Biologi, SMA, Topik Belajar

Cara Kerja Sistem Saraf, Indera, Hormon | Biologi Kelas 11

Usai sebelumnya kita menyimak materi seputar organ eksresi, sistem imun, sistem saraf, dan sistem indra, kini kita akan mempelajarinya lebih dalam lagi seputar proses atau cara kerja sistem saraf, indera (penglihatan/mata, pendengar/telinga, pembau/hidung, pengecap/lidah, peraba/kulit), serta sistem hormon di bawah ini.

Cara Kerja Sistem Saraf

Rangsangan/impuls adalah suatu perubahan yang diterima tubuh baik dari luar atau dalam. Sel saraf menghantarkan impuls dalam bentuk listrik.

Reseptor adalah bagian yang menerima/ merespon rangsangan yang diterima tubuh. Efektor adalah bagian yang digunakan untuk bereaksi terhadap rangsangan yang diterima.

Sistem saraf berfungsi memproses rangsangan yang diterima reseptor untuk meneruskan hasil olahan rangsangan menuju efektor. Mekanisme penghantaran lewat sel saraf:

● Jika tidak ada rangsangan, sel saraf dalam keadaan polarisasi (istirahat)

polarisasi sel saraf - materi Cara Kerja Sistem Saraf, Indera, Hormon | Biologi Kelas 11
Sumber: Siswapedia

● Ketika ada rangsangan, sel saraf melakukan depolarisasi, yaitu pembalikan muatan sel dengan meningkat permeabilitas membran sehingga dapat memasukkan ion Na+

pembalikan muatan sel saraf - materi Cara Kerja Sistem Saraf, Indera, Hormon | Biologi Kelas 11
Sumber: Siswapedia

● Depolarisasi menimbulkan potensial aksi dan daerah itu berpindah secara menjulur sepanjang perjalanan impuls

● Seiring perpindahan daerah polarisasi, daerah yang telah dilewati impuls memulihkan muatannya dengan melepas ion K+

impuls memulihkan muatannya dengan melepas ion K+ Materi Cara Kerja Sistem Saraf, Indera, Hormon | Biologi Kelas 11
Sumber: Siswapedia

● Sel saraf yang telah dilewati impuls mengalami masa refrakter, yaitu tidak peka rangsangan, karena melewati masa pemulihan.

● Rangsangan akan diteruskan dari sel saraf satu ke sel saraf yang lainnya melalui mekanisme penghantaran sinapsis.

Tombol sinapsis, yaitu ujung akhir akson yang membentuk tombol. Neurotransmitter, yaitu zat kimia penghantar impuls antar sel saraf yang dihasilkan sel saraf pra-sinapsis. Mekanisme penghantaran lewat sinapsis :

1) Neurotransmitter dihasilkan sel saraf pra sinapsis dan disimpan dalam vesikel sinapsis.
2) Ketika impuls tiba di tombol sinapsis, membran pra-sinapsis meningkatkan permeabilitas membran sehingga Ca2+ dapat masuk.
3) Ca2+ menyebabkan vesikel sinapsis keluar dari membran pra-sinapsis dan melepaskan neurotransmitter menuju celah sinapsis.
4) Neurotransmitter kemudian diterima reseptor protein pada membran pos-sinapsis, dan impuls dilanjutkan ke sel saraf berikutnya.

● Hasil dari penghantaran dan pengolahan impuls pada sistem saraf pusat menghasilkan reaksi/gerak yang dilakukan efektor.

Cara Kerja Sistem Indera

Indra Penglihatan

Jalannya rangsangan berupa cahaya ke otak:

1) Cahaya masuk ke mata melalui kornea, aqueous humor, pupil, lensa mata, vitreous humor, lalu retina.

2) Cahaya diterima sel-sel fotoreseptor di retina.

3) Pada retina, terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil.

