Puisi: Pengertian, Jenis, & Unsur | Bahasa Indonesia Kelas 8
Adakah di antara Teman KOCO yang suka mendengar atau menulis puisi? Puisi sendiri merupakan salah satu jenis karya sastra yang memiliki masa keemasan di tahun 1960-1980 di Indonesia. Tokoh-tokoh penyair puisi seperti Chairil Anwar, Boy Chadra, bahkan Fiersa Besari pasti menjadi favorit kamu si penikmat puisi.
Meski sudah bertahun-tahun, puisi menjadi karya sastra yang tidak pernah mati serta tak lekang oleh waktu, malahan puisi mengalami perubahan gaya dari masa ke masa. Puisi saat ini menggunakan bahasa sehari-hari yang lebih mudah untuk dipahami pembaca.
Kali ini Minco akan membahas lengkap mengenai puisi, mulai dari pengertian hingga unsur-unsur di dalamnya. Maka dari itu, simak dengan baik ya pembahasannya!
Pengertian Puisi
Teman KOCO sekalian apakah kamu sudah tahu pengertian dari puisi? Walaupun sudah sering mendengar puisi, tentu kamu belum sepenuhnya paham pengertian dari puisi, maka dari itu berikut pengertiannya.
Puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Puisi memiliki fungsi untuk mengungkapkan berbagai hal, seperti kerinduan, kegelisahan, kegembiraan, kesedihan, kemarahan, protes sosial atau pengagungan kepada Tuhan.
Jenis-Jenis Puisi
Terdapat beberapa jenis puisi yang berdasar pada cara penyair mengungkapkan isi atau gagasannya, yakni puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya, disimak ya!
Puisi Naratif
Puisi naratif adalah puisi yang mengandung suatu cerita menjadi pelaku, perwatakan, setting, atau rangkaian peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu balada dan romansa
Belada
Balada adalah puisi yang objektif, menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat dialog maupun monolog sehingga mengandung suatu gambaran kisah tertentu. Berikut contoh puisi belada.
Badan Pembungkus Tempe Fermentasi asa Mengharap sempurna Bentuk utuh nan konyol Rasa, karsa tempe Pembungkus yang berjasa Penuh kisah bertulis duka lara Dibuang tanpa dibaca Pembungkus tempe Bukan plastik tapi kertas usang tak terpakai Masihkah ada yang membelai sebelum membuangnya? |
Romansa
Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan yang diselingi perkelahian dan petualangan.
Taman Taman punya kita berdua tak lebar luas, kecil saja satu tak kehilangan lain dalamnya. Bagi kau dan aku cukuplah Taman kembangnya tak berpuluh warna Padang rumputnya tak berbanding permadani halus lembut dipijak kaki. Bagi kita bukan halangan. Karena dalam taman punya berdua Kau kembang, aku kumbang aku kumbang, kau kembang Kecil, penuh surya taman kita |
Puisi Lirik
Puisi lirik adalah puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap maupun suasana batin yang melingkupinya. Puisi lirik terbagi atas beberapa macam, misalnya elegi, serenada, dan ode.
Elegi
Elegi adalah puisi ratapan yang mengungkapkan perasaan duka atau sedih sang penyair.
HARI TERAKHIR SEORANG PENYAIR, SUATU SIANG Di siang suram bertiup angin. Kuhitung pohon satu-satu Tak ada bumi yang jadi lain: daun pun kuruh, lebih bisu Ada matahari lewat mengedap, jam memberat dan hari menunggu Sehala akan lenyap, segala akan lenyap, Tuhanku Kemudian Engkau pun tiba, menjemput sajak yang tak tersua Siang akan jadi dingin, Tuhan, dan angin telah sedia Biarkan aku sibuk dan cinta berangkat dalam rahasia . |
Serenada
Berbeda dengan elegi yang menggambarkan suasana duka, serenada merupakan puisi lirik yang bersuasana senang. Misalnya, tampak pada puisi berikut:
DI CERLANG MATAMU Di cerlang matamu Kulihat pagi bangkit berseri Mencairkan kembali hidupku yang beku Wahai, merdunya burung berkicau Meloncat-loncat dari dahan ke dahan Bernyanyi sorak-sorai dalam hatiku. |
Ode
Ode merupakan puisi lirik yang berisi pujian terhadap seseorang, pada umumnya pahlawan, seperti tampak pada puisi berikut:
TERATAI Kepada: Ki Hajar Dewantara Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permai Tidak terlihat orang yang lalu. Akarnya tumbuh di hati dunia Daun bersemi laksmi mengarang Biarpun dia diabaikan orang Seroja kembang gemilang mulia. Teruslah, o, teratai bahagia Bersemi di kebun tanah Indonesia Biarkan sedikit penjaga taman Biarpun engkau tidak dilihat Biarpun engkau tidak diminat Engkau turut menjaga zaman. |
Puisi Deskriptif
Puisi deskriptif adalah puisi yang mengemukakan tanggapan atau kesan penyair terhadap suatu hal atau keadaan (Waluyo, 1991:137). Puisi deskriptif cenderung menggambarkan tanggapan atau kesan penyair terhadap suatu hal. Tanggapan atau kesan tersebut dapat bersifat kritik maupun sindiran, sehingga dikenal adanya puisi ironi dan satire (kritik).
Gurindam Empat Ayahmu kaya raya berbagai rupa caranya Mengapa engkau bangga Cuma menumpang nama Pamanmu generasi komisi angkatan pertama Engkau dan ponakanmu generasi komisi I dan III Silsilah dan wajah jelas bukan preman pasar Tapi praktek bisnismu sunyi akhlak begitu kasar Jembatan ditelan, kapal diuntal, proyek habis dikunyah 100 keluarga kenyangnya terengah-engah, lihatlah. |
Unsur Pembangun Puisi
Seperti karya sastra yang mempunyai struktur, puisi juga memiliki unsur pembangun. Unsur-unsur ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain, namun jika Teman KOCO inigin memahami lebih dalam mengenai nilai puisi, unsur ini dapat dibedakan.
Unsur pembangun puisi terdiri atas struktur fisik dan struktur batik, berikut penjelasan lebih lengkapnya, simak baik-baik ya!
Unsur Fisik Puisi
Secara umum, terdapat 6 unsur puisi, yaitu diksi, citraan, kata konkret, bahasa figuratif, dan majas. Beriku penjelasan lengkapnya
Diksi
Diksi merupakan pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Diksi digunakan untuk membangkitkan imajinasi pembacanya,memperjelas makna sambil tetap membuat sajak itu menarik dari segi bunyi, menyentuh perasaan pembaca dan sekaligus memunculkan gagasan-gagasan yang tepat pada pembaca seperti yang dipikirkan dan dirasakan oleh penulis.
Selamat Pagi Indonesia Selamat pagi, Indonesia, seekor burung mungil mengangguk dan menyanyi kecil buatmu. Aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu, dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku padamu dalam kerja yang sederhana; |
Citraan
Citraan merupakan kata atau susunan kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
Contoh puisi dengan imaji visual
Pagi di Central Park Pagi di Central Park, ada serimbun semak sedang berbunga, Berembun dan merekah. Di dekatnya, di bangku taman, duduk tertidur seorang gelandangan, merengkuh tubuh ringkih sendiri. |
Dari penggalan puisi tersebut dapat kita sebagai pembaca seolah diajak untuk merasakan suasana pagi di Central Park dengan mata sendiri. Kita seperti sedang
melihat suasana taman di pagi hari dengan rimbunan semak berbunga dan merekah. Di taman itu, ada sebuah bangku taman yang diduduki oleh seorang gelandangan ringkih yang merengkuh tubuhnya.
Contoh puisi dengan imaji pendengaran
Dibawa Gelombang Aku bernyanyi dengan suara Seperti bisikan angin di daun Suaraku hilang dalam udara Dalam laut yang beralun-alun |
Dari penggalan puisi di samping digambarkan adanya suara yang berasal dari nyanyian tokoh aku puisi. Suara itu digambarkan seperti bisikan angin di daun sehingga hilang dalam udara. Dalam kutipan puisi di atas, penyair mencoba menjelaskan bahwa dalam suasana tersebut terdapat suara. Hal ini mengakibatkan indra pendengaran pembaca terasosiasikan tentang suara yang digambarkan dalam puisi.
Contoh puisi dengan imaji peraba
Ada Tilgram Tiba Senja Kapuk randu, kapuk randu! Selembut tudung cendawan Kuncup-kuncup di hatiku Pada mengembang bermerkahan |
Dari penggalan puisi tersebut seakan digambarkan betapa lembutnya kapuk randu atau kapas sutra yang digunakan untuk mengisi bantal atau kasur. Kelembutan kapasnya digambarkan penyair seperti tudung cendawan yang lembut.
Kata konkret
Kata konkret merupakan perwujudan dari kata – kata yang jelas, mudah dipahami, dan konkret. Melalui kata ini puisi dapat dibayangkan dengan lebih mudah oleh pendengar atau pembaca, sehingga mereka seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan apa yang digambarkan dalam puisi oleh penyair.
Bahasa figuratif atau majas
Bahasa figuratif atau yang lebih dikenal dengan majas merupakan bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan.
Majas personifikasi
Adalah majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. Majas paralelisme adalah majas perulangan yang tersusun dalam baris yang berbeda. Kata yang mengalami perulangan dalam puisi itu adalah tak ada yang lebih. Kata-kata itu berulang pada setiap baitnya.
Majas paralisme
Adalah majas perulangan yang tersusun dalam baris yang berbeda. Kata yang mengalami perulangan dalam puisi itu adalah tak ada yang lebih. Kata-kata itu berulang pada setiap baitnya.
Majas metafora
Adalah majas yang digunakan untuk. membandingkan sesuatu secara langsung terhadap penggantinya.
Majas Hiperbola
Adalah majas yang berfungsi menguatkan makna. Dengan kata lain berguna untuk membuat makna yang berlebih-lebihan.
Rima
Merupakan alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama/rima berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah,
rindu, dan bahagia.
Angin pulang menyejuk bumi Menepuk teluk menghempas emas ari ke gunung memuncak sunyi berayun-ayun di atas alas |
Unsur Batin Puisi
Terdapat 4 unsur batin puisi, unsur tersebut adalah tema, rasa, nada dan suasana serta amanat. Berikut penjelasan dan contoh unsurnya.
Tema
Tema adalah pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Pokok
persoalan atau pokok pikiran itu kuat mendesak dalam jiwa penyair sehingga
menjadi landasan utama dalam puisinya.
Contoh puisi dengan tema ketuhanan Tuhanku dalam termangu ku masih menyebut namaMu biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh |
Rasa
Rasa merupakan sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, jenis kelamin,
kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, dan usia. Rasa yang ditampilkan penyair dalam puisinya dapat berupa rasa kekaguman, kesedihan, keharuan, atau kegembiraan
Contoh puisi dengan rasa kekaguman Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta, kemanakah mereka di atas roda-roda baja mereka berkendara mereka berlomba dengan surya menuju gerbang kota merebut hidup di pasar-pasar kota Perempuan-perempuan perkasa yang membawa bakul di pagi buta, siapakah mereka mereka ialah ibu-ibu berhati baja, perempuan-perempuan perkasa akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota mereka: cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa |
Nada & Suasana
Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca, sedangkan suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi akibat psikologis yangditimbulkan puisi terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi salingberkaitan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya.
Kalau sampai waktuku Kumau tak seorangpun kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku aku tetap meradang menerjang |
Kutipan puisi di atas memiliki nada tegas. Pemilihan kata jalang, terbuang,
meradang, menerjang menggambarkan suasana optimis penyair terhadap
keadaan dirinya.
Amanat
Terakhir adalah amanat, amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh penyair kepada pembacanya.
Nah, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai puisi dari pengertian hingga unsurnya. Sekarang Teman KOCO sudah lebih paham mengenai teks puisi bukan? Jika kamu ingin memahami puisi lebih dalam, kamu bisa membaca Contoh dan Langkah Membuat Puisi agar lebih paham.
Kalau Teman KOCO mempunyai pertanyaan seputar teks puisi ini, tulis di kolom komentar, ya. Jangan lupa juga untuk sering-sering latihan soal atau menonton video untuk meningkatkan pemahaman kamu mengenai cabang ilmu Bahasa Indonesia ini.
Kamu bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran dan bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star lho!
Klik banner dibawah ini untuk dapatkan aksesnya.
