunannya, kamu bisa melihat beberapa contoh teks eksplanasi di akhir materi ini nanti.
Pola Pengembangan Teks Eksplanasi
Perlu kamu ketahui bahwa teks eksposisi mempunyai pola pengembangan dalam menulisnya. Berikut adalah penjelasannya:
Sebab-akibat (kausalitas)
Jenis pola yang pertama ini, sebab bertindak sebagai gagasan atau ide umum, sedangkan akibat digunakan sebagai penjelasan lebih rinci atau pengembangan dari gagasan tersebut.
Proses (urutan tindakan/peristiwa)
Jika kamu menggunakan pola ini, maka kamu perlu mengetahui penjelasan peristiwa secara menyeluruh, termasuk data dan informasi terkait. Kemudian, kamu harus membagi proses tersebut menurut tahapan kejadiannya dan yang terakhir jelaskan setiap urutan itu ke dalam detail yang lebih tegas agar pembaca dapat melihat proses dengan jelas.
Contoh Teks Eksplanasi Beserta Strukturnya
“Gempa Aceh“
Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul 17.58 WIB. Pusat gempa terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km. Bencana ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Dampak kerusakan, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Gempa ini mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter. Kekuatan gempa pada penghujung tahun 2004 itu mencapai 9.0 richter dengan korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1.126.900 kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang disertai gelombang tsunami itu merupakan bencana yang mengakibatkan kematian terbesar sepanjang sejarah.
Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di kawasan Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami, sedangkan untuk korban jiwa, disebabkan oleh tsunami yang menghantam kawasan pantai Barat Aceh dan Sumatera Utara.
Berbeda dengan Sri Lanka, dikonfirmasikan ada 45.000 korban jiwa jatuh dan lebih dari 1 juta jiwa penduduk di negara ini yang terkena dampak gempa secara langsung. Untuk di India sendiri, termasuk Kepulauan Andaman dan Nicobar diperkirakan menelan lebih dari 12.000 korban jiwa.
Di Thailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana, terutama di daerah Phuket diperkirakan ada sekitar 4.500 korban jiwa. Bhumi Jensen, cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal dengan nama Bhumibol Adulyadej juga termasuk salah satu korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun.
Bahkan di Somalia, di Benua Afrika ribuan kilometer dari Indonesia, dilaporkan lebih dari 100 korban jiwa. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka adalah para nelayan.
Gempa Bumi dan Tsunami Aceh yang juga menghantam Thailand. Selain menempati posisi gempa berkekuatan terbesar kedua setelah gempa Chili 1960 yang mencapai 9.5 skala richter, gempa Aceh menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu (durasi) penyesaran yang paling lama, yaitu sekitar 10 menit. Gempa ini cukup besar untuk membuat seluruh bola bumi ikut bergetar.
Struktur Teks
Identifikasi fenomena (pernyataan umum) | Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul 17.58 WIB. Pusat gempa terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km. Bencana ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Dampak kerusakan, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. | Teks eksplanasi Bencana Aceh ini menjelaskan secara rinci tentang fenomena alam yang terjadi pada tahun 2004. Paragraf pertama merupakan struktur pernyataan umum yang menjelaskan waktu peristiwa ini terjadi dan dampak yang dihasilkan secara umum. |
Proses kejadian | Gempa ini mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter. Kekuatan gempa pada penghujung tahun 2004 itu mencapai 9.0 richter dengan korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1.126.900 kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang disertai gelombang tsunami itu merupakan bencana yang mengakibatkan kematian terbesar sepanjang sejarah. Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di kawasan Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami, sedangkan untuk korban jiwa, disebabkan oleh tsunami yang menghantam kawasan pantai Barat Aceh dan Sumatera Utara. Berbeda dengan Sri Lanka, dikonfirmasikan 45.000 korban jiwa jatuh dan lebih dari 1 juta jiwa penduduk di negara ini yang terkena dampak gempa secara langsung. Untuk di India sendiri, termasuk Kepulauan Andaman dan Nicobar diperkirakan menelan lebih dari 12.000 korban jiwa. Di Thailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana, terutama di daerah Phuket diperkirakan ada sekitar 4.500 korban jiwa. Bhumi Jensen, cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal dengan nama Bhumibol Adulyadej juga termasuk salah satu korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun. Bahkan di Somalia, di Benua Afrika ribuan kilometer dari Indonesia, dilaporkan lebih dari 100 korban jiwa. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka adalah para nelayan. | Paragraf-paragraf ini menjelaskan secara detail peristiwa, termasuk fakta terkait kekuatan gempa, tinggi gelombang laut, jumlah korban jiwa, hingga negara yang terdampak oleh peristiwa ini. |
Ulasan | Gempa Bumi dan Tsunami Aceh yang juga menghantam Thailand. Selain menempati posisi gempa berkekuatan terbesar kedua setelah gempa Chili 1960 yang mencapai 9.5 skala richter, gempa Aceh menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu (durasi) penyesaran yang paling lama, yaitu sekitar 10 menit. Gempa ini cukup besar untuk membuat seluruh bola bumi ikut bergetar. | Pada paragraf terakhir, terdapat ulasan mengenai dahsyatnya peristiwa yang menyebabkan bola bumi ikut bergetar. |
Bagaimana, Teman KOCO? Tidak sesulit yang kamu bayangkan, bukan?
Kalau kamu ada pertanyaan seputar cara membuat teks eksplanasi ini, tulis di kolom komentar, ya. Jangan lupa juga untuk sering-sering latihan menulis atau menonton video untuk meningkatkan pemahaman kamu mengenai materi ini.
Kamu bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran dan bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star lho!
Klik banner dibawah ini untuk dapatkan aksesnya.