4) Reseptor mengirim impuls ke saraf optik (II), lalu ke lobus oksipitalis otak untuk diinterpretasikan menjadi bayangan tidak terbalik

Indra Pendengaran

Jalannya rangsangan berupa suara ke otak:

1) Getaran suara dari luar masuk melalui daun telinga, saluran telinga, membran timpani, dan tulang pendengaran (martil, landasan, sanggurdi).

2) Getaran kemudian diterima tingkap oval dan masuk ke skala vestibular dan kemudian melingkari koklea sampai menuju skala timpani dan ke luar melalui tingkap bulat.

3) Gerakan di atas menyebabkan membran basiler bergetar dan menyebabkan sel rambut pada organ korti bersentuhan dengan membran tektorial.

4) Sel-sel reseptor kemudian mengirim impuls ke saraf auditori (VIII), lalu ke lobus temporalis otak untuk diinterpretasikan sebagai suara.

Indra Pembau

Jalannya rangsangan berupa bau ke otak:

1) Bau masuk ke hidung bersama udara inspirasi.

2) Bau diterima oleh sel-sel kemoreseptor di rongga hidung.

3) Reseptor mengirim impuls ke saraf olfaktori (I) untuk diinterpretasikan menjadi bau

Indra Pengecap

Jalannya rangsangan berupa rasa ke otak:

1) Molekul makanan dan minuman larut dalam air liur.

2) Rasa masuk ke tunas pengecap dan diterima sel-sel reseptor sesuai rasa yang dikenalnya.

3) Reseptor mengirim impuls ke saraf fasial (V) dan/atau saraf glosofaringeal (IX) ke lobus parietalis otak untuk diinterpretasikan menjadi rasa.

Indra Peraba

Reseptor kulit terdiri dari korpus-korpus pada lapisan epidermis dan dermis yang dapat merasakan berbagai rangsangan.

1) Reseptor ujung bebas, terletak pada lapisan epidermis, merasakan sakit/nyeri.

2) Reseptor ujung rambut, terletak di sekitar folikel rambut, merasakan gerakan rambut.

3) Korpus Paccini, merasakan tekanan kuat.

4) Korpus Ruffini, merasakan panas.

5) Korpus Krausse, merasakan dingin.

6) Korpus Meissner, merasakan sentuhan.

7) Diskus Merkel, terletak pada lapisan epidermis, merasakan sentuhan, tekanan ringan, dan sakit/nyeri.

Cara Kerja Sistem Hormon

Mekanisme Pembentukan Tiroksin

1) TSH dari kelenjar hipofisis merangsang pembentukan tiroksin di kelenjar tiroid.

2) Triiodotironin menggunakan iodium dalam tubuh untuk membentuk tiroksin.

Pengaturan metabolisme kalsium dalam tubuh oleh hormon kalsitonin dan parathormon:

Pengaturan kalsium oleh hormon kalsitonin:
1) Memacu penyimpanan kalsium di tulang.
2) Menurunkan konsentrasi kalsium di darah

Pengaturan kalsium oleh parathormon:
1) Memacu pelepasan kalsium di tulang.
2) Meningkatkan konsentrasi kalsium di darah dengan:
● Mengatur absorpsi kalsium dari usus.
● Mengatur ekskresi kalsium di ginjal

Pengaturan glukosa oleh hormone glukogen dan insulin

Pengaturan glukosa oleh hormon glukagon dan insulin dilakukan dengan mekanisme rest and digest:

1) Jika kadar gula darah rendah, maka glukagon merangsang hati untuk mengubah glikogen menjadi glukosa ke darah.

2) Jika kadar gula darah tinggi, maka insulin:
● Merangsang sel hati dan sel lain untuk mengabsorpsi lebih banyak glukosa
● Meningkatkan laju respirasi seluler
● Merangsang sel lemak untuk mengubah glukosa menjadi lemak

Simak juga pembelajaran seputar “Gangguan Sistem Saraf, Indera, dan Hormon” pada artikel yang telah Minco rangkum tersebut, ya!


Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar materi cara kerja sistem saraf, indera, hormon.

Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!

Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan mapel lainnya, serta bantuan langsung dari para guru secara live online melalui KODIO Learning.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *