Education

Mengetahui Pluralitas Masyarakat di Indonesia | IPS Kelas 8

Teman KOCO, seperti yang kita tahu Indonesia memiliki keanekaragaman masyarakat, baik itu secara suku, agama, ras, pekerjaan, maupun yang lainnya. Hal ini menunjukkan kalau masyarakat Indonesia itu bersifat plural atau pluralitas lho.

Ehh plural? Apaan itu Minco??

Oke Minco jelasin ya, kata plural itu berasal dari bahasa Inggris teman-teman, yang artinya adalah jamak. Sedangkan kalau pluralitas memiliki arti kemajemukan, sehingga kalau digabungkan pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti yang sama dengan kemajemukan masyarakat Indonesia.

Pluralitas ini juga terkait dengan istilah keragaman, yaitu multikultural. Multikultural berasal dari kata multi yang berarti banyak (lebih dari dua) dan culture artinya kebudayaan. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari dua kebudayaan, serta tersusun atas berbagai budaya yang menjadi sumber nilai bagi terpeliharanya kestabilan kehidupan masyarakat pendukungnya. Keragaman budaya berfungsi untuk mempertahankan identitas dan integrasi sosial masyarakatnya.

Selanjutnya, Minco akan menjelaskan apa saja contoh pluralitas mayarakat di Indonesia, yakni perbedaan agama, perbedaan budaya, perbedaan suku bangsa, dan perbedaan pekerjaan, serta peran dan fungsi keragaman budaya itu. Simak baik-baik ya!

Perbedaan Agama

Teman KOCO, seperti yang sudah diakui, terdapat enam agama di Indonesia, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Setiap agama tersebut tentu tidak sama dan memiliki perbedaannya tersendiri.

Namun meskipun berbeda, toleransi membuat kita saling menghormati dan membantu menciptakan keamanan dan kenyamanan umat beragama lain dalam beribadah. Misalnya ketika umat Islam melaksanakan Hari Raya Qurban, banyak umat agama lain yang membantu agar Hari Raya Qurban tersebut berjalan lancar. Untuk mengetahui perbedaan tiap agama, ini Minco telah siapkan rangkumannya untuk kamu.

Islam

Saat ini, di Indonesia Islam merupakan kepercayaan yang dipeluk mayoritas masyarakat. Islam diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad VII yang ditandai dengan perkembangan kerajaan-kerjaan bercorak islam di Indonesia.

Kitab suci: Al-Quran
Nama Nabi: Nabi Muhammad SAW
Hari-hari besar: Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriah, Isra’ Mi’raj
Tempat Ibadah: Masjid

Kristen Protestan

Kristen Protestan masuk dan berkembang di Indonesia selama masa penjajahan Belanda sekitar abad 16. Memasuki abad 20, agama Kristen Protestan berkembang dengan sangat pesat, hal ini ditandai dengan kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti Papua, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, dan Jawa.

Kitab Suci: Alkitab
Nama Pembawa: Yesus Kristus
Hari Besar: Natal, Jumat Agung, Kenaikan Isa Almasih, Paskah
Tempat Ibadah: Gereja

Kristen Katolik

Kristen Katolik masuk ke Indonesia bersamaan dengan penjelajahan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang diperkuat dengan kedatangan bangsa Spanyol

Kitab Suci: Alkitab
Nama Pembawa: Yesus Kristus
Hari Besar: Natal, Jumat Agung, Kenaikan Isa Almasih, Paskah
Tempat Ibadah: Gereja

Hindu

Hindu merupakan salah satu agama tertua di Indonesia yang diperkirakaan masuk melalui perdagangan sejak awal abad Masehi.

Kitab Suci: Weda
Nama Pembawa: –
Hari Besar: Nyepi, Saraswati, Pagerwesi
Tempat Ibadah: Pura

Buddha

Perkembangan agama Buddha di Indonesia diperkirakan terjadi bersamaan dengan perkembangan agama Hindu. Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu pusat studi agama Buddha di Asia Tenggara.

Kitab Suci: Tripitaka
Nama Pembawa: Sidharta Gautama
Hari Besar: Waisak, Asadha, Kathina
Tempat Ibadah: Vihara

Konghucu

Agama Konghucu di Indonesia telah berlangsung berabad-abad lamanya. Kalian dapat menemukan klenteng yang biasa digunakan sebagai tempat ibadah umat Konghucu di berbagai wilayah di Indonesia. Contoh: Kelenteng Ban Hing Kiong di Manado yang didirikan pada tahun 1819, Kelenteng Boen Tjhiang Soe di Surabaya.

Kitab Suci: Si Shu dan Wu Ching
Nama Pembawa: Kong Hu Cu
Hari Besar: Imlek, Cap Go Meh
Tempat Ibadah: Li Tang/ Klenteng

Perbedaan Budaya

Budaya menurut Linton, merupakan keseluruhan dari sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat. Untuk dapat melihat hasil-hasil budaya, kamu harus memahami wujud kebudayaan, terdapat tiga wujud buaya, yaitu gagasan, tindakan, dan karya.

Ini menjadi salah satu kekhasan manusia untuk membedakan manusia
dengan makhluk lainnya. Manusia selalu menghasilkan budaya karena manusia
diberikan akal untuk berpikir.

Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya, karena hewan menggunakan naluri, sehingga hewan memiliki kecenderungan bersifat statis (menetap), sedangkan manusia selalu berubah (dinamis).

Menurut Koentjaraningrat terdapat 7 (tujuh) unsur kebudayaan yang dianggap sebagai budaya universal tersebut, yaitu:

  • Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor, dan sebagainya)
  • Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya)
  • Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan)
  • Bahasa (lisan dan tertulis)
  • Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya)
  • Sistem pengetahuan
  • Religi (sistem kepercayaan)

Ada beberapa hal yang memengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia, yaitu perbedaan lokasi dan perbedaan lokasi atau keyakinan.

Perbedaan lokasi

Perbedaan kondisi alam di Jawa dan Kalimantan menyebabkan perbedaan
hasil kebudayaan berupa rumah. Kalian juga dapat mengamati berbagai kerajinan
yang dibuat masyarakat pegunungan dengan kerajinan yang dibuat masyarakat
pesisir.

Perbedaan keyakinan

Agama Hindu dan Buddha meninggalkan banyak hasil kebudayan berupa
patung dan relief pada dinding-dinding candi. Hal ini sesuai dari sistem kepercayaan Hindu-Buddha yang menjadikan candi sebagai salah satu tempat suci. Relief pada dinding-dinding candi Hindu-Buddha biasanya juga mengandung berbagai ajaran untuk umatnya.

Perbedaan Suku Bangsa

Indonesia memiliki beragam etnik atau suku bangsa. Walaupun kita memiliki beragam suku bangsa yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia, namun kita bebas tinggal di berbagai tempat di Indonesia.

Kok bisa terjadi perbedaan suku bangsa di Indonesia Minco?

Karena manusia terlahir karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Setiap suku bangsa memiliki derajat yang sama. Secara ilmiah, perbedaan suku bangsa di Indonesia tidak terlepas darifaktor sejarah nenek moyang bangsa Indonesia.

Perbedaan Pekerjaan

Pada saat ini, kamu dapat menemukan berbagai jenis pekerjaan. Semua pekerjaan itu mulia, selama pekerjaan tersebut bermanfaat bagi diri dan
orang lain. Guru, polisi, dokter, petani, dan tukang pijat sama-sama pekerjaan
mulia. Tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi derajatnya. Semua profesi
saling membutuhkan. Tanpa guru, tidak akan ada polisi dan dokter. Tanpa petani,
tukang pijat dan polisi dapat mengalami kelaparan, demikian seterusnya. Rantai
kehidupan manusia tersusun sedemikian rupa sehingga saling membutuhkan.

Peran dan Fungsi Keragaman Budaya

Setelah kalian mempelajari berbagai perbedaan masyarakat di Indonesia, tentu
kalian dapat menyimpulkan bahwa perbedaan tidak dapat dihindari. Sebagai sebuah negara besar, bangsa Indonesia jauh lebih beragam atau heterogen
dibandingkan negara-negara lain. Perbedaan tersebut tentu harus dikelola dengan baik agar bermanfaat bagi bangsa dan negara. Maka dari itu, inilah peran dan fungsi keragaman budaya dalam pembangunan nasional sebagai berikut:

  • Sebagai Daya Tarik Bangsa Asing
  • Mengembangkan Kebudayaan Nasional
  • Tertanamnya Sikap Toleransi
  • Saling Melengkapi Hasil Budaya
  • Mendorong Inovasi Kebudayaan

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai pluralitas masyarakat Indonesia. Bagaimana, Teman KOCO? Apakah penjelasan di atas membuat kamu jadi lebih paham?

Nah, kalau kamu ada pertanyaan seputar pluralitas masyarakat Indonesia, tulis di kolom komentar, ya. Jangan lupa juga untuk sering-sering latihan soal atau menonton video untuk meningkatkan pemahaman kamu mengenai cabang Ilmu Pengetahuan Sosial ini.

Kamu bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran dan bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star lho!  

Klik banner dibawah ini untuk dapatkan aksesnya.

KOCO Schools Banner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *